Pembuatan Koloid – Adalah kenaikan ukuran suatu benda yg terjadi lantaran kenaikan suhu suatu zat. Tatkala suatu bahan mengalami pemanasan, volumenya senantiasa meningkat, & setiap dimensi meningkat dengan-cara berbarengan .
Kali ini wargamasyarakat.org akan memberikan pelajaran mengenai Pembuatan Koloid. Dimana pelajaran ini akan dikupas dengan-cara terperinci, dgn berdasarkan Pengertian, Kondensasi, Dispersi & Contohnya.
Daftar Isi
Pengertian Koloid
Koloid yakni adonan zat heterogen (dua fase) antara dua atau lebih di mana bentuk suatu partikel-partikel pada zat koloidnya terdispersi atau rusak serta terdistribusi dengan-cara serentak dlm bentuk zat yang lain media pendispersi atau penghancuran.
Ukuran partikel koloid bervariasi dr 1 hingga 100 nm, ukurannya dapat berupa diameter, panjang, lebar & ketebalan partikel (Mohammed Arshad).
Koloid adalah sistem dispersi, ukuran partikel yg lebih besar dr larutan, tetapi lebih kecil dr suspensi (campuran kasar). Koloid terdiri dr dua bentuk, yakni fase terdispersi (zat terdispersi) & media pendispersi, yg digunakan untuk dispersi.
Dalam suatu bentuk kehidupan, kita dapat mendapatkan suatu bentuk campuran yg dijeniskan dlm selaku bentuk larutan, suspensi atau koloid. Contoh larutan: larutan gula, larutan garam, spritus & alkohol 70%. Contoh koloid: susu, santan, sabun, selai, mentega, & mayones. Contoh suspensi: air sungai keruh, campuran air & pasir.
Perbandingan Solusi, Koloidan & Suspensi
Koloid yakni suatu bentuk gabungan keadaan antara larutan & suspensi. Tergantung pada bentuk suatu ukuran pada zat yg terdispersi, suatu bentuk sistem dispersi mampu dibagi bagi menjadi tiga kalangan sebagai berikut:
- Dispersi bergairah (suspensi), kalau partikel zat yg terdispersi lebih dr 100 nanometer (100 nm).
- Dispersi halus (koloidal) jika partikel-partikel zat terdispersi mempunyai ukuran 1 hingga 100 nanometer.
- Dispersi molekuler (larutan sejati) jika partikel-partikel zat yg terdispersi kurang dr 1 nm.
Berikut ini adalah perbedaan antara larutan, koloid & suspensi:
Sifat Pembuatan Koloid
Sistem koloid memiliki karakteristik unik yg berbeda dr sifat larutan atau suspensi. Penjelasan berikut ihwal sifat-sifat koloid:
Efek Tyndall
Dalam dispersi koloid, partikel koloid cukup besar untuk memantulkan & berbagi cahaya di sekitarnya, yg diketahui sebagai efek Tyndall. Sementara itu, solusi sejati tak menunjukkan efek Tyndall.
Gerakan Brown
Ketika sinar cahaya terkonsentrasi dlm dispersi koloid yg diperhatikan dgn ultramatroskop, itu akan terlihat seperti partikel koloid, seperti partikel kecil yg memantulkan cahaya & bergerak dengan-cara acak.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa molekul-molekul dr medium dispersi yg lebih kecil bergerak dgn kecepatan yg relatif tinggi, yg mengarah pada gesekan dgn partikel yg lebih besar (ukuran koloid) tanpa berhenti dr semua segi dengan-cara serentak. Kemudian gerakan zigzag acak terjadi, diketahui sebagai gerakan Brown.
Elektroforesis
Ketika arus listrik tegangan rendah diarahkan ke dispersi koloid, partikel koloid bergerak menuju elektroda konkret atau elektroda negatif. Ini menunjukan bahwa partikel koloid dlm medium pendispersi bermuatan listrik. Pergerakan partikel koloid di medan listrik disebut elektroforesis.
Adsorpsi
Mengapa partikel koloid bermuatan listrik? Ini lantaran permukaan partikel koloid mampu menarik partikel bermuatan listrik di sekitarnya. Proses ini disebut adsorpsi. Beberapa proses yg memakai sifat adsorpsi yaitu pemutihan gula tebu, pembuatan preparat norit, & pengolahan air.
Beberapa hal yg berhubungan dgn sifat koloid:
- Beban koloid mampu terjadi sebagai balasan dr perembesan partikel bermuatan pada permukaan partikel koloid.
- Koagulasi yakni proses pengendapan koloid.
- Koloid pelindung yakni koloid yg bercampur dgn koloid lain, sehingga metode koloid yg ditambahkan menjadi stabil.
- Dialisis adalah pemurnian tata cara koloid dr ion destruktif memakai membran semipermeable.
Jenis Koloid
Dalam tata cara koloid, fasa terdispersi & medium pendispersi mampu berupa padat, cair atau gas. Berdasarkan fase terdispersi & media pendispersi, metode koloid dikelompokkan:
- Sol. Koloid ini membentuk fase rdispersi dlm bentuk padatan & fase pendispersi dlm bentuk cairan. Misalnya: sol emas, tinta & cat.
