Pemahaman Twitter Dan Sejarah Twitter Di Indonesia

Pengertian Twitter
Twitter ialah layanan jejaring sosial dan microblogging (blog ringkas). Para pengguna memakainya untuk berkirim pesan dan membaca pesan yang tidak lebih dari 140 abjad saja, ungkapan yang dipakai untuk mengantarkan pesan disebut tweet. Karena pesan yang diantarkan twitter sangat dibatasi (cuma 140 aksara) maka twitter disebut pula selaku SMS Internet (Sulianta, 2011
Twitter Sebagai Alat Public Relations
Internet telah mengubah dunia menjadi suatu global village dan mengganti distribusi info didalam dunia. Termasuk fasilitas individu untuk mengakses gosip kapanpun alasannya adalah internet tetap meng-update setiap menitnya (Evans, Twomey, dan Talan, 2011: 2).
Internet mempunyai kekuatan untuk perusahaan, organisasi dan pemerintah dalam memperlihatkan isu yang transparan. Menurut Kirat, media online ialah media utama praktisi public relations (PR) yang mampu dipakai secara efisien dan efektif untuk PR (dalam Evans, Twomey, dan Talan, 2011: 2).
Media online yang paling baru dan sedang digunakan praktisi PR ialah microblogging. Microblogging yaitu salah satu bentuk media gres dalam berkomunikasi dimana penggunanya dapat berkirim pesan atau meng-update status secara ringkas melalui pesan instan, mobile phone, email dan website (Evans, Twomey, dan Talan, 2011: 5).
Dari bermacam-macam jenis microblogging, twitter adalah jenis microblogging yang paling populer, dengan jumlah lebih dari dua juta pengguna (users). Pengguna twitter mampu membuat pesan singkat yang tidak lebih dari 140 aksara, yang disebut dengan tweet, lalu microblog juga menunjukkan kecepatan dalam berkomunikasi yakni cuma memerlukan waktu yang singkat untuk membuat suatu pesan atau post (Evans, Twomey, dan Talan, 2011: 5).
Saat ini, social media juga ialah bab dari media untuk melaksanakan kampanye komunikasi dan menjadi suatu alat keperluan untuk praktisi PR. Publik memakai social media untuk mendapatkan berita, berkomunikasi satu dengan yang yang lain, dan mengembangkan informasi untuk sahabat-temannya, keluarga, rekan kerja, dan komunitas global mereka. Oleh sebab itu, melalui social media, praktisi PR dapat menjangkau sasaran audiens mereka dan membuat obrolan yang bergotong-royong dengan publiknya (Evans, Twomey, dan Talan, 2011: 6).
Pengguna Twitter di Indonesia
Twitter sekarang merambah lintas negara bahkan di Indonesia, twitter sedang naik daun. Sejak permulaan diciptakannya twitter, tidak terpikir untuk menjadi sepopuler ketika ini, bahkan twitter sempat berada dalam keadaan ‘membisu’. 
Twitter.com (dalam Sulianta, 2011: 3) mencatat data statistik kemajuan layanannya, salah satu yang dibanggakannya ialah di saat berita tweet mencapai 50 juta tweet setiap harinya per januari 2010 dan perkembangannya terus meningkat. 
Berdasarkan cuplikan info pada website Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, sejak data terakhir pada Desember 2011 tercatat dari 245 juta penduduk Indonesia, pengguna internet di Indonesia mencapai 55 juta orang dan pengguna twitter di Indonesia sebanyak 19,5 juta orang. Kementerian Komunikasi dan Informatika, Budi Setiawan menyatakan Indonesia menjadi negara ke-lima paling besar pengguna twitter di bawah Inggris dan negara besar yang lain. 
Dalam media isu online Tempo.co juga menyatakan, berdasarkan observasi Semiocast, forum riset media sosial yang berpusat di Perancis, mencatat jumlah pemilik akun twitter di negara Indonesia ialah yang paling besar kelima di dunia. Indonesia berada di posisi kelima dengan jumlah akun 19,5 juta, sesudah Inggris yang sukses berada di posisi keempat dengan 23,8 juta akun. Sementara itu, posisi satu ditempati Amerika Serikat dengan 107,7 juta, posisi kedua diraih Brasil dengan 33,3 juta, dan Jepang di posisi ketiga dengan 29,9 juta akun. 
Kemudahan dan Kelebihan Twitter
Kemudahan dan kelebihan twitter menarik minatpara pengguna internet untuk bergabung dengan twitter. Empat faktor yang menjadi sebab yaitu:
1. Keringkasan
Hanya aksara ringkas saja yang mampu di publikasikan pada twitter (140 aksara), ini membuat isu lebih mudah disebar dan dilihat.
2. Informasi bebas
Informasi apapun yang terlintas bebas mengalir pada twitter, sifatnya spontan, apa adanya, bahkan personal.
3. Komunitas terbuka
Hampir tidak ada pembatas untuk memperhatikan bahkan bersosialisasi dengan siapa saja yang tergabung pada twitter.
4. Jejaring sosial yang membangun gudang data
Berbagai berita yang disebarkan di twitter usang-usang membentuk suatu contoh yang juga menjadi info berbasis kekuatan massa yang menjelaskan minat dan tren.
Berbeda dengan Facebook yang membatasi penggunanya untuk mengeksplorasi pengguna lain dengan pembatas pertemanan, twitter tidaklah demikian (Sulianta, 2012: 2).