DAMPAK INDUSTRI KIMIA TERHADAP MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN
Oleh: Roy Irawan (@V20-Roy)
1. Pendahuluan
Mind Mapp
Istilah industri sering dipakai bagi sebuah bagian buatan ekonomi yang terfokus pada proses manufakturisasi tertentu yang harus mempunyai permodalan yang besar sebelum bisa meraih keuntungan. Dalam perkara ini sesungguhnya lebih tepat disebut industri besar. Sebagai teladan pada tahun 2004, bisnis jasa keuangan yakni industri paling besar di dunia dalam kategori pemasukan.
Industri selaku kawasan produksi yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku atau materi siap pakai untuk memenuhi keperluan manusia, memang sungguh dinikmati dampaknya. Keberadaannya sungguh diharapkan sekali di zaman kini ini, tidak cuma untuk memenuhi permintaan keperluan utama namun juga permintaan yang bermacam-macam.
Tuntutan sosial pada perusahaan muncul selaku refleksi pertanggungan jawab dari perusahaan (social responsibility) pada seluruh stakeholder utamanya. Mereka berisikan karyawan, pembeli, penanam modal/nasabah, pemerintah, masyarakat dan kelancaran lingkungan hidup bagi generasi penerus. Tanggung jawab sosial ini didefinisikan selaku : “The way in which a business behaves towards other groups or individuals in its social environment: customer, other business, employees and investors”.
Dengan dipenuhinya kewajiban-keharusan ini maka perusahaan sudah melakukan kegiatannya secara berkelanjutan dan tidak merugikan kepentingan para stakeholdernya. Perusahaan dalam mencari keuntungan diperbolehkan, namun jangan pula mengabaikan hak-hak yang terkandung dan dimiliki oleh pelanggan, penanam modal dan masyarakat.
2. Sejarah dan Klasifikasi Industri Di Indonesia
a. Sejarah sektor industri
Pada tahun 1920an sektor industri di indonesia masih banyak yang dikuasai asing. Jenis industri yng ada ada saat itu adalah alat- alat rumah tangga. Tenaga kerja terpusat pada pertanian dan perkebunan demi memenuhi keperluan kolonial balanda. Perusahaan besar hanya ada dua buah saja. Pada tahun 1939 dominan tenaga kerja bekerja pada pembuatan masakan, tekstil, dan barang logam.
Investasi pada masa itu sebagian besar dikuasai swasta. Pada kurun kependudukan jepang industri meningkat jelek, ha itu sebab larangan impor bahan mentah. Pada tahun 1951 pemerintah mendorong pertumbuhan industri kecil dan menghalangi berkembangnya industri besar yang dikuasai aneh. Tahun 1957 sektor indstri mulai mengalami kemunduran sebab suasana politik yang belum mendukung dan kurangnya tenaga kerja yang trampil. Pada dikala orde gres kebijakan ekonomi dikomplekskan dan salah satunya adalah mengundang penanam modal aneh. Kebijakan- kebijakan ekonomi ini bisa menenteng indonesia kedalam kondisi yang lebih baik.
Klasifikasi Industri
Di Indonesia, industri dapat digolongkan berdasarkan kelompok komoditas, skala perjuangan, dan menurut korelasi arus produknya. Penggolongan paling universal menurut “baku internasional penjabaran industri” (International Standard of Industrial Classification, ISIC) penggolongan tersebut dibedakan menjadi 9 yakni:
3. Industri Kimia Di Indonesia
Industri kimia ialah jenis industri yang mengolah sebuah bahan baku atau bahan mentah untuk menghasilkan sebuah produk bahan bahan kimia.
Beberapa contoh jenis industri kimia adalah sebagai berikut :
- Industri pupuk terdapat di daerah Palembang-Sumatra Selatan (Pupuk Sriwijaya) dan Bontang-Kaltim (Pupuk Kaltim).
- Industri bahan-materi kimia, mirip pada pabrik Soda di Waru- Surabaya (Jawa Timur), Amoniak di Cepu (Jawa Tengah), dan pada Super Posfat di Cilacap (Jawa Tengah).
