Pencemaran Air Akhir Limbah Rumah Tangga

 Oleh: Widiastuti (@T22-Widiastuti)

 ABSTRAK

Saat ini, pencemaran lingkungan akhir limbah  rumah  tangga telah  mencakup  semua bagian adalah udara, air, dan tanah. Secara definisi air limbah yaitu keadaan dimana kualitas air mengalami penurunan. Sedangkan limbah rumah tangga ialah limbah dari hasil pembuangan dari dapur, cucian, kamar mandi dan kotoran manusia. Limbah rumah tangga menurut wujudnya dibagi menjadi 3 yaitu limbah padat atau sampah, limbah cair (greywater dan blackwater) dan limbah gas. Sedangkan limbah berdasar asalnya dibedakan limbah organik dan anorganik.  Kondisi sosial dan budaya menjadi faktor yang sungguh penting untuk mengetahui kebiasaan sikap penduduk dalam pengelolaan sampah. Selain itu, acuan konsumtif penduduk dan gaya hidup masyarakat juga akan mempengaruhi besarnya timbunan sampah dan komposisi sampah dimiliki. Bagi penduduk , sampah hanya dianggap sebagai barang tidak berkhasiat dan mereka merasa cukup hanya dengan mencampakkan sampah pada tempatnya. Dampak dari pembuangan limbah menjadikan imbas negatif bagi penduduk serta lingkungan maka dari itu masyarakat mesti cendekia serta sadar untuk mengurus limbah dan mengatasi  semoga tidak terjadinya pencemaran air.

Kata kunci: limbah, rumah tangga, pencemaran air, sampah

 

ABSTRACT

Currently, environmental pollution due to household waste has covered all elements, namely air, water, and soil. By definition, wastewater is a condition where the quality of water has decreased. Meanwhile, household waste is waste from the disposal of the kitchen, laundry, bathroom and human waste. Household waste based on its form is divided into 3, namely solid waste or waste, liquid waste (greywater and blackwater) and gas waste. Meanwhile, based on the origin of waste, organic and inorganic waste is distinguished. Social and cultural conditions are very important factors to determine people’s behavior habits in waste management. In addition, people’s consumptive patterns and people’s lifestyles will also affect the amount of waste heap and the composition of the waste owned. For the community, waste is only considered as useless goods and they feel it is enough just to throw garbage in its place. The impact of waste disposal causes negative effects for the community and the environment, therefore people must be smart and aware to manage waste and prevent water pollution from occurring.

Keyword: waste, household, water pollution, garbage

 

PENDAHULUAN

Sampah ialah konsekuensi dari adanya aktivitas insan. Setiap aktivitas manusia niscaya menciptakan buangan atau sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi insan terhadap barang/material yang kita gunakan sehari-hari. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material yang disantap. Oleh sebab itu pegelolaan sampah tidak mampu lepas juga dari pengelolaan pola hidup masyarakat (Ikhsan, 2020). Aktivitas yang dijalankan oleh rumah tangga, pertanian dan industri pastinya menimbulkann limbah yang jikalau tidak diolah dengan baik akan memberi pengaruh pada penurunan mutu lingkungan (Kospa, 2019).

Pada dikala ini manusia kurang akan kesadaran lingkungan sendiri. Banyak diantara mereka yang kurang memahami akan kebersihan lingkungan, sehingga mereka dengan gampangnya menciptakan limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Seperti halnya acara sehari-hari yang kita kerjakan seperti mandi, mencuci dan banyak sekali aktivitas lain yang kita anggap sepele tetapi menciptakan sisa buangan anne-marie mampu membahayakan bagi insan dan lingkungan khususnya lingkungan bahari. Dari sekian banyak acara insan ternyata yang paling berbahaya yaitu limbah rumah tangga. Walaupun kita tidak hidup di daerah pesisir dan banyak limbah industri yang tidak diolah juga dapat membahayakan perairan maritim namun menyaksikan banyaknya penduduk Indonesia dengan limbah rumah tangga yang tidak diolah serta dihasilkan setiap hari. Dapat dibilang kerusakan alasannya adalah limbah rumah tangga lebih besar dibandingkan dengan limbah industri. (Hasibuan, 2016)

