Menurut Melayu SP. Hasibuan, (2006:10) : “Manajemen Sumber Daya Manusia ialah Ilmu dan seni mengontrol hubungan dan peranan tenaga kerja supaya efektif dan efesien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan penduduk ”.
Mondy (2008: 04) sumberdaya manusia adalah pemanfaatan sejumlah individu untuk meraih tujuan-tujuan organisasi.
Menurut Hasibuan (2003:21) menjelaskan mengenai Fungsi administrasi sumber daya manusia, yakni: “Fungsi manajemen sumber daya insan meliputi penyusunan rencana, pengorganisasian, pengendalian, pengadaan, pengarahan, pengembangan, kompensasi, pengintregasian, kedisiplinan, dan pemberhentian”
Berdasarkan definisi para ahli mampu di simpulkan bahwa Manajemen sumber daya manusia yaitu ilmu dan seni mendayagunakan insan atau proses menemukan, mengembangkan, membuatkan, dan memelihara tenaga kerja sampai sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi mampu tercapai secara efektif dan efesien.
Fungsi Manajemen dan Operasional Sumber Daya Manusia
Sudah merupakan peran Manajemen Sumber Daya Manusia untuk mengorganisir insan seefektif mungkin biar diperoleh sautu satuan sumber daya manusia yang merasa puas dan membuat puas. Manajemen Sumber Daya Manusia ialah bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri pada sumber daya manusia.
Menurut Stephen P Robbins and Mary Coulter (2005:9) adapun fungsi-fungsi Manjemen Sumber Daya Manusia seperti halnya fungsi umum, adalah :
Fungsi- Fungsi Manajerial
1. Perencanaan (rencana)
Perencanaan mampu diartikan sebagai proses untuk menentukan tujuan serta sasaran yang ingin dicapai dan mengambil tindakan strategis guna meraih tujuan tersebut.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian ialah proses dukungan perintah, pengalokasian sumber daya manusia secara terkodinir kepada setiap individu dan golongan untuk menerpakan planning.
3. Pengarahan (directing)
Pengarahan adalah proses untuk menumbuhkan semangat pada karyawan agar mampu bersusah payah dan ulet serta membimbing mereka dalam melakukan planning untuk mencapai tujuan yang efektif dan efesien.
4. Pengendalian (controlling)
Bagian terkahir dari proses administrasi sumber daya insan adalah pengendalian. Pengendalian dimaksudkan untuk menyaksikan apakah kegiatan organisasi sudah sesuai dengan rencana sebelumnya.
Fungsi Operasional
1 Pengadaan tenaga kerja (SDM) terdiri dari :
a. Perencanaan sumber daya manusia
b. Analisis jabatan
c. Penarikan pegawai
d. Penempatan kerja
e. Orientasi kerja
2 Pengembangan tenaga kerja meliputi :
a. Pendidikan dan pembinaan
b. Pengembangan karier
c. Penilaian prestasi kerja
3 Kompensasi/pertolongan balas jasa mencakup :
Kompensasi langsung yang berisikan :
a. honor/upah
b. insetif
Kompensasi tidak eksklusif yang berisikan :
a. keuntungan (benefit)
b. pelayanan/kemakmuran
4 Pengitegrasian mencakup :
a. Kebutuhan karyawan
b. Motivasi karyawan
c. Kepuasan Karyawan
d. Displin kerja
5 Pemeliharaan tenaga kerja meliputi :
a. Komunikasi kerja
b. Kesehatan dan keamanan kerja
c. Pengendalian pertentangan kerja
d. Konseling kerja
6 Pemutusan relasi kerja yang meliputi pemberhentian karyawan, terdiri dari :
a. Pensiun
b. Pemberhentian atas seruan sendiri
c. Pemberhentian eksklusif oleh perusahaan
d. Pemberhentian sementara
Fungsi MSDM dikelompokkan atas tiga fungsi, ialah (Husein, 2002) :
1. Fungsi Manajerial :
– Perencanaan,
– Pengorganisasian,
– Pengarahan,
– Pengendalian
2. Fungsi Operasional :
– Pengadaan,
– Pengembangan,
– Kompensasi,
– Pengintegrasian, –
– Pemeliharaan,
– Pemutusan Hubungan Kerja
3. Kedudukan MSDM dalam meraih tujuan organisasi perusahaan secara terpadu
Menurut Edy Sutrisno (2009:9) Fungsi-fungsi manajemen sumber daya insan dimaksud adalah:
a. Perencanaan Perencanaan yaitu aktivitas memperkirakan wacana kondisi tenaga kerja, biar sesuai dengan kebutuhan organisasi secara efektif dan efisien dalam menolong terwujudnya tujuan.
