Pembelajaran Seni Bermain Drama Untuk Anak Usia Dini

Pembelajaran Seni Bermain Drama Untuk Anak Usia Dini (PAUD). Pengertian seni drama untuk anak usia dini yaitu mengekspresikan dongeng lewat agresi & obrolan. Aksi mampu berupa gerakan tubuh anak yg bisa mengkomunikasikan pesan.

Tujuan bermain drama pada anak usia dini adalah tujuan mengetahui & memanage perasaan diri, mengetahui & menyikapi perasaan orang lain, menempatkan diri dlm tugas & situasi tertentu serta mengekspresikan kata-kata.

Seperti halnya kegiatan musik, bermain dramatisasi pula banyak membantu anak dlm membangun ingatan, perbendaharaan kata serta imajinasi. Kegiatan ini mampu terbagi menjadi kegiatan bermain tugas maupun sosio drama.

Pada dikala bermain tugas, unsur symbolic & make-believe play sungguh terlihat. Anak-anak menyenangi perannya selaku salah satu atau beberapa tokoh dgn memakai aneka macam media atau atribut yg ada. Aktivitas ini biasanya lebih diminati oleh anak-anak yg lebih kecil usianya.

Sedangkan permainan sosio-drama memberikan acara golongan dgn adanya pembagian peran & memunculkan banyak obrolan. Alur cerita mampu terhenti kapan saja sesuai akad mereka.

Apa yg diperankan atau didramatisasikan oleh anak diilhami dr peristiwa & teladan yg biasa mereka jumpai dlm kehidupan sehari-hari. Pendidik dapat menambah informasi bagi anak dgn kegiatan fieldtrip, membacakan buku, ataupun berdiskusi tentang apa yg sebaiknya dijalankan oleh mereka.

Pembelajaran Seni Bermain Drama Untuk Anak Usia Dini seni drama anak paud karakteristik seni drama anak sd seni drama untuk anak seni drama untuk anak usia dini pengertian seni drama untuk anak usia dini

Pembelajaran Seni Bermain Drama Untuk Anak Usia Dini

Kegiatan inovatif dramatisasi dapat berupa:

  1. Bermain peran sebagai polisi, dokter, seorang ibu, guru, tukang kayu, koki, penyiar, pemain musik, & sebagainya.
  2. Menggunakan benda-benda di sekitar sebagai telepon/ handphone, mesin kasir, komputer/ laptop, kendaraan, bayi/ adiknya, alat masak, hewan, peralatan & perlengkapan profesi mirip suntikan, botol obat, pistol, martil, stetoskop, & sebagainya.
  3. Menggunakan balok-balok untuk bermain ‘make-believe’ seperti: suasana perkotaan, kebun hewan, suasana rumah, mall, & sebagainya.
  4. Bermain sosio-drama dgn tema keluarga, market/ pasar, rumah sakit, perjalanan dgn pesawat atau bus, sekolah, kisah ksatria & penjahat, & sebagainya.

Seni ialah suatu bagian penting dlm kurikulum anak usia dini. Setiap hari, anak-anak akan mendapatkan beragam alat & bahan yg ia jumpai dlm kegiatan sehari-hari, yg menyediakan peluang untuk melakukan acara seni.

Melalui kegiatan seni, anak dapat menyatakan perasaan & ide, meningkatkan kerjasama mata & tangan mereka, mengembangkan ketrampilan otot yg kecil, berguru untuk mengenali warna, ukuran & bentuk suatu benda sertamengembangkan kreativitas dgn cara mengeksplorasi & menggunakan alat & bahan-materi seni.

  3 Sasaran Pengembangan Pembelajaran Seni Bagi Anak