  Rancangan Dan Pengaruh Industri Hijau

Secara definisi air limbah ialah keadaan dimana kualitas air mengalami penurunan. Sedangkan limbah rumah tangga yaitu limbah dari hasil pembuangan dari dapur, cucian, kamar mandi dan kotoran insan. Limbah rumah tangga menurut wujudnya dibagi menjadi 3 ialah limbah padat atau sampah, limbah cair (greywa
ter dan blackwater) dan limbah gas. Sedangkan limbah berdasar asalnya dibedakan limbah organik dan anorganik (Khumaidi, 2019)

 

RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran air?

2. Apa penyebab penduduk masih mencampakkan sampah sembarang pilih?

3. Apa imbas dari limbah rumah tangga kepada lingkungan?

4. Bagaimana cara mengorganisir limbah rumah tangga?

5. Bagaimana cara mengatasi pencemaran air?

 

TUJUAN

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pencemaran air

2. Mengetahui penyebab penduduk masih membuang sampah asal pilih

3. Mengetahui dampak dari limbah rumah tangga terhadap lingkungan

4. Mengetahui cara mengelola limbah rumah tangga

5. Mengetahui cara menanggulangi pencemaran air

 

PEMBAHASAN

Saat ini, pencemaran lingkungan akhir limbah  rumah  tangga sudah  meliputi  semua unsur ialah udara, air, dan tanah. Pengelolaan  limbah yang baik mencakup penanganan  limbah  secara  keseluruhan  semoga limbah  tersebut  tidak  mengganggu  kesehatan, estetika, dan lingkungan (Sunarsih, 2014).

Pencemaran air mampu diartikan sebagai terjadinya kerusakan yang dialami oleh ekosistem perairan mirip lautan, sungai, danau, atau sumber air yang lain. Sedangkan pencemaran laut mampu diartikan masuk atau dimasukkannya (secara eksklusif atau tidak eksklusif) zat atau energi ke dalam lingkungan maritim, yang memiliki efek kepada kerusakan sumberdaya kelautan, membahayakan kesehatan manusia, penurunan kualitas air bahari, mengusik aneka macam kegiatan kelautan, dan ketidakharmonisan ekosistem kelautan secara keseluruhan (Hidayat, 2021). Penurunan kualitas air tidak hanya diakibatkan oleh limbah industri, namun juga diakibatkan oleh limbah rumah tangga baik limbah cair maupun limbah padat (Ikhsan, 2020)

Menurut Ashidiqi (2009), Kondisi sosial dan budaya menjadi faktor yang sangat penting untuk mengetahui kebiasaan sikap masyarakat dalam pengelolaan sampah. Selain itu, teladan konsumtif masyarakat dan gaya hidup penduduk juga akan mensugesti besarnya timbunan sampah dan komposisi sampah dimiliki. Kebiasaan dan perilaku masyarakat juga terbawa dalam kegiatan membuang sampah. Sampah yang drespondenang dibiarkan tercampur dan tidak ada perjuangan apapun untuk memisahkan antara sampah organik dan anorganik. Saat ini contoh sikap masyarakat masih menggunakan teladan anggapan yang usang. Bagi penduduk , sampah hanya dianggap selaku barang tidak berguna dan mereka merasa cukup hanya dengan membuang sampah pada tempatnya. Sebagian lagi membuang sampah selokan atau sungai, yang menyebabkan pendangkalan dan penyumbatan susukan, yang merupakan salah satu penyebab banjir dan genangan di tempat perkotaan, sementara kebiasaan untuk memilah sampah belum banyak dijalankan, karena mereka tidak mengetahui bagaimana cara pengelolaan sampah yang baik dan benar.

