Pembajakan Pesawat Membuka Jalan Kesembuhan Untuknya

Tidak ada satu pun orang yg menghendaki pembajakan pesawat terjadi, terlebih pesawat itu melayang ke tempat tujuannya. Namun, tak siapa saja pula yg tahu bahwa di balik kejadian tersebut ada hikmahnya.

Sebuah kisah perihal hal ini disebutkan oleh Sulaiman bin Muhammad bin Abdullah Al-Utsaim dlm bukunya Salwa Hazin. Berikut yakni kisahnya.

*****

Aku pernah menghadiri sebuah majelis. Salah seorang yg ikut hadir di situ menceritakan kisah seorang laki-laki Kuwait yg berjumpa dengannya.

Orang Kuwait itu menderita suatu penyakit pada organ pencernaannya semenjak bertahun-tahun silam. ia sudah berobat di negerinya & di beberapa negeri Arab lainnya, namun tak berhasil.

Setelah itu, ada seseorang menyampaikan kepadanya perihal kehebatan sebuah rumah sakit di Inggris, maka ia pun pergi ke sana pada simpulan tahun 1396 H, & tinggal di sana hampir 40 hari.

Namun, ternyata para dokter memastikan kepadanya bahwa mereka tak berhasil mendiagnosa penyakitnya. Oleh karena itu, ia berkemas-kemas melaksanakan perjalanan pulang ke negerinya dgn suatu pesawat dr perusahaan British Airlines.

Begitu pesawat tinggal landas & ketinggiannya telah stabil, datang-tiba sekawanan orang-orang bersenjata menginformasikan bahwa pesawat dibajak. Mereka meminta pilot mengarahkan pesawat ke Jerman & turun di bandar udara Berlin.

Orang Kuwait itu mengatakan,

“Kami, para penumpang mengalami kepanikan & kesedihan andal. Kami hendak melawan, tetapi pikiran kami berantakan mempertimbangkan banyak kemungkinan.

Oleh sebab itu, di antara kami ada yg cuma menangis, ada yg membaca hauqalah (La haula wala quwwata illa billah), ada yg membaca doa yang lain, & ada yg tak bicara sama sekali.

  Benarkah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Lahir Hari Senin?

Syahdan, pesawat pun turun di bandar udara Berlin. Para penumpang diliputi ketakutan. Kemudian mulailah para pembajak melaksanakan perundingan lewat telepon dgn pengendali bandara.

Kami tinggal dlm pesawat kurang lebih delapan jam lamanya, barulah lalu para pembajak mengijinkan untuk santunan makan malam pada para penumpang yg ditawarkan oleh pihak bandara.

Selanjutnya, kami tetap tinggal dlm pesawat selama dua hari dlm keadaan mirip tadi. Mereka tak mengizinkan apa pun selain penghidangan beberapa suap kuliner saja.

Oleh sebab itu, selama kurun waktu tersebut, penyakit & penderitaanku bertambah parah. Dari waktu ke waktu gue muntah & keadaanku semakin memburuk.

Pada pagi hari ketiga, para pembajak setuju untuk membebaskan para penumpang. Di antara mereka yg ikut melaksanakan proses pengeluaran orang-orang yg tersekap dlm pesawat, terdapat serombongan para dokter bandara.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]

Berlanjut ke Pembajakan Pesawat Membuka Jalan Kesembuhan Untuknya (Bagian 2)