- Sol padat. Suatu sistem ini membentuk fase dr terdispersi dlm hal bentuk suatu fase terdispersikan padat. Misalnya: beling patri & berlian hitam.
- Emulsi. Sistem koloid ini terbentuk dr fase terdispersi dlm bentuk fase cair & fase pendispersi cair. Misalnya: susu, santan & minyak ikan.
- Emulsi padat. Terbentuk dr suatu fase erdispersi dlm hal sifat cairan & fase pendispersi dlm bentuk padatan. Misalnya: jeli, mutiara & keju.
- Aerosol padat. Bentuk padatan & fase pendispersinya dlm bentuk gas. Misalnya: asap & debu.
- Aerosol cair. Cairan & fase pendispersi dlm bentuk suatu gas. Misalnya: kabut, awan & semprotan rambut.
- Berbusa. Gas & fase pendispersi dlm bentuk cairan. Misalnya: buih sabun, bezel mentah, koktail.
- Busa padat. Bentuk ini tercipta dr fase dispersi suatu bentuk gas & fase pendispersi dlm bentuk padatan. Misalnya: karet busa & batu apung.
Pembuatan Koloid Kondensasi
Pembuatan Koloid
Pembuatan Koloid Dengan Cara Kondensasi
Berdasarkan cara ini, bentuk dr suatu partikel kecil (partikel larutan) bergabung menjadi bentuk yg lebih besar ( koloid), yg mampu digunakan lewat:
1) Reaksi Redoks
Contoh: pengerjaan sol belerang
2H2S(g) + SO2(aq) → 3S(koloid) + 2H2O(l)
2) Hidrolisis
Contoh: pengerjaan sol Fe(OH)3 dengan menyertakan larutan FeCl3 ke dlm air mendidih
FeCl3(aq) + 3H2O(l) → Fe(OH)3(koloid) + 3HCl(aq)
3) Dekomposisi Rangkap
Contoh: pembuatan sol AgCl
AgNO3(aq) + HCl(aq) → AgCl(koloid) + HNO3(aq)
Pembuatan Koloid Dispersi
Atomisasi Langsung (Mekanis)
Metode ini dikerjakan dgn menghemat jumlah zat yg terdispersi sebelum mendispersikannya dlm media pendispersi. Ukuran partikel mampu dikurangi dgn menggiling atau menggiling partikel ke ukuran tertentu.
Contohnya yakni pengerjaan sol welirang dlm air, bubuk sulfur ialah tanah pertama dgn penggilingan berulang dgn kristal gula. Campuran semen dgn air dapat membentuk koloid dengan-cara langsung, lantaran partikel semen telah digiling sehingga ukuran partikel menjadi koloid.
Homogenisasi
Susu kental bebas kasein dibuat dgn mencampurkan susu bubuk skim dgn air dlm mesin homogenisasi sehingga partikel susu diubah menjadi ukuran partikel koloid. Emulsi obat di pabrik farmasi dibuat oleh homogenisasi memakai mesin homogenisasi.
Peptisasi
Proses peptisasi dikerjakan dgn memecah partikel besar, seperti suspensi, gumpalan atau endapan, dgn menyertakan pelarut tertentu. Misalnya, presipitasi Al (OH) 3 akan berubah menjadi koloid tatkala AlCl3 disertakan ke dalamnya.
Deposit AgCl berubah menjadi koloid tatkala cukup larutan NH3 disertakan. Contoh lain, karet mampu diserap dgn bensin, agar-biar dgn air, nitroselulosa dgn aseton. Setoran NiS dapat diserap dgn H2S.
Bow of Bredig
Bredig arc yaitu alat yg khusus digunakan untuk membentuk koloid logam. Proses ini dikerjakan dgn menerapkan logam ke elektroda koloid di kedua ujung elektroda, & kemudian dgn menerapkan arus listrik yg cukup kuat untuk menyebabkan percikan api listrik.
Temperatur yg tinggi lantaran lonjakan percikan listrik menimbulkan logam menguap & kemudian menghilang dlm air untuk membentuk koloid logam.
Contoh Soal Pembuatan Koloid
Contoh Soal 1
Berikut ini yg termasuk sistem koloid, kecuali…
a. styrofoam
b. batu apung
c. tinta
d. alkohol 70%
e. margarin
Jawab:
d. alkohol 70%
Alkohol 70% merupakan larutan, bukan metode koloid.
Contoh Soal 2
Dispersi zat padat dlm zat cair disebut…
a. sol
b. aerosol
c. emulsi
d. emulsi padat
e. buih padat
Jawab:
a. sol
Demikianlah teman yg mampu kami sampaikan materi pelajaran Pengertian Pemuaian ini. Semoga dgn apa yg sudah kami sampaikan dlm artikel ini, mampu menunjukkan pengertian serta berfaedah untuk sahabat semua. AMIN.
Baca Juga:
- Analisis Kredit Adalah
- Pengertian Akuisisi
- Karya Seni Grafis
- Teori Kepribadian
- Fungsi Daur Biogeokimi