Pola pikir perilaku penduduk hanya mampu berganti kalau masyarakat diberi berita tentang penanganan sampah yang bagus dan benar. Salah satu cara untuk memberikan isu kepada masyarakat yaitu dengan memalui penyuluhan kepada masyarakat (Ashidiqy, 2009)

Menurut Hasibuan (2016), Limbah rumah tangga mampu menghipnotis terhadap mutu air, sehingga terjadi pencemaran kepada air misalkan air bekas mandi dan air cucian. Air yang tercemar tidak mampu digunakan lagi untuk keperluan rumah tangga, air yang sudah tercemar dan lalu tidak mampu digunakan lagi selaku penunjang kehidupan manusia, akan menyebabkan pengaruh sosial yang sungguh luas dan akan mengkonsumsi waktu lama untuk memulihkannya, padahal air yang diharapkan untuk keperluan rumah tangga sungguh banyak. 

Dampak pencemaran air menurut Hidayat (2021), yaitu:

  Teknologi Hijau: Energi Hijau Yang Ramah Lingkungan

a. Kesehatan insan

Berdasarkan catatan Envropol (2014), di negara-negara dengan kondisi sumberdaya perairan yang pengelolaannya buruk, sangat rentan kepada wabah penyakit yang menimbulkan air sebagai perantara, seperti kolera dan tuberculosis (TB). Lalu penyakit kulit karena pertumbuhan alga serta kadar nitrogen yang berlebih dalam air minum juga mengakibatkan risiko serius bagi bayi.

b. Kerusakan ekosistem

Karena kemajuan alga kurangnya pasokan oksigen untuk ikan dan biota air lainnya. Selain itu kemajuan alga bisa menyumbat insang ikan.

c. Kematian binatang

Tingkat pencemaran air yang terjadi, baik alasannya adalah polutan alamiah atau polutan antropogonik berbanding lurus dengan tingkat kematian binatang di sekitar perairan. Dampak pencemaran air terhadap kehidupan binatang mulai dari mengakibatkan tertekan hingga terjadinya kepunahan.

d. Biaya ekonomi

Pencemaran air dekat kaitannya dengan ongkos ekonomi. Sebagai citra, ongkos ekonomi pemurnian air untuk menyanggupi keperluan air higienis warga perkotaan terperinci jauh lebih mahal kalau dibandingkan warga pedesaan. Hal itu alasannya adalah sumberdaya air di sekitar perkotaan telah tercemar berat, sehingga untuk memurnikannya butuh ongkos yang lebih mahal. 

Menurut Hasibuan (2016), berikut ini efek negatif dari limbah rumah tangga yang masuk kedalam lingkungan maritim:

a. Eutrofikasi, penyebab paling besar adalah sungai yang bermuara di laut, limbah yang terbawa salah satu yakni bahan kimia yang digunakan sebagai pupuk alam pertanian maupun limbah dari peternakan dan insan, salah satu yang paling kerap ditemukan adalah deterjen. Eutropikasi yakni perairan menjadi terlalu subur sehingga terjadi ledakan jumlah Alga dan fitoplankton yang saling berebut mendapat cahaya untuk fotosintesis. Karena terlampau banyak maka algae dan fitoplankton di bagian bawah akan mengalami akhir hayat secara massal serta terjadi persaingan dalam mengkonsumsi O2 alasannya terlampau banyak organisme pad tempat tersebut.

b. Peningkatan emisi CO2 akibat dari banyaknya kendaraan, penggunaan listrik berlebihan serta buangan industri akan menunjukkan Efek peningkatan kadar keasaman maritim. Peningkatan CO2 pasti akan berakibat buruk bagi manusia terkait dengan kesehatan pernapasan. Saat CO2 di atmosfer meningkat maka laut juga akan menyerap lebih banyak CO2 yang mengakibatkan meningkatnya derajat keasaman maritim. Hal ini menghipnotis kemampuan Karang dan binatang bercangkang yang lain untuk membentuk cangkang. bila hal ini berlangsung secara terus-menerus maka binatang-binatang tersebut akan punah dalam rentang waktu yang bersahabat.