- Industri semen yang tersebar di wialayah Padang (Sumatra Barat), Cibinong (Jawa Barat), Gresik (Jawa Timur), dan diwilayah Tonasa (Gowa-Sulawesi Selatan).
- Ban kendaraan yang berada diwilayah Bogor (Jawa Barat), Tegal (Jawa Tengah), dan Palembang (Sumatra Selatan).
- Industri kertas yang berada di wialayah Padalarang (Jawa Barat), Probolinggo dan Banyuwangi (Jawa Timur), dan Pematangsiantar (Sumatra Selatan).
4. Dampak Industri Kimia Bagi Masyarakat dan Lingkungan
Kegiatan industri merupakan salah satu unsur penting dalam menunjang pembangunan guna mengembangkan kemajuan ekonomi. Kegiatan industri selain mempunyai pengaruh kasatmata juga menyebabkan efek negatif. Dampak positif menghasilkan barang dan jasa, mengembangkan lapangan kerja yang pada kesannya akan dapat mengembangkan kualitas hidup. Dampak negatif dari aktivitas industri salah satunya yaitu menciptakan limbah yang dapat mencemari lingkungan sekitar aktivitas industri. Dampak dari limbah industri terhadap lingkungan terbukti besar pengaruhnya kepada kesehatan insan juga menghasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan jika tidak dikontrol dengan baik, aktivitas industri mampu menimbulkan timbulnya busuk yang tidak lezat, bising, panas dan radiasi.
Masalah pencemaran lingkungan selalu berhubungan dekat dengan proses acara industri. Limbah industri yang toksik akan memperburuk keadaan lingkungan, mengembangkan penyakit pada insan, dan kerusakan pada komponen lingkungan lainnya. Pencemaran industri adalah acara industri yang menyebabkan penurunan mutu lingkungan sebab masuknya zat-zat pencemar yang dihasilkan ke sebuah lingkungan, yakni tanah, air atau udara berupa bahan buangan atau hasil sampingan dari proses bikinan industri yang berbentuk padat/abu, cair atau gas yang mampu menjadikan pencemaran.
Dalam kawasan industri sangat diperlukan pengawasan yang baik untuk mempunyai perusahaan industri yang sungguh bermutu dan bisa berkompetisi dengan beberapa perusahaan yang lain. Dalam pola industri pabrik semen bahwa industri ini niscaya mempunyai sasaran pengawasan dimulai dari tata cara kerja para pekerja juga pada tata cara tamat dari hasil kerja yang ada.
Menurut Victor M. Situmorang dan Jusuf Juhir pemahaman pengawasan yakni setiap usaha dan tindakan dalam rangka untuk mengetahui hingga dimana pelaksanaan peran yang dilakukan berdasarkan ketentuan dan target yang akan diraih. Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting, sehingga banyak sekali jago manajemen dalam memberikan pendapatnya tentang fungsi administrasi senantiasa menempatkan bagian pengawasan selaku fungsi yang penting. Pengawasan yaitu proses observasi dari pelaksanaan seluruh aktivitas organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dijalankan berjalan sesuai dengan rencana yang telah diputuskan sebelumnya. Dalam suatu industri sangat di butuhkan pengawasan-pengawasan yang bagus untuk mempunyai sebuah perusahaan industri yang bermutu yang mampu persaing dengan perusahaan yang yang lain. Begitu pentingnya pengawasan dalam suatu organisasi sehingga kesuksesan atau kinerja sebuah organisasi menjadi ukuran, sampai dimana pelaksanaan pengawasan terhadap organisasi tersebut. Tujuan Pengawasan yaitu, sebagai berikut :
- Menjamin ketetapan pelaksanaan peran sesuai dengan rencana tersebut, kecerdikan dan perintah.
- Melaksanakan koordinasi acara-kegiatan.
- Mencegah pemborosan dan penyelewengan.
- Menjamin terwujudnya kepuasan penduduk atas barang dan jasa yang dihasilkan.
- Membina kepercayaan masyarakat kepada kepemimpinan organisasi (pemerintah).