b. Pengorganisasian Pengorgnisasian yaitu aktivitas mengontrol karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan kerjasama,m dalam bentuk tubuh organisasi. Organisasi cuma merupakan alat untuk mencapai tujuan.
c. Pengaruh dan pengadaan Pengaruh yaitu acara memberi isyarat terhadap karyawan, agar mau bekerja sama dan melakukan pekerjaan efektif serta efisien dalam menolong tercapainya tujuan organisasi. Adapun pengadaan ialah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk menerima karyawan yang cocok dengan keperluan organisasi pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya tujuan.
d. Pengendalian Pengendalian merupakan kegiatan mengontrol pegawai agarmenaati peraturan organisasi dan bekerja sesuai dengan planning. Pengendalian pegawai mencakup kedatangan, kedisiplinan, prilaku, kerjasama, dan mempertahankan suasana lingkungan kerja.
e. Pengembangan Pengembangan ialah proses peninhkatan keteraampilan teknis, teoritis, konseptual dan adab karyawan melalui pendidikan dan pembinaan yang diberikan, hendaknya sesuai dengan keperluan pekerjaan abad kini maupun kala akan tiba.
f. Kompensasi Kompensasi merupakan bantuan balas jasa langsung berupa uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada organisasi. Prinsip kompensasi yakni adil dan layak.
g. Pengintegrasian Pengintegrasian merupakan aktivitas untuk mempersatukan kepentingan organisasi dan keperluan karyawan, semoga tercipta kerjasama yang harmonis dan menguntungkan.
h. Pemeliharaan Pemeliharaan merupakan aktivitas pemeliharaan atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas, semoga mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun, pemeliharaan yang baik dilakukan dengan acara kesejahtraan dengan berdaarkan kebutuhan kegiatan besar karyawan, serta ajaran kepada internal dan eksternal eksistensi.
i. Kedisiplinan Kedisiplinan ialah salah satub fungsi sumber daya insan yang penting dan ialah kunci terwujudnya tujuan organisasi, alasannya tanpa adanya kedisiplinan ialah impian dan kesadaran untuk mentaati peraturan organisasi dan norma sosial.
j. Pemberhentian Pemberhentian ialah putusnya kekerabatan kerja seseorang pegawai dari suatu organisasi. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan pegawai, cita-cita organisasi, berakhirnya persetujuan kerja, pensiun atau karena yang lain.
Menurut Handoko (2009: 53) fungsi dan peranan SDM meliputi:
a. Fungsi manajerial meliputi:
1) Perencanaan (rencana)
Merupakan acara yang menetapkan hal-hal atau segala yang akan dikerjakan dan memilih bagaimana cara mengerjakannya dan melaksanakannya.
2) Pengorganisasian (organizing)
Keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, tanggung jawab dan wewenang serta penentuan hubungan-korelasi sedemikian rupa sehingga tercapai tujuan yang sudah ditentukan.
3) Pengarahan (directing)
Kegiatan menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga semua berlangsung tertib menuju tercapainya tujuan tanpa terjadi kecelakaan.
4) Pengendalian (controling) Pengaturan kegiatan agar sesuai planning personalia yang
sebelumnya sudah dirumuskan menurut analisis kepada sasaran dasar organisasi.
b. Fungsi Operasional mencakup:
1) Pengadaan (procurement) Adalah penentuan kebutuhan pegawai, rekrutmen, seleksi, serta penempatannya.
2) Pengembangan (develompment) Pengembangan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan yang dperlukan untuk dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik.
3) Kompensasi (compensation) Adalah penghargaan yang diberikan oleh organisasi kepada karyawan atas bantuan yang diberikan kepada organisasi.
4) Integrasi (integration) Adalah penyesuaian sikap-sikap dan harapan perusahaan serta
masyarakat.
