PENCEMARAN AIR PENGERTIAN, PENYEBAB DAN DAMPAKNYA
Disusun oleh : Widiyanto Pratama Yonathan (@V23-Widiyanto)
Disadur dari Susi Efrianti, S.TP, menurunnya kualitas air balasan kerusakan lingkungan
Air merupakan kebutuhan primer bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya tidak ada air di bumi. Namun, air mampu menjadi bencana jikalau tersedia dalam keadaan yang tidak benar, baik mutu maupun kuantitas airnya. Air yang higienis sangat dibutuhkan insan, baik untuk keperluan sehari-hari, untuk kebutuhan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, dan sebagainya.
Di zaman sekarang, air menjadi masalah yang membutuhkan perhatian serius. Untuk mendapatkan air yang bagus sesuai dengan patokan terntentu sudah cukup susah untuk di dapatkan. Hal ini dikarenakan air sudah banyak terkotori oleh bermacam- macam limbah dari aneka macam hasil acara insan. Sehingga mengakibatkan kualitas air menurun, begitupun dengan kuantitasnya.
Telah terjadi banyak pencemaran air, misal di Provinsi Banten pencemaran terjadi di perairan pantai utara Serang adalah di kecamatan Tirtayasa dimana warga lokal mengandalkan sungai Ciujung untuk kebutuhan mandi dan keperluan yang lain seperti pengairan bagi tambak sehingga hasil tambak menjadi tidak optimal. Secara kimiawi, pencemaran sudah terjadi sungai Ciujung karena air sungai sering menjadi hitam dan mengeluarkan bacin menyengat. Hal ini ditenggarai balasan limbah pabrik.
Krisis air juga terjadi di hampir semua Pulau Jawa dan sebagian Sumatera, utamanya kota-kota besar baik akibat pencemaran limbah cair industri, rumah tangga maupun pertanian. Selain merosotnya kualitas air balasan pencemaran, krisis air juga terjadi dari kurangnya ketersediaan air dan terjadinya erosi akhir pembabatan hutan di hulu serta pergeseran pemanfaatan lahan di hulu dan hilir. Pencemaran air yang terjadi di banyak sekali kawasan di Indonesia, mirip beberapa teladan di atas, telah menjadikan terjadinya krisis air bersih. Lemahnya pengawasan pemerintah serta keengganan untuk melakukan penegakan hukum secara benar mengakibatkan duduk perkara pencemaran air menjadi hal yang kronis yang semakin lama kian parah.
Berdasarkan paparan diatas, artikel bermaksud untuk membahas perihal pencemaran air yang semakin marak terjadi. Di dalam postingan ini juga akan dibahas sumber, pengaruh dan penanggulangan pencemaran air. Diharapakan dengan adanya klarifikasi perihal efek pencemaran air beserta cara penanggulangannya, maka akan timbul kesadaran pada diri kita semua. Pada akibatnya pencemaran dapat dikurangi dan akan didapat sumber air yang aman, higienis serta sehat untuk dikonsumsi.
Daftar Isi
Pengertian Pencemaran Air
Pencemaran air adalah sebuah pergeseran kondisi di sebuah tempat penampungan air mirip danau, sungai, lautan dan air tanah akhir aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah yakni bab penting dalam siklus kehidupan insan dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sungguh membantu kehidupan insan. Kemanfaatan paling besar danau, sungi, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai kanal pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sesungguhnya berpotensi sebagai objek rekreasi.
Dalam PP No 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air di definisikan sebagai: “Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh aktivitas manusia sehingga kualitas dari air tersebut turun hingga batas tertentu yang mengakibatkan air tidak berkhasiat lagi sesuai dengan peruntukannya. (Pasal 1, angka 2).
Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air mirip danau, sungai, bahari dan air tanah yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Air dibilang tercemar bila tidak mampu digunakan sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung meletus, perkembangan gulma yang sungguh cepat, topan dan gempa bumi merupakan penyebab utama pergeseran kualitas air, tetapi fenomena tersebut tidak dapat disalahkan selaku penyebab pencemaran air. Pencemaran ini mampu disebabkan oleh limbah industri, perumahan, pertanian, rumah tangga, industri, dan penangkapan ikan dengan memakai racun. Polutan industri antara lain polutan organik (limbah cair), polutan anorganik (padatan, logam berat), sisa materi bakar, tumpaham minyak tanah dan oli ialah sumber utama pencemaran air, utamanya air tanah. Disamping itu
penggundulan hutan, baik untuk pembukaan lahan pertanian, perumahan dan konstruksi bangunan lainnya menimbulkan pencemaran air tanah.
