Menurut Indra Bastian (2007) yang mendefinisikan Akuntansi Sektor Publik selaku mekanisme teknis dan analisis akuntansi yang dipraktekkan pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun dana proyek kerja sama sektor publik dan swasta.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa Akuntansi sektor publik adalah tata cara akuntansi yang digunakan oleh lembaga-forum publik sebagai salah satu alat pertanggung balasan kepada publik.
B. Karakteristik Organisasi Sektor Publik
Tujuan
|
Mensejahterakan masyarakat secara sedikit demi sedikit yang mencakup kebutuhan dasar dan kebutuhan lainnya, baik jasmani maupun rohani
|
Aktivitas
|
Pelayanan publik mirip bidang pendidikan, kesehatan, keselamatan, penegakan hukum, transportasi publik, dan penyediaan pangan.
|
Sumber pembiayaan
|
Dana penduduk yang berwujud pajak, retribusi, keuntungan perusahaan negara, perlindungan pemerintah, serta pemasukan lain-lain yang sah dan tidak bertentangan dengan perundangan yang berlaku.
|
Pola pertanggungjawaban
|
Bertanggungjawab kepada masyarakat lewat forum perwakilan penduduk . Salah satunya yakni organisasi pemerintahan mirip Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Yayasan dan LSM
|
Kultur
|
Bersifat birokratis, formal dan berjenjang
|
Penyusunan Anggaran
|
Dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan acara. Apabila terjadi penurunan budget mesti dipublikasikan untuk dikritik dan didiskusikan oleh masyarakat. Kemudian akan di sahka oleh wakil masyarakat di DPR, DPD, DPRD, majelis syuro partai, dewan pengurus LSM atau dewan pengusrus yayasan.
|
Stakeholer
|
Masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi, para kreditor, para penanam modal, forum-forum internasional, tergolong lembaga donor international (Bank Dunia/World Bak), International Monetary Fund (IMF), Asian Development Bank (ADB), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
|
C. Barang-barang Publik (Public Goods)
Secara lazim barang publik biasa dimengerti sebagai sesuatu yang mampu dirasakan atau diharapkan oleh siapa pun. Suatu barang publik ialah barang-barang yang tidak dapat dibatasi siapa penggunanya dan sebisa mungkin bahkan seseorang tidak perlu mengeluarkan ongkos untuk mendapatkannya. Contoh barang publik ini diantaranya : udara, cahaya matahari, papan marka jalan, lampu kemudian lintas, pertahanan nasional, pemerintahan dan sebagainya.
Karakteristik barang publik berdasarkan Rosen dan Gayer :
1. Tidak bersaing, ialah penggunaannya tidak bersaing. Meskipun siapa pun menyantap namun tidak akan saling menghemat atau terusik.
2. Tidak dapat dikecualikan, yakni penggunaannya tidak ada pengecualian. Barang tersebut mampu disantap oleh semua orang dan tidak batasi konsumsinya untuk orang tertentu.
D. Perbedaan Sektor Publik, Sektor Swasta, dan Sektor Sosial
Aspek Perbedaan
|
Sektor Bisnis
|
Sektor Publik
|
Sektor Sosial
|
Tujuan Organisasi
|
a. Mencari keuntungan
b. Penyediaan barang dan jasa komersil
|
a. Non profit
b. Pelayanan publik
|
a. Non profit
b. Pelayanan sosial dan kemanusiaan
|
Sumber Pendanaan
|
Setoran modal, keuntungan ditahan, hasil pemasaran aset, utang dan penerbitan saham.
|
Pajak, Retribusi, Utang, Bagian keuntungan perusahaan negara, Hibah, Penjualan aset.
|
Donasi, Pendapatan hasil usaha, utang.
|
Kepemilikan
|
Dimiliki pemegang saham.
|
Dimiliki negara atau seluruh rakyat.
|
Dimiliki oleh masyarakat.
|
Penanggungjawab
|
Kepada pemegang saham atau investor.
|
Kepada rakyat dan badan legislatif (dewan perwakilan rakyat/DPRD)
|
Kepada masyarakat da pemberi dana.
|
Struktur Organisasi
|
Struktur organisasi bisnis, fleksibel.
|
Struktur birokrasi, kompleks.
|
Struktur organisasi sosial.
|
Karakteristik Anggaran
|
a. Tertutup untuk publik
b. Dokumen diam-diam
|
a. Terbuka untuk publik
b. Dokumen publik
|
a. Terbuka untuk publik
|
Sistem Akuntansi
|
Accrual accounting
|
Cash accounting, Accrual Accounting, Fund Accounting, Budgetary Accounting, Commitment Accounting.
|
Cash accounting, Accrual Accounting, Fund Accounting, Budgetary Accounting
|
Standar Akuntansi
|
Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
|
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
|
Standar Akuntansi organisasi keuntungan.
|
E. Persamaan Sektor Publik dan Sektor Swasta
1. Baik sektor publik maupun sektor komersial merupakan dua jenis yang tunduk kepada peraturan dan perundang-ajakan.
2. Kedua sektor ini sama-sama menggunakan sumber daya yang sama untuk hingga pada tujuan organisasi mereka, baik itu organisasi publik atau pemerintahan maupun organisasi swasta.
3. Dilihat dari proses manajemennya, kedua sektor ini mempunyai persamaan dari sudut perencanaan, organisasi, hingga dengan pengendalian yang dikerjakan administrasi atau setingkat dalam menghasilkan dan menghidangkan gosip yang ditentukan berkaitan.
4. Baik sektor publik dan komersial atau swasta, keduanya dibatasi oleh kelangkaan pada ekonomi, efektif, dan efisien. Inilah mengapa kedua sektor mengandalkan adanya akuntansi.
5. Dalam beberapa hal tertentu, kedua sektor menghasilkan produk yang serupa bahkan sama. Transportasi publik, pendidikan, sampai dengan kesehatan ialah teladan-teladan produk yang mampu termasuk dalam sektor publik maupun komersial.