Penemuan Industri Hijau

Oleh: Clara Elva Novita (@T04-Clara)

ABSTRAK

Keberadaan tempat industri dalam sebuah ekosistem pastinya akan menyebabkan pengaruh dan pergantian pada ekosistem tersebut. Untuk itu, muncul sebuah desain yang disebut desain industri hijau, adalah tempat industri yang ramah lingkungan, sehingga mampu diraih faedah lingkungan, ekonomi, dan sosial sebanyak mungkin. Inovasi hijau didefinisikan sebagai “inovasi yang terdiri dari proses, praktik, sistem, dan produk baru atau yang dimodifikasi yang berguna bagi lingkungan dan berkontribusi pada kelestarian lingkungan”. Dapat mengarah pada pengurangan inefisiensi dan rasionalitas penggunaan sumber daya alam, yang ialah sumber penting penghematan ongkos.

Kata kunci: industri hijau, penemuan, lingkungan.

 

ABSTRACT

The existence of an industrial area in an ecosystem will certainly have an impact and change on the ecosystem. For this reason, a concept called the green industry concept emerged, namely an environmentally friendly industrial area, so that as many environmental, economic and social benefits as possible can be achieved. Green innovation is defined as “innovation consisting of new or modified processes, practices, systems and products that benefit the environment and contribute to environmental sustainability”. Can lead to a reduction in inefficiency and rational use of natural resources, which is an important source of cost reduction.

Keywords: green industry, innovation, environment.

 

PENDAHULUAN

Menurut Anif dkk (2018), bahwa kawasan industri merupakan suatu daerah tempat pemusatan acara industri yang dilengkapi dengan fasilitas dan prasarana penunjang yang dikembangkan dan diatur oleh perusahaan tempat industri. Sumber daya dan energi yang dibutuhkan dalam penyediaan sarana dan prasarana tersebut, serta bahan baku yang digunakan dalam industri, menjadikan terjadinya eksploitasi berbagai sumber daya alam, yang apabila eksploitasi tersebut tidak terkendali akan mampu mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan. Aktivitas industri memiliki tugas dalam kemajuan ekonomi, namun di segi lain juga mendorong terjadinya kerusakan lingkungan. Keberadaan daerah industri dalam suatu ekosistem pastinya akan mengakibatkan pengaruh dan pergeseran pada ekosistem tersebut. Padahal dalam ekosistem sendiri terdapat berbagai macam komponen yang menyusunnya, baik itu bagian biotik maupun abiotik. Untuk itu, muncul sebuah rancangan yang disebut rancangan industri hijau, yaitu daerah industri yang ramah lingkungan, sehingga mampu dicapai faedah lingkungan, ekonomi, dan sosial sebanyak mungkin. Dan tujuan jangka panjang dari rancangan ini adalah untuk mempertahankan keseimbangan ekosistem yang menjadi tempat berlangsungnya acara industri pada daerah industri. Proses pengembangan daerah industri terus dilakukan semoga dapat menjadi daerah industri hijau.

  Sumber Energi Panas Bumi (Panas Bumi)

Penerapan industri hijau menjadi penentu utama bagai kenaikan daya saing dan perkembangan ekonomi yang berkelanjutan. Berbagai input sumberdaya dalam proses buatan selalu memperhatikan prinsip industri hijau, hal itu akan berpengaruh terhadap kenaikan efusiensi dan kelebihan kompetitif industri. Industri hijau dapat berperan dalam mengentaskan kemiskinan, mengutamakan penghematan energi termasuk lebih memanfaatkan energi terbarukan, Iebih memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja, serta potensial meningkatan p
roduktivitas. Hal itu sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Unido (2011).

 

RUMUSAN MASALAH

1.      Apa itu industri hijau ?

2.      Apa saja inovasi yang ada dalam industri hijau ?

 

TUJUAN

1.      Mengetahui desain industri hijau.

2.      Mengetahui inovasi yang ada dalam industri hijau.

 

PEMBAHASAN

Menurut Kemenperin (2012), bahwa definisi industri hijau, industri yang berkesinambungan atau definisi yang lebih luas mirip Green Development atau Green Economy terkadang diangkat dari sudut pandang yang beragam sehingga terminologi tersebut saat ini mampu memiliki dimensi yang luas. Konsep industri hijau tidak cuma terkait dengan pembangunan industri yang ramah lingkungan tetapi juga bekerjasama dengan penerapan metode industri yang terintegrasi, holistik dan efisien. Pemikiran ihwal desain industri hijau juga memunculkan banyak sekali kajian, termasuk dalam manufaktur sehingga diketahui ungkapan metode manufaktur yang berkelanjutan atau sustainable manufacturing. NACFAM-USA mendefinisikan sustainable manufacturing selaku “penciptaan produk manufaktur yang bebas polusi, meminimalkan energi dan sumberdaya alam, serta irit dan kondusif bagi karyawan, masyarakat dan konsumen.

Penerapan Industri Hijau mampu menumbuhkan inovasi untuk pengembangan industri yang menawarkan jasa dan produk untuk “dukungan” lingkungan. Industri hijau akan terus berkembang dan berkembang, dalam hal ini mencakup semua jenis layanan dan teknologi yang bertujuan untuk memberikan kontribusi terhadap penghematan aneka macam imbas negatif aktivitas industri (bahkan tergolong transportasi dan rumah tangga) kepada lingkungan (Unido, 2011).

