Pemahaman Sujud Sahwi, Hukum, Dalil, Alasannya Adalah-Sebab, Sistem Dan Hikmahnya

Ibadah shalat ialah salah satu perintah peribadatan yang harus dijalankan setiap umat muslim di seluruh dunia baik wanita maupun pria yang beragama Islam dari mulai bawah umur yang sudah memasuki usia berakal baligh hingga sampaumur hingga kematian. Waktu dan jumlah rakaatnya sudah diputuskan oleh Allah Swt.
Jumlah rakaat untuk setiap waktu shalat dihentikan dikurangi ataupun di tambah, alasannya adalah hal itu sudah ketentuan dari Allah Swt. Namun adakalanya dikala sedang mengerjakan peribadatan sembahyang shalat datang-tiba fikiran kadang kala menjadi lupa wacana berapa jumlah rakaat yang sudah dilaksanakan. Untuk perkara ini, maka Allah Swt menyuruh agar melaksanakan sujud sahwi.
Pengertian Sujud Sahwi

Secara bahasa, arti kata sahwi berasal dari kata ( سها – يسهو – سهوا / Saha -Yashu – Sahwan”) yang memiliki arti lupa atau ceroboh. 

Kaprikornus sujud sahwi ialah sujud dua kali yang dilakukan sebab seseorang meninggalkan sunnah ab`adh, kelemahan atau keunggulan jumlah rakaat, ataupun karena sangsi jumlah rakaat dalam shalat yang dikerjakan. Waktu pelaksanaan sujud sahwi yaitu sesudah tahiyyat simpulan sebelum salam dengan dua kali sujud. Namun dalam kondisi tertentu sujud sahwi dikerjakan sehabis salam. 
Adapun bacaan sujud sahwi adalah: 

سبحان من لاينام ولا يسهو

Arab Latin : Subhaana Mallaayanaamu Walaa Yashuu
Artinya:“Mahasuci Allah yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa”.

Hukum dan Dalil Sujud Sahwi 
Hukum sujud sahwi adalah sunnah sehingga shalat yang kamu lakukan tidak batal manakala meninggalkannya. Namun jikalau imam melaksanakan sujud sahwi, maka kita wajib mengikuti imam melakukan sujud sahwi. 
Ada beberapa hadis yang menjadi dasar disunnahkannya sujud sahwi, antara lain:

  Dalil Kebolehan Mencicipi Masakan Saat Puasa

Artinya: “Apabila adzan dikumandangkan, maka setan berpaling sambil kentut sampai ia tidak mendengar adzan tersebut. Apabila adzan selesai dikumandangkan, maka beliau pun kembali. Apabila dikumandangkan iqomah, setan pun berpaling lagi. Apabila iqamah final dikumandangkan, setan pun kembali, beliau akan melintas di antara seseorang dan nafsunya. Dia berkata, “Ingatlah demikian, camkan demikian untuk sesuatu yang sebelumnya ia tidak mengingatnya, sampai pria tersebut senantiasa tidak mengetahui berapa rakaat dia shalat. Apabila salah seorang dari kalian tidak mengetahui berapa rakaat dia shalat, hendaklah beliau bersujud dua kali dalam kondisi duduk.” (HR. Al-Bukhari) ِ

Artinya: “Dari Abi Said al-Khudri ra. berkata: Rasulullah Saw. bersabda:”Apabila salah seorang dari kalian merasa ragu dalam shalatnya, dan tidak mengenali berapa rakaat dia shalat, tiga ataukah empat rakaat, maka buanglah keraguan, dan ambilah yang percaya. Kemudian sujudlah dua kali sebelum salam. Jika ternyata beliau shalat lima rakaat, maka sujudnya telah menggenapkan shalatnya. Lalu jika ternyata shalatnya memang empat rakaat, maka sujudnya itu adalah selaku penghinaan bagi setan.” (HR. Muslim)

Artinya: “Dari Abdullah Ibnu Buhainah al-Asdi, bahwa Rasulullah Saw. pernah melaksanakan shalat Zuhur namun tidak melaksanakan duduk (tasyahud permulaan). Setelah ia menyempurnakan shalatnya, beliau sujud dua kali, dan ia bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk sebelum salam. Maka orang-orang mengikuti sujud bersama ia sebagai pengganti yang terlupa dari duduk (tasyahud permulaan).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Sebab-karena Sujud Sahwi

a. Meninggalkan sunnah ab’adh, yakni amalan sunnah yang jika tertinggal, maka disunnahkan sujud sahwi. 

b. Ragu-ragu dalam hal meninggalkan sunnah ab’adh. 
c. Mengerjakan sesuatu yang dapat membatalkan bila dikerjakan dengan sengaja dan tidak membatalkan kalau lupa, seperti memperbesar rukun shalat. Jika sesorang memperbesar amalan shalat alasannya adalah lupa, misalnya dia ruku‟ dua kali, atau bangkit di waktu ia harus duduk, atau shalat lima rakaat pada shalat Zuhur misalnya, maka disunnahkan sujud sahwi. 
d. Memindahkan rukun qauli (ucapan) kepada yang bukan tempatnya, misalnya membaca Qs. Al-Fatihah ketika ruku‟. 
e. Ragu jumlah rakaat. Contohnya ketika ragu apakah gres tiga rakaat atau telah empat rakaat, maka yang ditetapkan yaitu tiga rakaat, lalu menambah satu rakaat lagi, dan sujud sahwi sebelum salam. 
Tata Cara Sujud Sahwi
Kapan sujud sahwi itu dikerjakan? Apakah sujud sahwi dilakukan sehabis salam ataukah sebelum salam? Nah ternyata sujud sahwi itu ada yang dilaksanakan setelah salam dan ada juga yang dijalankan sebelumnya. 
a. Sujud sahwi yang dilakukan sebelum salam: 
  • Lupa melaksanakan sunnah ab’ad dan teringat sebelum salam. 
  • Ragu terhadap hitungan jumlah rakaat shalat yang sedang dijalankan dan mushalli (orang yang shalat) tidak percaya tentang hitungan jumlah rakaat. 
  Niat Puasa Arafah, Tata Cara, Keutamaan dan Jatuh Tanggal Berapa
b. Sujud sahwi yang dilaksanakan sehabis salam: 
  • Terdapat penambahan jumlah rakaat shalat 
  • Terdapat penambahan gerakan dalam shalat 
  • Ragu dan bisa memilih mana yang lebih meyakinkan
Hikmah Sujud Sahwi

Banyak hikmah yang mampu kita ambil dari pelaksanaan sujud sahwi, di antaranya adalah: 

  • Menjauhkan diri dari sikap sombong dan takabur. 
  • Menumbuhkan sikap rendah diri di hadapan Allah Swt. 
  • Menumbuhkan kesadaran akan kekurangan kita selaku hamba, sekaligus kesadaran akan keagungan Allah Yang Maha Kuasa. 
  • Menyadarkan bahwa insan yakni yang sering salah dan lupa, sehingga mesti banyak mohon ampun terhadap Allah Swt.
Demikianlah bahasan bahan wacana pengertian sujud sahwi, aturan, dalil, sebab-alasannya, sistem dan Hikmahnya.