Lanjutan dr Pembajakan Pesawat Membuka Jalan Kesembuhan Untuknya
Aku dibawa dlm tandu ke ruang dokter dlm keadaan parah. Pada waktu itu, gue ditemani anakku. ia menenteng koper & tas-tas yg di antaranya berisi surat-surat hasil diagnosa & penemuan para dokter yg mengobatiku di Inggris.
Surat-surat tersebut dikeluarkan oleh anakku dr dlm tas & menunjukkannya pada para dokter bandara.
Setelah kira-kira satu jam sejak berdialog dgn para dokter itu, mereka berkata pada penerjemah & penerjemah tersebut mengatakan pada anakku,
“Para dokter menyarankan agar ayah Anda dibawa ke dokter Fulan di rumah sakit. ia memiliki kemampuan & keutamaan tentang penyakit yg diderita ayah Anda.”
Itu semua disampaikan oleh anakku kepadaku, maka gue katakan,
“Itu baik, insya Allah. Berusahalah, anakku untuk mendapatkan surat-surat untuk tinggal di sini.”
Dua hari kemudian, kami diizinkan untuk tinggal di Jerman & kami pun pergi ke tempat tinggal sakit yg dimaksud. Di sana kami mencari dokter tersebut & menyampaikan hasil-hasil diagnosis.
Dokter tersebut kemudian mengatakan lewat juru bahasa bahwa ia akan melaksanakan diagnosa khusus terhadapku,
“Harap Anda tinggal & menunggu di sini,” ungkapnya.
Kami pun tinggal di rumah sakit itu beberapa hari & selanjutnya ia melakukan diagnosa terhadap penyakitku, & penerjemah menyampaikan pada kami, bahwa gue harus menjalani operasi.
Aku baiklah & operasi pun berjalan dgn mulus & berhasil, & kanker yg ada dlm usus kecil bisa dihilangkannya sama sekali.
Setelah 20 hari semenjak operasi tersebut, gue pun sehat kembali & pasti segala puji bagi Allah. Segala yg gue rasakan selama ini hilang seluruhnya. Kemudian, gue pulang ke negeriku dgn selamat & sehat, & bagi Allah-lah segala karunia & keutamaan.
Sungguh, Mahabenar Allah Yang Mahaagung tatkala berfirman,
“Barangkali ananda tidsak menyukai sesuatu, padahal Allah mengakibatkan padanya kebaikan yg banyak.” (QS. An-Nisa`: 19)
Selain itu, firman-Nya pula, “Dan, Allah tahu, sedang ananda tidaklah tahu.” (QS. Al-Baqarah: 216).
Itulah kekuasaan Allah Ta’ala. Pembajakan pesawat tentu tak diharapkan oleh orang Kuwait tersebut. Namun, di balik itu ternyata ada belakang layar yg tak pernah ia pahami sebelumnya.
[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]