Pembelajaran Bahasa Untuk Anak Usia Dini (PAUD). Pembelajaran bahasa diarahkan agar anak mampu menggunakan & mengekpresikan pemikirannya dgn menggunakan kata-kata. Dengan kata lain pembelajaran bahasa anak usia dini lebih diarahkan supaya anak dapat:
- mengolah kata dengan-cara komprehensif.
- mengekspresikan kata-kata tersebut dalam bahasa badan (ucapan dan perbuatan) yg dapat diketahui oleh orang lain.
- mengerti setiap kata, mengartikan & menyampaikannya dengan-cara utuh pada orang lain.
- berargumentasi, meyakinkan orang melalui kata-kata yg diucapkannya.
Daftar Isi
Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa PAUD
Bentuk acara pembelajaran bidang pengembangan kemampuan berbahasa ini terdiri atas latar belakang, tujuan pengembangan pembelajaran berbahasa, kompetensi dasar, kompetensi inti, & RPPM serta RPPH.
Kemampuan berbahasa merupakan salah satu dr bidang pengembangan kesanggupan dasar yg disediakan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan & kreativitas anak sesuai dgn tahap perkembangannya.
Pengembangan kesanggupan berbahasa bertujuan biar anak usia dini mampu mengungkapkan anggapan melalui bahasa yg sederhana dengan-cara tepat, mampu berkomunikasi dengan-cara efektif & membangkitkan minat untuk mampu berbahasa Indonesia.
Sesuai dgn patokan kompetensi bidang pengembangan kemampuan dasar, bahwa kompetensi dasar berbahasa yakni anak bisa menyimak , berkomunikasi dengan-cara ekspresi, mempunyai perbendaharaan kata & mengenal simbol- simbol yg melambangkannya untuk antisipasi membaca & menulis.
Metode Pembelajaran Bahasa Untuk Anak Usia Dini
Acuan menentukan tata cara pengajaran bahasa untuk anak usia 0-6 tahun adalah melibatkan anak dlm kegiatan berguru. Tatkala di sekolah anak diajak menentukan bahan yg ingin dieksplorasi. Dengan begitu anak menerima ilham & berguru mengambil keputusan sendiri.
Terdapat beberapa metode pengajaran yg diadaptasi dgn tahap usia anak:
1. Usia 0-3 tahun:
Anak mampu mengikuti aktivitas di sekolah taman bermain. Apapun metodenya, yg harus diperhatikan merupakan hubungan komunikasi guru dgn anak, bagaimana cara guru itu berkomunikasi. Tatkala mengajar, seharusnya guru tak mendominasi kegiatan anak.
2. Usia 5 tahun:
Berikan acara yg dapat memberi kesempatan pada anak mengobservasi sesuatu. Sebaiknya pendidik tak melulu mencontohkan kemudian anak mengikuti. Tapi, biarkan anak menjajal -coba, misal anak menggambar bunga dgn warna hijau, kuning atau biru. Pendidik dapat menawarkan kosakata baru pada anak & membiarkan mereka merangkai kalimat.
3. Usia 6-12 tahun:
Perbanyak melatih kesanggupan anak bercerita & mempresentasikan apa yg mereka ketahui. Metode belajar ditekankan pada bagaimana anak berpikir inovatif, contohnya tatkala menjelaskan sebuah hal atau benda. Salah satunya dgn metode main maping, yaitu membuat jaringan topik. Misal, minta anak menerangkan rancangan meja & biarkan anak memaparkan satu persatu pengetahuannya perihal meja mulai dr berbagai bentuk, fungsi hingga jumlah penyangganya.