Pemahaman Puasa Ramadhan: Syarat, Keutamaan, Rukun, Niat, Ucapan, Nasihat Dari Berpuasa Ramadhan

pelajarancg: Pengertian Puasa ramadhan adalam salah satu rukun Islam. Puasa secara etimologi berasal dari kata bahasa Arab shaum (الصوم) atau shiyam. Dimana dalam istilah Berpuasa yakni menahan, berhenti, dan tidak bergerak. Bukan cuma dalam Islam namun banyak pedoman Agama yang lain mirip Nasrani, Hindu hingga Buddha mengenal Puasa karena memiliki makna dan manfaat positif dengan melakukan puasa meskipun caranya berlainan.

Khususnya Agama Islam, Puasa ialah ibadah yang menjadi salah satu dari rukun Islam. Rukun Islam yang ke 3 yakni Puasa wajib di bulan suci Ramadhan. Tentunya selain dari puasa wajib tersebut terdapat jenis atau macam puasa mulai dari sunnah, makruh, haram dan puasa wajib itu sendiri. Banyak para jago fiqih, hukum syari’at hingga sunnah wal jamaah mengemukakan pendapat mereka tentang apa yang dimaksud dengan puasa Ramadhan. Namun secara biasa sebagaimana dikemukakan dalam al-Quran surah Al-Baqarah ayat 183, puasa Ramadhan yaitu Allah SWT berfirman :

يأَيُّهَا الَّذِينَءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ * أَيَّامًا مَّعْدُودَاتٍ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ وَأَن تَصُومُواْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ * شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِى أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُواْ الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kau berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kau supaya kau bertakwa, (adalah) dalam beberapa hari yang sudah ditentukan. Maka siapa di antara kau yang sakit atau dalam perjalanan jauh (kemudian ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang-orang yang berat menjalankannya (orang renta dan orang sakit yang tidak diperlukan lagi kesembuhannya, yang tidak bisa berpuasa, bila mereka tidak berpuasa) wajib membayar fidyah, (ialah): memberi makan seorang miskin (untuk setiap satu hari puasa yang ditinggalkan). Barangsiapa dengan kerelaan hati menjalankan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu kalau kau mengenali.”

 Pengertian Puasa ramadhan adalam salah satu rukun Islam PENGERTIAN PUASA RAMADHAN: SYARAT, KEUTAMAAN, RUKUN, NIAT, UCAPAN, HIKMAH DARI BERPUASA RAMADHAN

Apabila memaknai dari terjemahan isi ayat Al-Qur’an diatas menyebutkan terdapat ketentuan dan syarat juga keistimewaan melakukan ibadah puasa Ramadhan. Untuk lebih mendalami pelajaran Agama Islam tentang syarat, keutamaan, rukun, niat, ucapan, pesan yang tersirat dari berpuasa ramadhan khususnya menyabut bulan suci di tahun 2021 ini berikut klarifikasi kurikulum pelajarancg.blogspot.com.

SYARAT PUASA RAMADHAN

Untuk menjalankan dan melaksanakan ibadah puasa wajib di bulan suci Ramadhan semoga kita menerima hikmah sesunguhnya pasti terdapat syarat-syarat wajib atau ketentuan yang harus dipenuhi. Adapun ketentuan seseorang diwajibkan menunaikan ibadah puasa :

  20 Kata Dan Ucapan Modern Untuk Menyambut Muharram

1. Islam

Puasa tidak wajib bagi orang selain Islam. Puasa ialah ibadah fisik yang memerlukan niat, sementara niat dikatakan sah jika dijalankan oleh yang beragama Islam. Intinya, kalau seseorang murtad pada hari puasanya maka batallah puasa itu. Maka beliau wajib mengqadha atau mengubah puasa tersebut jika kembali masuk Islam.

2. Baligh

Puasa tidak wajib bagi orang yang belum baligh atau anak kecil. Namun, sungguh penting bagi setiap orangtua untuk wajib mengajarkan juga melatih berpuasa terhadap mereka dengan tujuan kelak dikala menyanggupi kriteria dia sudah sudah biasa melaksanakan ibadah tersebut.

