Pendidikan Yakni Usaha Sadar Dan Bersiklus Untuk Mewujudkan Situasi Mencar Ilmu Dan Proses Pe

PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
  1. Pengertian
Pendidikan yakni usaha sadar dan bersiklus untuk mewujudkan situasi mencar ilmu dan proses pembelajaran biar peserta latih secara aktif mengembangkan peluangdirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, budpekerti mulia, serta kemampuan yang diperlukan dirinya, penduduk , bangsa dan Negara (UU No.20 Tahun 2003 Pasal 1 butir 1). Pendidikan nasional yakni pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan pergeseran zaman.
Budaya merupakan keseluruhan metode ide dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan insan dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan cara belajar. Sedangkan budaya bangsa ialah keseluruhan metode gagasan, langkah-langkah, dan hasil karya yang dihasilkan dan menjadi karakteristik bangsa tersebut.
Karakter ialah nilai kebajikan budbahasa dan moral yang terpatri, yang menjadi nilai intrinsik dalam diri insan yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilakunya. Karakter bangsa Indonesia ialah kristalisasi nilai-nilai kehidupan faktual bangsa Indonesia yang ialah perwujudan dan pengamalan Pancasila. 
Pendidikan budaya dan karakter bangsa ialah pendidikan yang menyebarkan nilai-nilai budaya dan abjad bangsa pada diri penerima ajar sehingga mereka mempunyai nilai dan karakter selaku abjad dirinya, mampu menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan selaku anggota masyarakat dan warganegara yang religius, nasionalis, produktif dan inovatif. Dalam proses pendidikan budaya dan huruf bangsa, secara aktif penerima latih mengembangkan peluangdirinya, melaksanakan proses internalisasi, dan penghayatan nilai-nilai menjadi kepribadian mereka dalam bergaul di masyarakat, membuatkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, dan menyebarkan kehidupan bangsa yang bermartabat.
  1. Fungsi dan Tujuan
Pada hakekatnya pendidikan budaya dan abjad bangsa ialah pendidikan nilai, pendidikan akal pekerti, pendidikan adab, pendidikan tabiat, untuk berbagi kesanggupan akseptor didik dalam memperlihatkan keputusan baik-buruk, mempertahankan yang baik, dan merealisasikan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Sehubungan dengan hakekat tersebut, pendidikan budaya dan huruf bangsa di Sekolah Menengan Atas berfungsi sebagai (1) pengembangan potensi, (2) perbaikan generasi, dan (3) penyaring budaya.
1.    Pengembangan potensi. Pendidikan budaya dan abjad bangsa berfungsi  berbagi potensi dasar penerima asuh supaya berhati baik, berpikiran baik, dan bertingkah baik;
2.    Perbaikan generasi. Pendidikan budaya dan abjad bangsa memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur untuk menjadi bangsa yang bermartabat;  dan
3.    Penyaring budaya. Pendidikan budaya dan karakter bangsa menyaring budaya  yang negatif dan menyerap budaya yang lebih sesuai dengan abjad bangsa, untuk meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia.
Tujuan pendidikan budaya dan aksara bangsa di SMA pada intinya adalah untuk:
1.    mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusdia dan warganegara yang memiliki nilainilai budaya dan karakter bangsa;
2.    mengembangkan  kebiasaan  dan  perilaku  peserta  didik  yang  terpuji  dan sejalan dengan nilainilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius;
3.    menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa;
4.    mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusbeliau yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan; dan
5.    mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang  aman,  jujur,  penuh  kreativitas  dan  persahabatan,  serta  dengan  rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).
Pendidikan budaya dan aksara bangsa merupakan tanggungjawab bareng antara pemerintah, penduduk , sekolah, dan orangtua. Pendidikan budaya dan aksara bangsa di Sekolah Menengan Atas yaitu acara sekolah; oleh jadinya mesti dilaksanakan secara bersama oleh semua warga sekolah, yakni kepala sekolah sebagai pengurus pendidikan, semua guru lewat pembelajaran dan pengembangan diri, tenaga manajemen dalam melayani/ menunjang administrasi pendidikan, dan semua akseptor ajar selaku subjek pendidikan, didukung dengan pengkondisian sekolah sehingga menjadi bab yang tak terpisahkan dari budaya sekolah.
  1. Nilai-nilai Budaya dan Karakter Bangsa
Merujuk berbagai sumber, nilai-nilai luhur budaya dan karakter bangsa sungguh kompleks namun intinya ialah perpaduan dari pengembangan olah hati (spiritual and emotional development), olah pikir (intellectual development), olah raga (physical and kinesthetic development), serta olah rasa dan karsa (affective and creativity development) mirip digambarkan pada Diagram 1 berikut ini.
  Auditing Dalam Sektor Publik - Teori Audit Sektor Publik

