Reproduksi Sel Organisme Eukariotik. Pembelahan sel eukariotik didahului oleh penggandaan (replikasi) materi genetik yang disertai pembelahan kromosom.
Pembelahan kromosom ini akan diikuti pembelahan inti sel dan selanjutnya pembelahan sel.
Pembelahan sel eukariotik dibedakan menjadi dua, adalah pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis.
Pembelahan mitosis terjadi pada proses pertumbuhan, sedangkan pembelahan meiosis terjadi pada proses pembentukan sel kelamin.
Di dalam sel eukariotik, di samping inti sel terdapat pula organel.
Organel-organel ini akan membelah mendahului pembelahan sel.
Daftar Isi
1. Reproduksi Organel
Sel yang mampu berkembang da meningkat dengan baik ialah sel yang lengkap, artinya di samping unsur materi genetik juga mempunyai organel-organel pelaksana metabolisme.
Oleh karena itu, sebelum sel membelah, organel-organel dalam sel mirip mitokondria, ribosom, kloroplas jgua meniru diri.
Hal ini sangat dimungkinkan alasannya adalah beberapa organel mirip mitokondria dan kloroplas juga mempunyai ADN.
2. Siklus Sel
Siklus sel adalah rangkaian insiden kemajuan sel yang terjadi dan mempunyai urutan tertentu, sehabis meliputi semua tahap akan kembali kepada tahap semula.
Secara garis besarnya, siklus sel mencakup dua tahap, akni tahap interfase dan tahap mitotik.
a. Tahap Interfase
Merupakan tahap terlama dari siklus sel, ialah lebih kurang 90% dari seluruh siklus sel.
Interfase bukanlah fase suatu pembelahan sel, tetapi ialah fase antara mitosis yang satu dengan mitosis berikutnya.
Interfase sering disebut fase istirahat. Namun, menganggap fase ini sebagai fase istirahat aalah tidak benar, alasannya pada fase ini sel tetap aktif mempersiapkan diri untuk pembelahan berikutnya.
Pada fase ini terjadilah insiden yang disebut replikasi dari kromosom.
Interfase ini meliputi beberapa tahap.
Yakni fase G1, S, dan G2.
Pada tahap G1 S, dan G2 terjadi pembentukan organel secara terus-menerus.
Fase G1 ialah permulaan dari interfase, sedangkan G2 merupakan tahap selesai dari interfase menjelang mitosis.
Pada tahap S, di samping terjadi pembentukan organel juga terjadi sintesis ADN atau duplikasi ADN.
Dalam kejadian duplikasi ini dihasilkan ADN baru yang susunannya sama dengan ADN asal.
B. Fase Mitotik
Fase mitotik ini dikenal juga selaku fase M.
Untuk melengkapi kemajuan sel yang pada ketika interfase, sel akan membelah menjadi dua.
Pada pembelahan mitosis ini ada dua insiden penting yaitu pembelahan inti sel dan sitokinesis atau pembagian sitoplasma.
Pada mitosis ini tiap-tiap duplikat kromosom terbagi menjadi dua yang serupa dan masing-masing bergerak ke arah yang bertentangan dan tersimpan di dalam inti sel anakan.
Di samping pembagian inti, organel-organel yang dibentuk pada fase G1 dan G2 juga akan terbagi.
3. Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis atau pembelahan biasa yakni pembelahan sel yang terjadi apabila sel anak memiliki jumlah kromosom yang serupa dengan jumlah kromosom sel induknya.
Pembelahan ini terjadi pada makhluk hidup yang sedang tumbuh, contohnya pada sel-sel ujung akar, sel-sel ujung batang, sel-sel kambium atau pada pembentukan sel-sel tubuh kita.
Apabila sel ujung akar pepaya memiliki kromosom sebanyak 18, lalu membelah maka sel-sel gres hasil pembelahannya masing-masing juga mempunyai kromosom sebanyak 18 buah.