3. Berakal

Orang yang dalam kondisi tidak bakir (Gila) maka tidak diwajibkan berpuasa karena dia tidak tergolong mukallaf. Mukallaf mempunyai arti orang yang masuk dalam konstitusi hukum Islam. Rasulullah SAW pernah mengatakan bahwa seseorang tidak termasuk mukallaf bila beliau hilang ingatan, dalam kondisi tertidur dan tergolong belum baliqh.

4. Mampu

Puasa tidak wajib bagi yang tidak bisa lantaran sudah tua bau tanah atau sakit parah yang tidak kunjung sembuh. Lain halnya dengan orang sakit yang sembuh kembali, dia wajib menunaikan puasanya dikala sudah pulih serta wajib mengqadha puasa yang ditinggalkannya sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Baqarah ayat 183 diatas.

5. Tidak dalam bepergian (musafir)

Seseorang yang sedang dalam bepergian jauh (musafir) sekira 80 km atau lebih, beliau tidak wajib berpuasa, tetapi selepas Ramadhan ia wajib mengqadhanya (menggantinya). Ini juga dijelaskan dalam firman Allah SWT surah Al-Baqarah ayat 183 diatas.

6. Perempuan yang suci dari haid dan nifas

Perempuan yang sedang haid atau nifas tidak wajib berpuasa. Kalaupun ia berpuasa maka puasanya tidak sah, bahkan haram hukumnya sehingga tidak membuahkan pahala, tetapi justru berakibat dosa.

Keenam syarat-syarat wajib tersebut harus dipenuhi saat umat muslim ingin melakukan puasa wajib Ramadhan apabila syarat dan ketentuan ini tidak tercukupi maka batallah ibadahnya.

KEUTAMAAN PUASA RAMADHAN

Adapun keistimewaan-keutamaan seseorang menunaikan ibadah puasa yakni:

  1. Puasa Romadon yakni jalan menjangkau ketakwaan.
  2. Puasa yakni alasannya adalah dosa-dosa diampuni, bila dilakukan berdasar doktrin, ikhlas serta meneladani Rasulullah SAW.
  3. Pahala puasa yang melimpah ruah, apabila dilakukan sesuai dengan etika-etika dan ketentuan wajibnya.
  4. Puasa ialah perisai dari tindakan yang haram.
  5. Puasa yakni perisai dari api neraka.
  6. Bau lisan orang yang berpuasa lebih harum di segi Allah dari aroma kasturi.
  7. Meraih dua kebahagiaan dengan puasa, yakni kebahagiaan dikala berbuka dan saat berjumpa dengan Allah SWT.
  8. Masuk surga dari pintu khusus yang bernama Ar-Royyan.
  9. Berpuasa dan membaca Al-Qur’an adalah dua amalan yang akan memberi syafa’at bagi pemiliknya di hari akhir zaman nanti.
  10. Doa orang yang berpuasa tidak akan ditolak atau insyaAllah terijabah.
  √ Pengertian Najis, Jenis, Dan Cara Menyucikannya

Tentu selain keistimewaan-keutamaan yang disebutkan masih aneka macam keistimewaan yang bisa kita dapat dikala kita melaksanakan ibadah dari rukun Islam yang ke tiga ini.

RUKUN PUASA RAMADHAN

Adapun beberapa rukun-rukun berpuasa yakni:

1. Niat

Niat tidak harus diucapkan dengan verbal alasannya adalah dia merupakan pekerjaan hati. Barangsiapa sahur di malam hari dengan maksud bahwa besok dia akan berpuasa maka itu sudah terbilang sebagai niat.

Lalu kapan seharusnya niat berpuasa dikerjakan?

Khusus bulan Ramadhan dan puasa wajib yang lain, niat-niat mesti dijalankan pada malam hari, di antara waktu maghrib sampai terbitnya fajar/subuh. Karena itu, tidak sah puasa seseorang bila niatnya gres dilaksanakan pada siang hari. Sedangkan untuk niat puasa sunnah boleh dijalankan sehabis terbit fajar sebelum matahari tergelincir, asalkan dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan lain sebagainya.

