Berbagai persoalan dalam negeri, pertentangan sosial, dimulai dari imbas agama yang masuk di Indonesia (lokal), memulai polemik terhadap berbagai pandangan dan pemikiran kepada politik agama, dimana dalam hal ini mereka masing-masing meletakan banyak sekali penghacuran pendidikan, dan kesehatan yang bukan menjadi bidangnya terhadap kepentingan Negara.
Hal ini, menuaikan imbas terhadap faktor politik agama dalam setiap kitab yang dibuat masing-masing agama, baik itu Nasrani dan Nasrani, sehingga membentuk politik identitas menurut suku. Hal ini jelas menjadi persepsi politik berbeda kepada politik identitas di Kalimantan Barat.
Pengaruh yang besar yaitu dengan berbagai pengetahuan yang diperoleh dan tolok ukur pendidian dan kesehatan berpengaruh terhadap kualitas manusia di Indonesia, jelasnya menjadi peran penting terhadap kepentingan para elit politik untuk menghasilkan produk baru dalam system politik yang di gagas.
Kekuasaan yang mempunyai kualitas yang baik, terhadap Negara maju, akan timbul dengan segera kepada pertumbuhan yang kasatmata dalam aspek kepentingan politik dan insan, hal ini menimbulkan stigma dengan aneka macam tugas terhadap kepentingan budaya politik yang meningkat .
Diberbagai wilayah, hendaknya menjadi tugas penting terhadap kepentingan ekonomi yang diketahui dengan aneka macam pandangan terhadap proses politik yang memperlihatkan pengaruh pada kepentingan Nasional.
Dengan demikian, berbagai hal terkait dengan faktor wawasan politik di penduduk , akan muncul dengan meleknya konspirasi yang masih belum tinggi, tetapi mempunyai evaluasi kepada kepentingan budaya politik di masyarakat.
Berbagai elit politik, dan menjadi penting terhadap kepentingan serta aspek problem partai politik menjadi bagian dari munculnya jejak pengetahuan yang menganggap berbagai faktor insan berdasarkan masing-masing suku, dengan demikian dampak pada pendidikan dan kesehatan menjadi imbas terhadap bab dari kesehatan yang tercipta.