c. Plastik, yang menjadi persoalan terbesar dan paling berbahaya. Banyak binatang yang hidup pada atau di bahari mengkonsumsi plastik alasannya adalah kesalahan, Karena tidak jarang plastik yang terdapat di maritim akan terlihat seperti masakan bagi hewan maritim. Plastik tidak mampu dicerna dan akan terus berada pada organ pencernaan binatang ini, sehingga menyumbat Saluran pencernaan dan menjadikan kematian melalui kelaparan atau infeksi.

Menurut Hasibuan (2016), cara mengorganisir limbah rumah tangga yang efektif supaya tidak menghancurkan pada lingkungan dan mengakibatkan lingkungan tetap higienis dan terhindar dari penyakit Yakni dengan cara:

1. Dengan cara di daur ulang: Dijual ke pasar loak atau tukang rongsokan yang biasa lewat di depan rumah-rumah. Cara ini mampu menjadikan limbah atau sampah yang semula bukan apa-apa sehingga mampu menjadi barang irit dan bisa menghasilkan duit.

2. Dengan cara pembakaran: Cara Ini adalah cara yang paling mudah untuk dilaksanakan sebab tidak membutuhkan usaha yang keras. Cara ini bisa dikerjakan dengan cara memperabukan limbah limbah padat misalnya kertas-kertas dengan memakai minyak tanah lalu dinyalakan apinya. Kelebihan cara memperabukan ini ialah: mudah dan tidak membutuhkan perjuangan yang keras, membutuhkan daerah atau lokasi yang cukup kecil, mampu dipakai sebagai Sumber energi baik untuk pembangkitan uap air panas, listrik dan pencairan logam.

  Energi Hijau Sebagai Energi Terbarukan

3. Dengan cara pengomposan: Merupakan proses biokimia, yaitu zat organik dalam limbah dipecah, menghasilkan humas yang bermanfaat untuk memperbaiki struktur tanah.

4. Pemisahan: Yaitu dengan cara pengambilan bahan tertentu kemudian diproses lagi sehingga memiliki nilai ekonomis.

5. Dengan cara pembusukan: Limbah tersebut untuk mendapatkan kompos, pada proses ini, akan ada energi organik yang terbuang dalam bentuk panas dan gas polusi yang terjadi meliputi udara, tanah, dan air yang terjadi dari proses pembusukan bahan organik, alasannya aktivitas dari mikroorganisme patogen yang berbahaya bagi binatang dan manusia. Pencemaran secara kimia terjadi alasannya pelapisan ion negatif dari pembusukan yang menciptakan gas-gas dan senyawa beracun. Penumpukan sampah dengan ketebalan ketebalan tertentu lalu diuruk dengan tanah yang mampu disebut land fillsystem.

Menurut Hidayat (2021), Seperti yang sudah banyak orang pahami, pencemaran air memberikan banyak imbas buruk terhadap insan, hewan, maupun tumbuhan yang hidup di lingkungan sekitar. Manusia dan hewan yang terkontaminasi dengan air yang tercemar mampu mengalami gangguan kesehatan. Oleh karena itu cara menangani pencemaran air yakni selaku berikut:

• Menciptakan jalur hijau untuk menjaga area resapan air

• Mengelola penggunaan detergen dengan baik

• Mengolah dan mencampakkan limbah rumah tangga dengan tepat

• Mengganti bahan kimia pemberantas hama dengan mempergunakan lawan alami dan parasitoid

• Mengganti pupuk kimia dengan pupuk organik dan kompos

• Mengolah limbah cair dari industri atau pabrik

• Membuat penampungan limbah (septic tank)