Proses pembelahan mitosis terjadi lewat beberapa tahap, yakni profase, metafase, anafase, dan telofase.
a. Profase
Fase ini ialah fase terlama dan fase yang paling banyak membutuhkan energi.
Dalam hal ini, energi-energi tersebut dipakai untuk membentuk perlengkapan pembelahan sel.
Dalam profase terjadi beberapa peristiwa penting, yaitu selaku berikut:
- Selaput inti atau karioteka serta nukleolus yang terdapat dalam inti sel menghilang atau lenyap.
- Benang-benang kromatin di dalam nukleus memendek dan menebal, serta gampang menyerap zat warna. Benang kromatin yang demikian disebut kromosom.
- Kromosom membelah menjadi dua benang baru masing-masing disebut kromatid. Ada bab tertentu dari sepasang kromatid saling berlekatan disebut sentromer.
- Pada sel binatang, bersama-sama dengan pembentukan kromatid, sentromer membelah menjadi dua. Masing-masing penggalan bergerak menuju ke arah kutub yang bertentangan.
- Dari setiap sentrosom, terbentuk benang-benang spindel, sehingga terbentuk gelendong pembelahan yang mirip suatu pancaran bintang disebut aster.
- Benang-benang spindel yang keluar dari sentriol pada tiap kutub sel memegang tiap kromosom sempurna pada sentromernya.
B. Metafase
Kromosom yang telah membelah menjadi dua kromatid memanjang dan sentromernya mengontrol diri di bidang pembelahan atau bidang ekuatorial.
Karena letak kromosom teratur di bidang ekuatoral maka pada fase ini jumlah kromosom sebuah sel gampang diidentifikasi.
Apabila dilihat dari arah kutub sel, kromosom terlihat tersusun seperti bintang.
C. Anafase
Berikut ini yang terjadi pada anafase.
- Kromosom telah menjadi dua kromatid. Tiap kromatid melepaskan diri dari kromatid pasangannya. Setiap kromatid mempunyai bab yang menggenting dan tidak menyerap zat warna, disebut sentromer.
- Setiap benang spindel memegang satu kromatid sempurna pada sentromer.
- Benang-benang spindel tersebut berikutnya menawan tiap kromatid, sehingga kromatid yang melepaskan diri dari pasangannya masing-masing bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Peristiwa berpisahnya kutub-kutub disebabkan oleh efek enzim dincin.
D. Telefase
Setelah benang-benang kromatid sampai kutub maka dia akan lenyap dan berubah menjadi benang kromatin.
Benang-benang yang berkumpul di kutub yang bertentangan itu selanjutnya akan terlindung oleh selaput dan membentuk inti sel.
Sementara itu, di bidang pembelahan atau ekuatorial terbentuklah penebalan plasma.
Plasma yang menebal ini berikutnya akan berfungsi sebagai selaput pemisah sitoplasma.
Akibatnya sitoplasma terbagi menjadi dua, kejadian ini disebut sitokinesis.
Masing-masing bagian sitoplasma itu membentuk satu sel gres, sehingga dalam peristiwa sitokinesis ini setiap sel menciptakan dua sel baru.
Sel anak yang baru terbentuk memiliki jumlah kromosom yang sama dengan jumlah kromosom sel asalnya.
Dalam proses pembelahan mitosis ini setiap fase membutuhkan waktu yang tidak sama.
Interfase ialah fase terlama.
Namun, sebab interfase dianggap bukan selaku fase dari pembelahan mitosis maka profaselah yang paling lama.
Ini membuktikan bahwa profase merupakan fase penting dalam mitosis.
Pada pembelahan mitosis ini dihasilkan sel anak yang mrip dengan sel induk.
Apa yang terjadi pada sentriol, kromosom, benang-benang spindel, dan membran nukleus?
Mitosis pada sel flora pada prinsipnya sama dengan mitosis pada sel hewan.
Perbedaannya mitosis tumbuhan dan binatang yaitu bahwa pada mitosis sel tumbuhan tidak terbentuk gelendong pembelahan.
Hal itu disebabkan sel tumbuhan tidak mempunyai sentrosom.