Pengertian Stock Opname
Stock Opname ialah Menghitung stock (persediaan barang untuk di jual) yang kita punya di gudang (atau etalase). ungkapan stock opname mampu juga di sebut dengan ungkapan stock take.
Daftar Isi
Baca Juga
Kegiatan yang di lakukan pada proses stock opname ?
– Menghitung jumlah persediaan (bukan inventaris)
Apa beda persediaan dan barang inventaris?
Persediaan : yakni barang-barang yang kita jual di toko kita,di mana setiap barang itu memiliki nilai HPP (Harga Pokok Penjualan). Artinya jika kita menjual barang persediaan tersebut, maka kita akan menerima laba atau laba yang di hitung dari harga jual di minimalkan nilai HPP.
Inventaris : yaitu barang yang kita pakai untuk melaksanakan proses pemasaran (berjualan), atau barang-barang yang kita gunakan untuk operasional Perusahaan.
Contoh : meja, etalase, alat tulis, nota-nota dan lain-lain Keduanya masuk dalam ungkapan “Harta / Aktiva” di dalam laporan keuangan, akan namun mempunyai kolom akun (asumsi) yang berlainan
Menghitung Nilai Persediaan
Nilai Persediaan di dapatkan dari mengkalikan jumlah persediaan dengan nilai HPP (bila tidak punya nilai HPP maka biasanya di kalikan dengan harga beli terakhir)
NILAI PERSEDIAAN = JUMLAH STOCK X HPP
Nilai persediaan yang di hasilkan nanti akan di pakai sebagai salah satu angka (nilai) yang ada di laporan Neraca (laporan keuangan) Metode ini disebut METODE PERPECTUAL.
(Metode yang lain dinamakan physical)
Catatan : untuk membedakan (atau cara menjumlah) antara Harga Beli dengan HPP (Harga Pokok Penjualan) akan di terangkan di artikel yang lain, demikian juga perbedaan sistem physical dan perpectual Kenapa ada dan apa kegunaan stock opname? Agar anda tahu bahwa stok yang tercatat di komputer ialah sama dengan stok kasatmata. Untuk mengenali jumlah persediaan stok barang di toko anda dengan cepat. Karena data stok yang dihidangkan program sudah valid. Untuk merekap data barang-barang yang hilang. Sehingga anda mampu dengan gampang mengantisipasi supaya tidak terulang.
Dengan dilakukan stock opname kita bisa mengambil beberapa manfaat selaku berikut :
- Bisa membandingkan nilai persediaan tahun ini dengan tahun sebelumnya sebelumnya,apakah naik ataukah turun sehingga kita mampu mengetahui perkembangan usaha. cara ini tergolong cara menganggap perkembangan usaha secara sederhana alasannya hanya meniali dari kemajuan aset tanpa perduli besarnya hutang yang muncul dari perkembangan aset tersebut.
- Untuk mengetahui jumlah persediaan sehingga kita mampu “Tau diri” semisal kalau kita ingin mengajukan santunan ke Bank
- Untuk mencari HPP (Harga Pokok Penjualan) pada pengerjaan pembukuan keuangan secara physical
- Dan sebenarnya yang paling penting adalah untuk mencocok kan data dan menjumlah apakah ada barang kita yang hilang. Dengan catatan kita sudah memiliki system komputerisasi yang baik.
Percuma stock opname kalau tidak ada pembading atau tidak membuat laporan keuangan…
Lakukan stock opname di Perusahaan Anda , jikalau Anda mempunyai salah satu argumentasi diantara beberapa alasan berikut :
- Anda ingin membandingkan laporan tahun kemudian atau periode yang lalu dengan laporan yang ada kini, dengan adanya ini, maka Anda bisa mengambil faedah dan mengetahui perkembangan persediaan (atau “usaha”) Anda dari waktu ke waktu
- Anda punya pembanding Antara laporan stock kartu dan jumlah simpulan suat barang dengan jumlah barang bekerjsama Anda akan tahu jika ada barang yang hilang. Meskipun hal ini (mencatat kartu) bergotong-royong sulit kalau di lakukan secara manual, sebab kevalidan kartu masih mencurigai bila omset toko Anda cukup tinggi, alasannya adalah ada kemungkinan petugas lupa mencatat.
- Membandingan jumlah barang di Rak atau Gudang dengan data di Komputer Metode ini lebih valid, alasannya adalah cukup dengan menggunakan slip pemasaran yang di cetak oleh system komputer, maka Anda telah otomatis mempunyai kartu stock barang, yang di jamin ke validannya. Sehingga Anda bisa mengetahui jikalau ada barang yang hilang, sekaligus menganggap berapa Rupiah, besarnya kehilangan Anda.
Bagaimana melakukan Stock Opname?
Saat Anda melakukan stock opname, maka aktivitas ini akan memakan waktu Anda untuk beberapa ketika, mampu satu hari, tiga hari atau bahkan satu minggu. Dan proses ini lazimnya (dan sebaiknya), mesti di kerjakan dalam keadaan toko Anda tutup atau tidak sedang melakukan penjualan dan pembelian. Kenapa mesti begitu ? Karena mustahil Anda mengkalkulasikan suatu barang, dan belum sempat di bukukan (dicatat) ternyata barang tersebut sudah laris ( atau berkurang). Sehingga Anda harus mengulangi perkiraan lagi. Pada beberapa perusahaan besar secara garis besar berikut inilah langkah-langkahnya:
- Meminta Cut off data pada bab akunting,
- Melakukan Cek Fisik di Gudang dan Showroom atau Toko
- Melakukan Trace Back Dokumen Barang Keluar Atau Masuk
- Mencocokan Data Akunting Dengan Fisik Barang.
- Jika Hasilnya sama artinya data dengan Fisik sudah sesuai dan Selesai sampai di situ, Namun jika terdapat selisih artinya ada barang yang hilang. dan bisa di tentukan cari tau siapa yang bertanggung jawab kepada hilangnya barang tersebut dan mengubah dengan nilai kehilangan tersebut.
- Evaluasi atsu Perbaikan sistem Keluar masuk Barang Agar di kemudian hari tidak menjadikan duduk perkara yang sama.
Kapan Stock Opname di lakukan ?
Menjalankan Stock opname juga harus di tentukan waktunya, berikut yang mampu di jadikan pola dalam memilih waktu Stock Opname :
- Secara Berkala tahunan (final tahun) Biasanya stock opnme dikerjakan di final tahun karena berhubungan dengan pembuatan pembukuan keuangan ditahun yang baru
- Secara terjadwal Bulanan, Tri Wulan atau satu semerter (setengah tahun) Hal ini di tentukan tingkat urgenitas (kepentingan) dan kesanggupan dalam malakukan stock opname. Semakin banyak barang, semestinya jarak waktu stock opname juga mesti makin lama. Agar pekerjaan kita sehari-hari tidak habis hanya untuk melakukan stock opname
- Stock opname juga mampu dikerjakan di sela sela hari kerja. Akan namun yang di stock (dihitung) cuma sebagian barang saja. Hal ini cuma mampu dikerjakan jikalau Anda telah punya system komputer yang baku ( Contoh seperti IndoMart atau AlfaMart)
- Jangan melakukan stock opname di waktu peak season (waktu laris), alasannya selain susah (jikalau toko tidak tutup), juga akan disayangkan jika toko harus tutup,alasannya adalah kemungkinan kita bisa mengalami kerugian yang lumayan banyak
Baca Juga