• Menangkap ikan dengan cara alami

• Membuat perencanaan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)

 

KESIMPULAN

Banyak dari kita masyarakat yang masih mencampakkan sampah tidak pada tempatnya. Sebagian membuang sampah ke selokan atau sungai, yang menimbulkan pendangkalan dan penyumbatan saluran, yang ialah salah satu penyebab banjir dan genangan di daerah perkotaan, sementara kebiasaan untuk menyeleksi sampah belum banyak dilaksanakan, sebab mereka tidak mengetahui bagaimana cara pengelolaan sampah yang bagus dan benar. Dengan demikian pencemaran air akan terjadi sehingga penduduk yang tinggal erat dengan sungai, bahari atau selokan mampu saja terkena dampaknya. Maka dari itu cara menanggulangi pencemaran air sebab limbah rumah tangga yang mudah yaitu dengan membuang sampah pada tempatnya, dengan seperti itu maka tidak akan terjadinya pencemaran air di sungai maupun kawasan air disekitar lingkungan penduduk .

 

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Rosmidah. 2016. ANALISIS DAMPAK LIMBAH/SAMPAH RUMAH TANGGA TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP. Jurnal Ilmiah “Advokasi” Vol. 04. No. 01. Maret 2016. Dalam https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/publications/323463-analisis-imbas-limbahsampah-rumah-tangg-ceff893e.pdf&ved=2ahUKEwi5zNrrnYb0AhXoFLcAHX9tDawQFnoECAQQAQ&usg=AOvVaw18q3gHUrDVobqkX3r2rSxT (Diakses pada 08 November 2021)

Hidayat, A. A. 2021. Pencemaran Udara dan Air. Modul 10 Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta: Universitas Mercu Buana. (Diakses pada 06 November 2021).

Ikhsan, Adli., Anisa Auliya., Ahmad Walid., Erik P. P.  2020. Pengaruh Sampah Rumah Tangga Terhadap Kulitas pH Air Tempat Pembuangan Akhir TPA Air Sebakul Kelurahan Sukarami Kecamatan Selebar Kota Bengkulu. Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat  Vol. 9 No. 1, 2020. Dalam https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/manhaj/article/download/3253/pdf&ved=2ahUKEwi5zNrrnYb0AhXoFLcAHX9tDawQFnoECDcQAQ&usg=AOvVaw0nAJlVT9ZbDG5xVQzRP8Jc (Diakses pada 07 November 2021)

Khumaidi, Ali., Tuntun Rahayu., dan Lydia Darmiyanti. 2019. Sosialisasi Penanganan Air Limbah Rumah Tangga di Karawang. Jurnal SOLMA Vol. 8, No. 2, pp. 287-294; 2019. Dalam https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://journal.uhamka.ac.id/index.php/solma/article/view/3165&ved=2ahUKEwi5zNrrnYb0AhXoFLcAHX9tDawQFnoECBYQAQ&usg=AOvVaw2U3sFkKHx4N4IS8I3XcNVG (Diakses pada 07 November 2021)

Kospa, Herda Sabriyah Dara., dan Rahmadi. 2019. Pengaruh Perilaku Masyarakat Terhadap Kualitas Air Di Sungai Sekanak Kota Palembang. Jurnal Ilmu Lingkungan (2019), 17 (2): 212-221, ISSN 1829-8907. Dalam https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/download/19981/pdf&ved=2ahUKEwjZ4qSatob0AhVTKysKHUNIBtk4ChAWegQIARAB&usg=AOvVaw1xWP-tNd7JsLItHfsaoYye (Diakses pada 08 November 2021)

Sunarsih, Elvi. 2014. KONSEP PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN. JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT: VOLUME 5 NO. 03. NOVEMBER 2020. Dalam https://ejournal.fkm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/view/158/114 (Diakses pada 07 November 2021)