5) Pemeliharaan (maintenence) Adalah acara yang berusaha untuk menjaga dan mengembangkan kondisi yang telah ada, apa yang telah diterima dan dipertahankan.
6) Pensiun (separation) Pensiun berafiliasi dengan pegawai yang sudah lama kerja pada perusahaan, di saat pensiun mesti merasa kondusif dan dilindungi.
Dari fungsi-fungsi diatas perlu dilakukan oleh sebuah organisasi atau perusahaan baik besar maupun kecil alasannya hal ini berhubungan dengan pencapaian tujuan yang mau diraih.
Manusia selalu berperan aktif dan lebih banyak didominasi dalam setiap acara organisasi, karena manusia adalah aspek bikinan yang mampu mengelola aspek produksi organisasi yang lainnya tergolong insan itu sendiri sehingga insan menjadi perencana, pelaku dan penentu terwujud tanpa tugas aktif dari karyawan, meskipun perusahaan mempunyai aspek buatan yang lain dengan baik, seperti modal yang besar, mesin yang mutakhir dan lain-lain, semua itu tidak akan menawarkan manfaat kalau tidak dibarengi tugas aktif karyawan dalam mengelolanya. Selain itu mengelola dan mengatur karyawan tidaklah gampang alasannya manusia memiliki asumsi, perasaan, status, dan latar belakang yang berbeda-beda. Karyawan tidak mampu dikontrol dan dikuasai sepenuhnya dengan gampang, berlainan dengan mesin, modal, gedung dan lain- lain. Jelasnya administrasi sumber daya insan mengontrol tenaga kerja yang dimiliki organisasi dengan sedemikian rupa sehingga mampu terwujud tujuan organisasi kepuasan karyawan dan masyarakat.
Menurut Ike Kusdiah Rachmawati (2008:6) menjelaskan tiga tugas sumber daya manusia dalam organisai selaku berikut:
a. Peran administrasi manajemen sumber daya manusia Peran ini difokuskan pada pemerosesan dan penyimpanan data, meliputipenyimpanan data base dan arsip pegawai, data, meliputi penyimpanan data base dan arsip pegawai, proses klaim laba, kebijakan organisasi perihal program pemeliharaan dan kesejahtraan pegawai pengumpul dokumentasi dan sebagainya.
b. Peran operasional administrasi sumber daya manusia Peran ini bersifat taktis, meliputri pemerosesan lamaran pekerjaan, proses seleksi dan wawancara, kepatuhan terhadap kebijakan dan peraturan peraturan kerja dengan kondisi baik, pembinaan dan pengembangan, program k3 dan system kompensasi.
c. Peran strategis administrasi sumber daya insan Keunggulan kompetitif dari sumber daya manusia ialah kelebihan yang dimiliki oleh tugas ini. Peran strategis ini menekankan bahwa orang-orang dalam organisasi ialah sumber daya manusia mampu berperan strategis harus fokus pada dilema-masalah dan implikasi sumber daya insan jangka panjang.
Aspek lain dari Manajemen Sumber Daya Manusia yaitu peranannya dalam pencapaian tujuan perusahaan secara terpadu. Manajemen Sumber Daya Manusia tidak cuma memperhatikan kepentingan perusahaan, namun juga memperhatikan kebutuhan karyawan, pemilik dan permintaan penduduk luas. Peranan administrasi sumber daya manusia yakni mempertemukan atau memadukan ketiga kepentingan tersebut ialah kepemegangan saham, karyawan dan masyarakat luas.
Berbagai kegiatan dalam rangka administrasi sumber daya insan seperti dikemukan di atas apabila terealisasi secara keseluruhan akan menciptakan sesuatu yang berfaedah bagi perusahaan. Pelaksanaan berbagai fungsi sumber daya insan sebetulnya bukan hanya dapat membuat sumber daya insan yang produktif mendukung tujuan perusahaan, akan tetapi membuat sebuah keadaan yang lebih baik sehingga mampu memajukan peluangdan semangat sumber daya manusia dalam berkarya.
Tujuan manajemen sumber daya manusia di organisasi publik atau administrasi pegawai negeri sipil menurut Sedarmayanti (2010, h.371) ialah: “tujuan manajemen pegawai negeri sipil adalah untuk menjamin penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan derma PNS yang profesional, bertang- gung jawab, jujur, dan adil”.