Departemen Perindustrian dalam tugasnya untuk pengendalian pencemaran industri mencakup pengaturan, training dan pengawasan. Secara rinci peran-peran tersebut dalam Pasal 3 Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 20/M/SK/1/1986, sebagai berikut:
- Membuat peraturan-peratuaran perihal pengendalian pencemaran industri yang mesti dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan dalam kaitannya dengan izin usaha industri, serta menunjang instansi-instansi pemerintah yang lain dalam menyusun peraturan peraturan yang berhubungan dengan pengendalian pencemaran lingkungan hidup pada umumnya.
- Membuat peraturan-peraturan ihwal pemilIhan lokasi untuk industri dalam rangka pengembangan daerah, dalam hal ini kawasan Pusat Pertumbuhan Induatri, yang dikaitkan dengan Rencana Umum Tata Ruang di sana terdapat penentuan ihwal letak geografis dan zona-zona industri, daerah-daerah industri dan Lingkungan Industri Kecil.
Dalam proses produksi industri kimia sebagian besar memakai bahan bakar fosil, jadi menjadikan efek gas rumah kaca. Disamping itu, dalam proses bikinan industri kimia juga memperlihatkan imbas fisik secara langsung baik pada pekerja dan masyarakat sekitar, adalah pengaruh tingkat kegaduhan serta getaran mekanik dari rangkaian proses buatan.. Limbah yang paling besar dari industri kimia adalah asap dan partikel, yang termasuk limbah gas dan limbah B3. Udara yaitu media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang dibuat pabrik keluar serempak dengan udara. Secara alamiah udara mengandung komponen kimia mirip O2, N2, NO2, CO2, H2 dan lain-lain. Penambahan gas ke dalam udara melebihi kandungan alami balasan kegiatan manusia akan menurunkan mutu udara.
Dalam roses bikinan industri kimia, akan terjadi aneka macam dampak bag
i lingkungan maupun penduduk . Adapun pengaruh tersebut dapat bersifat konkret maupun negatif.
Dampak aktual yang mampu dihasilkan yaitu :
- Menghasilkan devisa atau pemasukan bagi Negara, Pemerintah tempat, dan pemilik saham.
- Menciptakan lapangan kerja bagi penduduk sekitar.
- Meningkatkan wawasan dan keahlian penduduk .
- Meningkatkan kemakmuran penduduk .
Sedangkan ada juga imbas negatif yang dapat dihasilkan adalah :
- Pencemaran udara hasil dari proses industri kimia berdampak terhadap penurunan mutu udara, pemanasan global, dan juga menurun nya derajat kesehatan seperti sesak nafas dan penyakit pernafasan lainya.
- Pencemaran tanah, dalam hal ini kuat terhadap kesuburan tanah, berkurangnya lahan pertanian, serta ketersediaan lahan yang makin berkurang.
- Pencemaran air, baik air bahari, sungai, maupun air dalam tanah balasan dari proses pembuangan limbah industri kimia oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
5. Pencegahan dan penanggulangan Dampak Negatif Industri Kimia
Tidak mampu dibantah bahwa adanya eskalasi besar-besaran dalam bidang industri memperlihatkan banyak keuntungan bagi banyak sekali pihak dan mempunyai pengaruh yang signifikan kepada pembangunan tempat lingkungan setempat. Keberadaan industri-industri di Indonesia memberi lapangan kerja baru serta menolong perkembangan ekonomi dan pendapatan negara. Meskipun demikian, kegiatan industri juga menawarkan efek negatif yang tak kalah banyak dari imbas positif yang diberikan. Dampak negatif yang diberikan aktivitas industri adalah berbentukpencemaran lingkungan. Suatu proses industrialisasi pasti akan senantiasa diiringi dengan limbah industri. Limbah industri yakni sisa dari aktivitas industri. Limbah industri terbagi menjadi empat jenis: limbah padat, limbah cair, limbah gas, serta limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Dengan demikian, untuk menanggulangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah industri maka diharapkan planning pengolahan limbah industri yang bagus.
