Allah Swt menawarkan bekal yang sangat berharga kepada setiap manusia yang lahir untuk dimanfaatkan yakni berupa akal otak pikiran agar dipergunakan untuk memenuhi segala keperluan kehidupannya selama hidup didunia. Akan tetapi walaupun insan seluruhnya telah diberikan akal fikiran ini, cuma sedikit dari manusia itu yang mempergunakan akalnya.
Kehidupan dunia ialah kehidupan yang terbatas masanya, ada kelahiran juga ada akhir hayat sebagai tanda simpulan dari kala kehidupannya. Selama hidup di alam dunia tentunya manusia berlawanan-beda dalam kelas sosial. Ada miskin ada juga yang kaya, semua insan berdasarkan kodrat nafsunya menghendaki keunggulan-keunggulan utamanya dari segi penghasilan berupa harta benda yang melimpah.
Namun, tetap saja semua itu telah ditakdirkan Allah Swt jauh sebelum manusia dilahirkan, Allah sudah menentukan wacana kadar umurnya, rezekinya, jodohnya dan kematiannya. Manusia bekerja keras siang dan malam, namun apa-apa yang beliau miliki tetap saja segitu juga tak bertambah, nah dalam mengahadapi hal mirip inilah diperlukan adanya perilaku tawakal kepada Allah Swt.
Pengertian Tawakal
Tawakal berasal dari kata (wakala) yang berarti menyerahkan, mempercayakan dan mengutus masalah kita kepada orang lain. Dalam kaitan ini penyerahan tersebut yakni terhadap Allah Swt. Tujuannya, untuk mendapat kemashlahatan dan menetralisir kemudharatan. Secara istilah arti tawakkal yakni menyerahkan suatu urusan terhadap kebijakan Allah swt, yang mengatur semuanya-galanya.
Berserah diri (tawakkal) kepada Allah Swt yaitu salah satu kasus yang diwajibkan dalam pemikiran agama Islam. Berserah diri (tawakkal) kepada Allah swt dikerjakan oleh seorang muslim apabila sudah melakukan Ikhtiar (usaha) secara optimal dan benar-benar sesuai dengan kemampuannya.
Tawakkal dijalankan sesudah insan melaksanakan iktiar dengan maksimal, maka tawakal terhadap Allah Swt tidak dibenarkan kalau menyerahkan (tawakkal) segala permasalahan kepada Allah Swt sebelum melakukan usaha semaksimal mungkin.
Demikian juga tawakkal yang ditujukan terhadap selain Allah Swt termasuk tindakan syirik yang harus dijauhi oleh setiap orang yang beriman.
Dalil Tentang Tawakal
1. Firman Allah swt dalam Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 23, selaku berikut :
قَالَ رَجُلَانِ مِنَ ٱلَّذِينَ يَخَافُونَ أَنۡعَمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِمَا ٱدۡخُلُواْ عَلَيۡهِمُ ٱلۡبَابَ فَإِذَا دَخَلۡتُمُوهُ فَإِنَّكُمۡ غَٰلِبُونَۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَتَوَكَّلُوٓاْ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ ٢٣
Artinya : Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah Telah memberi nikmat atas keduanya: “Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, Maka jika kamu memasukinya pasti kau akan menang. dan Hanya terhadap Allah hendaknya kamu bertawakkal, kalau kamu benar-benar orang yang beriman”. (QS.Al-Maidah-23)
Ayat diatas memperlihatkan bahwa insan dikatakan beriman bila telah bertawakkal kepada Allah swt.
2. Firman Allah swt dalam Al-Qur’an Surat Ali-Imran ayat 159, sebagai berikut :
فَبِمَا رَحۡمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَۖ فَٱعۡفُ عَنۡهُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ وَشَاوِرۡهُمۡ فِي ٱلۡأَمۡرِۖ فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِينَ ١٥٩
Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kau berlaku lemah Lembut kepada mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati berangasan, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlahampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam permasalahan itu. Kemudian apabila kau Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah terhadap Allah. Sesungguhnya Allah menggemari orang-orang yang bertawakkal kepadaNya. (QS.Ali Imran-159)
Dalam ayat diatas memperlihatkan bahwa insan akan diminati oleh Allah swt bila bertawakkal kepada Allah swt sesudah melakukan perjuangan dengan optimal.
Contoh Perilaku Tawakal
Manusia mesti menyadari bahwa dirinya lemah. Hal ini terbukti bahwa banyak orang yang mengalami kegagalan dan tidak berhasil menyanggupi prospeknya. Keberhasilan perjuangan seseorang terletak pada kuasa dan keinginanAllah Swt. Oleh sebab itu manusia mesti sadar bahwa dia harus bertawakal terhadap Allah setelah beliau berupaya dengan maksimal.
Orang bertawakal mempunyai arti menunggu keberhasilan apa yang diusahakannya. Oleh alasannya adalah itu, di dikala tawakal hendaknya memajukan intensitas do’a nya terhadap Allah SWT biar apa yang di kehendaki akan berhasil dengan baik.
Salah satu bentuk sikap tawakal yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw ditunjukkan dalam dongeng berikut : Seorang sahabat Rasulullah Saw. yang meninggalkan untanya tanpa diikatkan pada sesuatu, seperti pohon, tonggak dan lain lain, kemudian ditinggalkan.
Nabi Saw bertanya: “Mengapa tidak kau ikatkan?” Ia menjawab: “Saya telah bertawakal terhadap Allah.” Rasulullah SAW tidak dapat menyetujui cara berfikir orang itu, kemudian bersabda: “Ikatlah dahulu kemudian bertawakallah.“
Dampak Positif Perilaku Tawakal
1. Dapat mengembangkan keyakinan dan keimanan kepada Allah SWT
2. Dapat mendapatkan ketenangan dan ketentraman jiwa
3. Dapat mengurangi beban fikiran, sebab yakin insan cuma berupaya Allah SWT lah penentunya.
4. Dapat mengurangi kejahatan dan tindak kriminal,
5. Dapat menemukan ketekunan hati,
6. Dapat menyadarkan bahwa dirinya lemah, dan mengakui kebesaran Allah SWT
Demikianlah bahasan bahan perihal pemahaman tawakal, dalil dan contoh perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga ada faedah dan manfaatnya.