  Upaya Melestarikan Lingkungan Dengan Kimia Hijau

Inovasi hijau didefinisikan selaku “penemuan yang berisikan proses, praktik, sistem, dan produk gres atau yang dimodifikasi yang bermanfaat bagi lingkungan dan berkontribusi pada kelestarian lingkungan”. Dapat mengarah pada penghematan inefisiensi dan rasionalitas penggunaan sumber daya alam, yang merupakan sumber penting pengurangan biaya. Di sisi lain, dengan mempertimbangkan peningkatan kesadaran pelanggan ihwal efek lingkungan dari pilihan konsumsi, atribut lingkungan dari produk dan layanan gres mampu dipakai untuk diferensiasi pemasaran (Calza dkk, 2017).

Industri hijau mengakibatkan hadirnya perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultan lingkungan dan energi, pemasokjasa energi. Beberapa hal seperti pemantauan, pengukuran dan penyuplaianalisis dalam kaitannya dengan penerapan industri hijau akan menjadi perhatian yang lebih serius. Industri hijau juga memperluas kemungkinan untuk berkembangnya perusahaan yang memproduksi dan menginstal perlengkapan energi terbarukan dan perusahaan yang memproduksi teknologi bersih.

Industri Hijau senantiasa mengadopsi teknologi ramah lingkungan. Namun, seringkali timbul problem menyangkut biaya yang terlalu mahal untuk menerapkannya, selaku pola dalam mengganti sumber energi karbon yang hingga dikala ini masih mendominasi. Menurut Agustina dkk (2017), bahwa menurut kajian yang dilaksanakan oleh kementerian perindustrian, didapatkan bahwa pada dasarnya sebagian industri secara tidak sadar telah menerapkan konsep industri hijau di perusahaannya, namun industri tersebut kurang memahami apakah yang sudah dilaksanakan itu adalah bab dari acara industri hijau. Untuk itu diperlukan derma internasional dalam dukungan insentif transfer teknologi bagi perusahaan atau industri, baik yang ada di negara maju maupun sedang meningkat .

 

KESIMPULAN

Definisi industri hijau, industri yang berkesinambungan atau definisi yang lebih luas seperti Green Development atau Green Economy kadang kala diangkat dari sudut pandang yang bermacam-macam sehingga terminologi tersebut saat ini mampu mempunyai dimensi yang luas. Konsep industri hijau tidak hanya terkait dengan pembangunan industri yang ramah lingkungan namun juga berhubungan dengan penerapan tata cara industri yang terintegrasi, holistik dan efisien. Industri hijau akan terus berkembang dan berkembang, dalam hal ini mencakup semua jenis layanan dan teknologi yang bertujuan untuk menunjukkan kontribusi terhadap pengurangan banyak sekali efek negatif kegiatan industri terhadap lingkungan. Inovasi hijau didefinisikan selaku inovasi yang terdiri dari proses, praktik, metode, dan produk gres atau yang dimodifikasi yang bermanfaat bagi lingkungan dan berkontribusi pada kelestarian lingkungan. Beberapa hal mirip pemantauan, pengukuran dan penyuplaianalisis dalam kaitannya dengan penerapan industri hijau akan menjadi perhatian yang lebih serius. Industri hijau juga memperluas kemungkinan untuk berkembangnya perusahaan yang memproduksi dan menginstal peralatan energi terbarukan dan perusahaan yang memproduksi teknologi bersih. Industri Hijau senantiasa mengadopsi teknologi ramah lingkungan. Namun, sering kali muncul problem menyangkut biaya yang terlalu mahal untuk menerapkannya, sebagai teladan dalam mengubah sumber energi karbon yang sampai ketika ini masih mendominasi.

  Pengenalan Industri Kimia Terapan

 

DAFTAR PUSTAKA

Christiani, A., H. J. Kristina, L. Hadi, & P. C. Rahayu. 2017. Pengukuran Kinerja Lingkungan Industri di Indonesia menurut Standar Industri Hijau. Dalam Jurnal Rekayasa Sistem Industri Volume 6 No.1, 39-48. Universitas Pelita Harapan:  Fakultas Sains dan Teknologi Jurusan Teknik Industri. SSN: 0216-1036 (print) & ISSN 2339-1499 (online)

Hariz, A. R., Purwanto, & Suherman. 2018. Pengembangan Kawasan Industri Ramah Lingkungan Sebagai Upaya Untuk Menjaga Keseimbangan Ekosistem (Studi Kasus di Taman Industri BSB Semarang). Al-Hayat: Journal of Biology and Applied Biology Vol 1, No 1 (2018), 58-65.

Hidayat, Atep Afia. 2021. Industri Hijau. Dalam Modul 12 Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana.

Kemenperin, 2012. Pendalaman Struktur Industri Efisiensi dan Efektivitas dalam Implementasi Industri Hijau. Jakarta: Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. https://kemenperin.go.id/download/6297/Efisiensi-dan-Efektivitas-dalam-Implementasi-Industri-Hijau (Diakses pada 21 November 2021)