a. Pengolahan Limbah Padat
Dalam mengolah limbah padat, langkah yang mampu dilaksanakan yaitu dengan melaksanakan penimbunan terbuka bagi limbah padat organik supaya dapat diuraikan oleh organisme-organisme pengurai sehingga akan menciptakan tanah menjadi lebih subur. Langkah lainnya yang mampu dijalankan yaitu sanitary landfill, yaitu upaya pencegahan pembesaran tanah dengan menggunakan lubang yang telah dilapisi plastik dan tanah liat. Selain itu, limbah padat juga dapat didaur ulang dan dimasak me
njadi bahan kerajinan atau kompos limbah semoga dapat bermanfaat bagi lingkungan.
b. Pengolahan Limbah Cair
Selain limbah padat, acara industri juga mampu menciptakan limbah cair. Pengolahan limbah cair berlainan dengan limbah padat alasannya keduanya memiliki bentuk yang berbeda. Upaya pengolahan limbah cair dapat dibagi menjadi pembuatan primer dan sekunder. Pengolahan primer limbah cair mampu dijalankan dengan proses penyaringan, pembuatan, pengendapan, pengapungan, dan disinfeksi. Pengolahan primer ini efektif untuk polutan minyak dan juga lemak. Sedangkan, pengolahan sekunder limbah cair dilakukan dengan menggunakan mikroorganisme untuk mengurai bahan.
c. Pengolahan Limbah Gas
Beberapa langkah yang mampu dilakukan dalam pengolahan limbah gas ialah dengan menetralisir materi partikulat dari udara pembuangan dan mengendalikan emisi gas buang. Selanjutnya, pembuatan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) mampu dijalankan dengan tata cara pengolahan secara biologi, fisika, dan kimia. Selain itu, langkah lain yang dapat dijalankan adalah dengan menggunakan metode pembuangan limbah B3, berupa pembuatan sumur injeksi dan kolam penyimpanan.
6. Kesimpulan dan Saran
Pencemaran lingkungan merupakan berita lingkungan yang paling menarik perhatian di daerah industri. Limbah industri yang dihasilkan oleh acara industri menyebabkan berbagai dampak negatif bagi lingkungan maupun makhluk hidup lainnya. Berbagai upaya pembuatan limbah industri dapat dilaksanakan untuk mengurangi polutan yang berasal dari limbah sisa industri. Oleh karena itu, dalam menangani permasalahan tersebut diharapkan kerja sama yang bagus antara berbagai pihak terkait biar lingkungan dapat tersadar asri dan lestari
Berbagai langkah-langkah dan upaya perlu dilakukan supaya pabrik-pabrik di Negara kita bisa menghasilkan produk yang berkualitas tinggi tanpa menjadikan limbah yang berbahaya bagi masyarakat serta lingkungan sekitar. Perijinan ketat dan implementasi AMDAL yang tepat dengan ketentuan nya aku rasa mesti dijalankan dengan disiplin, alasannya saya meyakini menangkal lebih mudah dibandingkan dengan menangani efek negatif dari industri kimia.
7. Daftar Pustaka
Ridwan, Ita Rustiati, 2007. Dampak Industri Terhadap Lingkungan dan Sosial. Tersedia di (https://ejournal.upi.edu/index.php/gea/article/view/1716/1166) diakses pada 16 Mei 2022.
Burul Maghfiroh, 2018. Dampak Industri PT Petrokimia Gresik Terhadap Kehidupan Sosio-Kultural Masyarakat Sekitar Tahun 1980-2000. Tersedia di (https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/22360) diakses pada 16 mei 2022.
Supraptini, 2002. Pengaruh Limbah Industri Terhadap Lingkungan Di Indonesia. Tersedia di (http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view /1063/563) diakses pada 16 Mei 2022.
Afrizal Fahdilah, 2013. Perkembangan Kawasan Industri. Tersedia di (http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_geo_0705517_chapter_ii.pdf) diakses pada 16 Mei 2022.
Kwanda Timoticin, 2000. Pengembangan Kawasan Industri Di Indonesia, Universitas Katolik Petra. Tersedia di (http://dimensi.petra.ac.id/index.php/ars/article/viewFile/15727/15719) diakses pada 16 Mei 2022.