Limbah rumah tangga mirip sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah anorganik (plastik, gelas, kaleng) serta materi kimia (detergen, kerikil batere) juga berperan besar dalam pencemaran air, baik air di permukaan maupun air tanah. Polutan dalam air meliputi unsur-unsur kimia, pathogen/kuman dan pergantian sifat Fisika dan kimia dari air. Banyak unsur-bagian kimia merupakan racun yang mencemari air. Patogen/basil menyebabkan pencemaran air sehingga menjadikan penyakit pada manusia dan hewan. Adapuan sifat fisika dan kimia air meliputi derajat keasaman, konduktivitas listrik, suhu dan pertilisasi permukaan air. Di negara-negara meningkat , seperti Indonesia, pencemaran air (air permukaan dan air tanah) ialah penyebab utama gangguan kesehatan manusia/penyakit.
Hasil penelitian menawarkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000 orang meninggal dunia saban hari balasan penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air. Secara umum, sumber-sumber pencemaran air adalah selaku berikut:
1. Limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa materi bakar, tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam tanah)
2. Pengungangan lahan hijau/hutan balasan perumahan, bangunan
3. Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida)
4. Limbah pembuatan kayu
5. Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di maritim
6. Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti plastik, gelas, kaleng, watu batere, sampah cair seperti detergen dan sampah organik, mirip sisa-sisa masakan dan sayuran).
Penyebab pencemaran air
Berdasarkan defisini dari pencemaran air, dapat diketahui bahwa penyebab pencemaran air dapat berupa masuknya makhluk hidup, zat, energi ataupun komponen lain se
hingga kualias air menurun dan air pun terkotori. Banyak penyebab pencemaran air, tetapi secara umum mampu dikategorikan menjadi 2 (dua) yaitu sumber kontaminan eksklusif dan dan tidak eksklusif.Sumber pribadi mencakup efluen yang keluar industri, TPA
sampah, rumah tangga dan sebagainya. Sumber tak pribadi ialah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air tanah atau atmosfir berupa hujan. Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal dari industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian. Tanah dan air mengandung sisa dari aktifitas pertanian mirip pupuk dan pestisida. Kontaminan dari atmosfir juga berasal dari aktifitas insan yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam.
Selain itu pencemaran air mampu disebabkan oleh berbagai hal dan mempunyai karakteristik yang berlawanan-beda, mirip:
1. Meningkatnya kandungan nutrien mampu mengarah pada eutrofikasi.
2. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menjadikan kenaikan keperluan oksigen pada air yang mendapatkannya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat memiliki dampak parah terhadap seluruh ekosistem.
3. Industri mencampakkan berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya mirip logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut mempunyai efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang mampu juga mengurangi oksigen dalam air.
4. Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai mirip di sungai citarum.
Komponen pencemaran air
Jaman kini ini manusia sudah mengenal berbagai jenis-jenis zat kimia. Sebagian besar sisa zat kimia tersebut dibuang ke tubuh air atau air tanah. Seperti pestisida yang digunakan di pertanian, industri atau rumah tangga, deterjen yang digunakan di rumah tangga, atau PCBs yang biasa digunakan dalam alat-alat elektronik. Secara biasa jenis jenis materi buangan dapat dikategorikan selaku berikut:
1. Bahan Buangan Padat
Bahan buangan padat adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang garang maupun yang halus, contohnya sampah. Buangan tersebut kalau dibuang ke air menjadi pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan, pengendapan ataupun pembentukan koloidal.
2. Bahan buangan organik dan olahan bahan makanan
Bahan buangan organic lazimnya berbentuklimbah yang mampu membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga kalau dibuang ke perairan akan memaksimalkan populasi mikroorganisme.
3. Bahan buangan anorganik
Bahan buangan anorganik sulit didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya yaitu logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam dalam air. Bahan buangan anorganik ini biasanya berasal dari limbah industri yang melimbatkan komponen-bagian logam mirip timbal (Pb), Arsen (As), Magnesium (Mg), dll.