 

 

 

 

OLAH HATI:

OLAH PIKIR:

OLAH RASA DAN KARSA:

OLAH RAGA:

Nilai-nilai Luhur dan Perilaku Berkarakter

Cerdas

Jujur

Bertang-gung jawab

 

Peduli

Kreatif

Bersih dan sehat

 


Diagram 1 Nilai-nilai luhur dan perilaku berkarakter
Menurut Lickona (2004) terdapat sepuluh kebajikan (virtues) yang membentuk huruf kuat seseorang, yakni : (1) kebijaksanaan (wisdom); (2) keadilan (justice); (3) keteguhan (fortitude); (4) kontrol diri (self-control); (5) cinta dan kasih sayang (love); (6) sikap kasatmata (positive attitude); (7) kerja keras (hard work) dan kemampuan berbagi potensi (resourcefulness); (8) Integritas (integrity); (9) rasa terimakasih (gratitude); (10) kerendahan hati (humility). Sedangkan Suyanto (2010) mengelompokkan sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yakni: (1) cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya; (2) kemandirian dan tanggungjawab; (3) kejujuran/amanah, diplomatis; (4) hormat dan santun; (5) dermawan, suka tolong-menolong dan bahu-membahu/koordinasi; (6) percaya diri dan pekerja keras; (7) kepemimpinan dan keadilan; (8) baik dan rendah hati; (9) toleransi, kedamaian, dan kesatuan.
Sementara itu nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan abjad bangsa Indonesia dilandasi sumber-sumber agama, pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional. Berdasarkan keempat sumber tersebut sudah diidentifikasi 18 nilai-nilai yang dapat dikembangkan melalui pendidikan budaya dan aksara bangsa, mirip tertera pada Tabel 1 berikut. 
NO
NILAI
DESKRIPSI
1
Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melakukan pedoman agama  yang dianutnya.
2
Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya selaku orang yang selalu dapat mengemban amanah dalam perkataan, langkah-langkah, dan pekerjaan.
3
Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pertimbangan , perilaku, dan langkah-langkah orang lain yang berlainan dari dirinya. Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
4
Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5
Kerja keras
Perilaku yang memberikan upaya benar-benar dalam mengatasi aneka macam hambatan belajar dan tugas, serta menuntaskan peran dengan sebaik mungkin.
6
Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil gres dari sesuatu yang sudah dimiliki.
7
Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menuntaskan peran-tugas.
8
Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama  hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9
Rasa ingin tahu
Sikap dan tindakan yang senantiasa berusaha untuk mengenali lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10
Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11
Cinta Tanah Air
Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang memberikan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan  yang tinggi kepada bahasa,  lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12
Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang memiliki kegunaan bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13
Bersahabat/
Komunikatif
Tindakan yang memperlihatkan rasa bahagia mengatakan, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
14
Cinta Damai
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa bahagia dan aman atas kedatangan dirinya.
15
Gemar Membaca
Kebiasaan menawarkan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang menawarkan kebajikan bagi dirinya.
16
Peduli Lingkungan
Sikap dan langkah-langkah yang senantiasa berusaha mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan berbagi upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17
Peduli Sosial
Sikap dan langkah-langkah yang selalu ingin memberi dukungan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18