Hasibuan (2002, h.21-23) menyebutkan bahwa fungsi manajemen sumber daya insan ialah: penyusunan rencana, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, penga- daan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan (development) merupakan salah satu dari fungsi administrasi. Pengembangan merupakan hal yang penting dikarenakan adanya tuntutan pekerjaan selaku akhir dari era globalisasi. Organisasi publik/pemerintah tidak terlepas dari efek era globalisasi yang mengharuskan aparatur pemerintahan memberikan pelayanan sesuai dengan cita-cita masyarakat. Hasibuan (2002, h.69) mengemukakan bahwa: “pengembangan ialah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan budpekerti karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan pembinaan”.
Metode Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia intinya harus didasarkan pada sistem-sistem yang telah ditetapkan dalam program pengembangan sumber daya manusia. Dalam pengem- bangan sumber daya manusia mesti telah ditetapkan target, waktu, proses, dan sistem pelaksanaannya. Pengembangan sumber daya manusia dimaksudkan sebagai fasilitas dalam memajukan kinerja. Sedarmayanti (2010, h.182-183) membagi tata cara pengembangan sumber daya Manusia menjadi 2 tata cara, adalah:
1. On The Job On the job methode adalah metode pembinaan yang dilakukan di kawasan kerja sebenarnya dan dilaksanakan sambil melakukan pekerjaan .
(a) Job rotation (rotasi pekerjaan) Hasibuan (2002, h.81) menjelaskan bahwa: “job rotation yakni teknik pengembangan yang dilakukan dengan cara memindahkan akseptor dari sebuah jabatan ke jabatan yang lain secara periodik untuk menyertakan keahlian dan kecakapannya pada setiap jabatan”.
(b) Coaching (tutorial) Sedarmayanti (2010, h.184) mempertegas pernyataan tersebut dengan menunjukkan klarifikasi bahwa: “bimbingan dan pelatihan dikerjakan dengan cara peserta mesti melaksanakan peran-tugas dengan tutorial oleh pejabat senior atau mahir. Bimbingan dan penyuluhan dianggap efektif sebab latihannya diindividualisasikan dan peserta berlatih/berguru melaksanakan pekerjaan pribadi”.
(3) Apprentichesip/understudy (magang) Sedarmayanti (2010, h.185) menjelaskan bahwa magang dijalankan dengan cara peserta mengikuti pekerjaan/acara yang dijalankan oleh pemangku jabatan tertentu, untuk mempelajari bagaimana cara mela- kukan suatu acara. Lebih lanjut lagi Sedarmayanti menerangkan bahwa magang lazimnya memadukan pelatihan di daerah kerja dengan pengalaman teoritis yang didapatkan akseptor di daerah pelatihan untuk mempersiapkan akseptor untuk memangku jabatan tertentu di masa mendatang.
(d) Demonstration and example (demonstrasi dan pertolongan teladan)
Hasibuan (2002, h.78) menjelaskan
bahwa demonstration and example “meru- pakan tata cara latihan yang dilaksanakan dengan cara peragaan dan klarifikasi bagaimana cara-cara menjalankan sebuah pekerjaan lewat pola-pola atau percobaan yang didemonstrasikan”.
2. Off the Job
(a) Pendidikan dan pelatihan (diklat) Sedarmayanti (2010, h.379) menjelas-
kan pemahaman pendidikan dan pembinaan PNS yaitu: “ialah proses trans- gugusan kualitas sumber daya manusia aparatur negara yang menyentuh empat dimensi utama yaitu dimensi spiritual, intelektual, mental dan phisikal yang terarah pada perubahan-pergantian kualitas dari keempat dimensi sumber daya manusia aparatur negara tersebut”. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 wacana Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil menyebutkan beberapa macam diklat antara lain: diklat prajabatan (bagi CPNS) dan diklat dalam jabatan (diklatpim, diklat fungsional, diklat teknis).
(b) Pendidikan Formal Pendidikan menurut Sedarmayanti (2010, h.379) yaitu sebuah proses, teknik, dan sistem berguru mengajar dengan maksud mentransfer suatu wawasan dari seseorang kepada orang lain lewat mekanisme yang sistematis dan teroganisir yang berjalan dalam rentang waktu yang relatif lam