4. Bahan buangan cairan berminyak
Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung menutupi permukaan air. Jika materi buangan minyak mengandung senyawa yang volatile, maka akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi permukaan air akan menyusut. Penyusutan minyak ini tergantung jenis minyak dan waktu. Lapisan minyak pada permukaan air mampu terdegradasi oleh mikroorganisme tertentu, namun memerlukan waktu yang lama.
5. Bahan buangan berupa panas
Perubahan kecil pada temperatur air lingkungan bukan saja mampu menghalau ikan atau spesies yang lain, tetapi juga akan mempercepat proses biologis pada flora dan binatang bahkan akan menurunkan tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan terjadi akhir hayat pada ikan atau akan terjadi kerusakan ekosistem.
6. Bahan buangan zat kimia
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemaran air ini akan dikelompokkan menjadi:
a. Sabun (deterjen, sampo dan materi pembersih lainnya),
b. Bahan pemberantas hama (insektisida).
Bahaya dari polusi air
Bibit– bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk penguraiannya. Jika O2 kurang, penguraiannya tidak tepat dan menyebabkan air berganti warnanya dan
berbau amis. Bahan atau logam yang berbahaya mirip arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain- lain mampu merusak organ badan manusia atau dapatmenyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk ke laut.
Polutan ini mampu menghancurkan kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut muara. Bahan-bahan yang berbahaya masuk ke laut atau samudera mempunyai balasan jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan yang mungkin mengandung zat- zat yang berbahaya untuk dikonsumsi. Laut mampu pula terkotori oleh yang asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, lewat sungai, atau dari kapal tanker yang rusak. Minyak mampu mematikan burung dan hewan bahari yang lain, sebagai teladan imbas keracunan mampu dilihat di Jepang.Merkuri yang dibuang oleh sebuah industri ke teluk minamata terakumulasi di jaringan badan ikan dan penduduk yang mengkonsumsinya menderita cacat dan meninggal.
Banyak balasan yang ditimbulkan oleh polusi air, diantaranya:
1. Terganggunya kehidupan organisme air sebab berkurangnya kandungan oksigen
2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air
3. Pendangkalan dasar perairan
4. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi
5. Dalam jangka panjang mengakibatkan kanker dan kelahiran cacat
6. Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk yang memiliki kegunaan utamanya predator
7. Kematian biota kuno, mirip plankton, ikan bahkan burung
8. Dapat mengakibatkan mutasi sel kanker dan leukemia
Beberapa pola polutannya yaitu sebagai berikut:
1. Fosfat
Fosfat berasal dari penggunaan pupuk produksi yang berlebihan dan deterjen.
2. Nitrat dan Nitrit
Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk produksi yang berlebihan dan proses pembusukan bahan organic.
1. Poliklorin Bifenil (PCB)
Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik.
2. Residu Pestisida Organiklorin
Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida pada tumbuhan untuk membunuh serangga.
3. Minyak dan Hidrokarbon
Minyak dan hidrokarbon mampu berasal dari kebocoran pada roda dan kapal pengangkut minyak.
4. Radio Nuklida
Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tangki penyimpanan limbah radioaktif.
5. Logam-logam Berat
Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan dan bensin.
6. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan kuliner ternak.
7. Kotoran insan
Kotoran insan berasal dari susukan pembuangan tinja manusia.
Dampak pencemaran air di lingkungan sekitar
Pencemaran air mempunyai efek luas, contohnya mampu meracuni sumber air minum, meracuni makanan binatang, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di tubuh air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari aktivitas pertanian) sudah menimbulkan pertumbuhan flora air yang di luar kontrol (eutrofikasi berlebihan). Ledakan perkembangan ini menimbulkan oksigen, yang semestinya dipakai bersama oleh seluruh hewan/tanaman air, menjadi menyusut. Ketika tumbuhan air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai jadinya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun. Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4 kalangan, adalah:
1. Dampak terhadap kehidupan biota air
2. Dampak kepada kualitas air tanah
3. Dampak terhadap kesehatan
4. Dampak kepada estetika lingkungan
1. Dampak kepada kehidupan biota air
Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan mengakibatkan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga menyebabkan kehidupan dalam air membutuhkan oksigen terusik serta meminimalisir perkembangannya. Akibat matinya bakteri-basil, maka proses penjernihan air secara alamiah yang semestinya terjadi pada air limbah juga terhambat. Panas dari industri juga akan membawa imbas bagi kematian organisme, bila air limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.