Tanggung-jawab
Sikap dan sikap seseorang untuk melakukan peran dan kewajiban yang semestinya beliau lakukan, terhadap diri sendiri, penduduk , lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Tabel 1  Nilai-nilai karakter dan deskripsinya
                                (Pengembangan pendidikan budaya dan abjad bangsa – Pusat Kurikulum, Balitbang, Kemdiknas).
Keseluruhan nilai-nilai abjad yang disebutkan di atas tidak harus dikembangkan secara serentak. Sekolah dapat menentukan dan memilih prioritas nilai-nilai yang hendak dikembangkan setelah melakukan analisis konteks sesuai dengan kondisi sumber daya yang terdapat di masing-masing sekolah, kebutuhan penerima didik yang dilayani, karakteristik mata pelajaran, bahan kajian, dan hakikat kompetensi setiap mata pelajaran.
  1. Muatan Nilai-nilai Karakter dalam Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Menengan Atas
SMA merupakan pendidikan menengah yang bermaksud untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, adab mulia, serta keahlian penerima latih untuk hidup mampu berdiri diatas kaki sendiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Tujuan pendidikan ini dikembangkan menjadi 23 butir Standar Kompetensi Lulusan (SKL) SMA yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006. Dalam setiap rumusan SKL Sekolah Menengan Atas ternyata menampung nilai-nilai aksara, mirip dihidangkan pada Tabel 2.
No.
Rumusan SKL Sekolah Menengan Atas
Nilai Karakter
1
Berperilaku sesuai dengan fatwa agama yang dianut sesuai dengan kemajuan akil balig cukup akal
Religius
2
Mengembangkan diri secara optimal dengan mempergunakan keunggulan diri serta memperbaiki kekurangannya
Menghargai prestasi
3
Menunjukkan sikap yakin diri dan bertanggung jawab atas sikap, tindakan, dan pekerjaannya
Tanggung jawab
4
Berpartisipasi dalam penegakan aturan-hukum sosial
Disiplin
5
Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan kelompok sosial ekonomi dalam lingkup global
Toleransi
6
Membangun dan menerapkan gosip dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan kreatif
Kreatif
7
Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan
Kreatif
8
Menunjukkan kemampuan berbagi budaya mencar ilmu untuk pemberdayaan diri
Gemar membaca
9
Menunjukkan perilaku kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik
Menghargai prestasi
10
Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks
Kreatif
11
Menunjukkan kesanggupan menganalisis gejala alam dan sosial
Kreatif,
Peduli lingkungan/sosial
12
Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
Tanggung jawab,
Peduli lingkungan
13
Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Semangat kebangsaan
Cinta tanah air
14
Mengekspresikan diri melalui aktivitas seni dan budaya
Menghargai prestasi
15
Mengapresiasi karya seni dan budaya
Menghargai prestasi
16
Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok
Kreatif
17
Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan
Disiplin, Mandiri,
Tanggung jawab, Peduli lingkungan
18
Berkomunikasi lisan dan goresan pena secara efektif dan santun
Bersahabat/komunikatif
19
Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di penduduk
Tanggung jawab
20
Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
Toleransi
21
Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis
Gemar membaca
22
Menunjukkan keahlian menyimak, membaca, menulis, dan mengatakan dalam bahasa Indonesia dan Inggris
Gemar membaca,
Bersahabat/ komunikatif
23
Menguasai wawasan yang diharapkan untuk mengikuti pendidikan tinggi
Kerja keras,  Mandiri, Tanggung jawab.
Tabel 2 Muatan nilai-nilai abjad dalam SKL Sekolah Menengan Atas
(Grand design Pendidikan Karakter – Kemendiknas).