2. Dampak kepada mutu air tanah
Pencemaran air tanah oleh tinja yang umum diukur dengan faecal coliform sudah terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.
3. Dampak kepada kesehatan
Peran air selaku pembawa penyakit menular beragam antara lain:
· Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen,
· Air selaku sarang insekta penyebar penyakit,
· Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga insan bersangkutan tak dapat membersihkan diri,
· Air sebaga media untuk hidup vector penyakit.
4. Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin terkotori yang biasanya ditandai dengan bacin yang menyengat disamping tumpukan yang dapat menghemat estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga mampu mengurangi estetika lingkungan.
Penanggulangan terjadinya pencemaran air
Pengolahan limbah industri sebelum dibuang ke daerah pembuangan, dialirkan ke sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di sebuah daerah yang ditawarkan, lalu dimasak, supaya jikalau terpaksa mesti dibuang ke sungai tidak menyebabkan terjadinya pencemaran air. Bahkan kalau mampu sesudah diolah tidak dibuang ke sungai
melainkan dapat digunakan lagi untuk keperluan industri sendiri. Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan, kemudian dimasak menjadi bahan lain yang berkhasiat, contohnya mampu diolah menjadi keset. Sampah organik yang mampu diuraikan oleh mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah, kemudian jika telah membusuk dapat digunakan selaku pupuk.
Untuk menangkal agar tidak terjadi pencemaran air, dalam acara kita dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya materi pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara sembarang pilih, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, sebab sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak memakai deterjen fosfat, alasannya senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang mampu menyebabkan terjadinya pencemaran air.
Pencemaran air yang sudah terjadi secara alami contohnya adanya jumlah logam- logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini mampu meracuni organ tubuh lewat pencernaan karena tubuh mengkonsumsi tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat walaupun dibutuhkan dalam jumlah kecil. Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam berkembang-tumbuhan alasannya tercemar oleh limbah industri. Untuk menangani biar tidak terjadi penumpukan logam-logam berat, maka limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan.
Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik dibandingkan dengan proses penanggulangan kepada pencemaran yang telah terjadi. Usaha-usaha tersebut dapat dilakukan, diantaranya lewat menjaga air tanah biar tetap higienis contohnya:
1. Menempatkan tempat industri atau pabrik jauh dari kawasan perumahan atau pemukiman
2. Pembuangan limbah industri dikelola sehingga tidak mencermari lingkungan atau ekosistem
3. Pengawasan kepada penggunaan jenis–jenis pestisida dan zat–zat kimia lain yang dapat menjadikan pencemaran
4. Memperluas gerakan penghijauan
5. Tindakan tegas terhadap sikap pencemaran lingkungan
6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat perihal arti lingkungan hidup sehingga insan lebih lebih mengasihi lingkungan hidupnya
7. Melakukan intensifikasi pertanian
Kendala dalam mengatasi pencemaran air:
1. Kurangnya kesadaran diri dari orang – orang untuk mencampakkan sampah pada tempatnya
2. Kurangnya sistem drainase di jalan – jalan
3. limbah – limbah yang tidak diolah oleh administrasi pabrik dengan baik, sehingga mencemari lingkungan sekitar
4. Kurangnya perhatian dari pemerintah perihal pencemaran lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Pandisuryadi-menyebarkan ilmu.blogspot.com/ /karya ilmiah dampak pencemaran air oleh html
Peraturan Menteri Kesehatan R.I. No.416/MENKES/PER/PER/IX/1990 Tentang Syarat- syarat dan pengawasan air minum, Jakarta.
Restorasibumi.blogspot.com/…/cara-mencegah-pencemaran-air.html- Soedradjat, R. 1999. Lingkungan Hidup, Suatu Pengantar. Dikti, P & K. Jakarta.
Suratno, F. 1990, Analisis perihal pengaruh lingkungan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Trihardi, B. 1997. Berbagai kegiatan yang dapat mempengaruhi kualitas air sungai. Uwityangyoyo.wordpress.com/2012/02/01/hidanganrunnya–kualitas–air–akibat–kerusakan–
lingkungan