Pelajari :

2. Imsak – menahan diri dari yang membatalkan puasa

Yang dimaksud dengan imsak ialah menahan diri dari makanan, minuman, relasi suami isteri, dan segala hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Secara rinci, maksud menahan diri dalam konteks puasa yakni sebagai berikut :

  • Menahan diri dari makan, ini artinya memasukkan sesuatu benda atau makanan ke dalam lisan, dan terus disalurkan lewat kerongkongan. Makara, batas-batas yang disebut makan yaitu bila sesuatu benda sudah melalui lobang kerongkongan.
  • Menahan diri dari minum ini artinya memasukkan sesuatu benda cair ke dalam lisan, terus disalurkan melalui kerongkongan. Perbuatan itu disebut minum kalau benda cair tersebut sudah melewati kerongkongan. Bagaimana dengan ludah? Menelan ludah tidah membatalkan puasa selama air ludah itu suci, adalah tidak bercampur benda najis, misalnya darah atau infeksi, tidak bercampur dengan masakan walaupun sedikit, dan belum keluar dari mulut. Menggosok gigi, berkumur, membersihkan gigi, dan lain-lain, selama tidak memasukkan sesuatu benda melewati kerongkongan maka puasanya tetap sah atau tidak batal.
  • Menahan diri dari kekerabatan suami isteri. ini artinya larangan tetapi ini cuma berlaku pada saat puasa, ialah mulai matahari terbit hingga matahari tenggelam.

NIAT PUASA RAMADHAN

Adapun beberapa niat-niat berpuasa yakni:

Bacaan niat Berpuasa Ramadhan Yang Benar

Dalam Bahasa Arab:

نَوَيتُ صَومَ غَدِِ عَن أَدَاءِ فَرضِ شَهرِ رَمَضَانَ هَذِهِ سَنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

  Dahsyatnya “La Haula Wa La Quwwata Illa Billah”

Dalam Bahasa Inggris:

I’m fasting tomorrow’s intention to perform the fard in the month of bulan pahala this year, because Allah Ta’ala

Dalam Bahasa Indonesia:

NAWAITU SHAUMA GHADIN ‘AN ADAI FARDHI SYAHRI RAMADHANA HADZIHI SANATI LILLAHI TA’ALA

Artinya:

Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, sebab Allah Ta’ala

Niat ingsun puoso ing dina ngesuk saking anekani ferdhune wulan Romadhon taun iki,kerono Alloh Ta’ala – Bahasa Jawa.

Niat abdi puasa Poe isuk bulan romdhon taun iyeu fardhu karana Alloh Ta’ala – Bahasa Sunda.

Bacaan niat Berbuka Puasa Yang Benar

Dalam Bahasa Arab:

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Dalam Bahasa Inggris:

O God, In thee I fasted, with thy faith, unto You I surrender and I eat with the fast (Fast), with the grace of God, O god most compassionate.

Dalam Bahasa Indonesia:

ALLAAHUMMA LAKASUMTU WABIKA AAMANTU WA’ALAA RIZQIKA AFTHORTU BIROHMATIKA YAA ARHAMAR ROOHIMIIN

Artinya:

Ya Allah alasannya adalah-Mu saya berpuasa, Dengan-Mu aku beriman, terhadap-Mu saya berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (Puasa), dengan Rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.

UCAPAN SELAMAT BERPUASA

Adapun beberapa teladan ucapan-ucapan selamat berpuasa yakni:

“Saya mengucapkan selamat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah.”

“Saya mengucapkan selamat berbuka Puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah.”

“Saya mengucapkan selamat bersantap sahur Puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah.”

“Saya mengucapkan selamat tiba bulan suci Puasa Ramadhan 2019 1 Ramadhan 1440 Hijriyah. Marhaban Ya Ramadhan.”

HIKMAH BERPUASA

Adapun beberapa nasihat dan manfaat ibadah puasa ialah:

  1. Puasa ialah sarana menggapai ketakwaan dan keimanan seseorang.
  2. Puasa yaitu fasilitas mensyukuri nikmat yang diberikan.
  3. Puasa berarti melatih diri untuk mengekang jiwa, melembutkan hati termasuk kata cinta dan menertibkan syahwat.
  4. Puasa memfokuskan hati untuk berdzikir dan berfikir tentang keagungan dan kebesaran Allah SWT.
  5. Puasa menjadikan orang yang kaya semakin mengetahui besarnya nikmat Allah SWT kepadanya.
  6. Puasa memunculkan sifat cinta kasih sayang dan lemah lembut terhadap orang-orang miskin.
  7. Puasa menyempitkan jalan peredaran setan dalam darah manusia.
  8. Puasa melatih kesabaran dan meraih pahala ketabahan tersebut, alasannya dalam puasa terdapat tiga macam ketekunan sekaligus, ialah sabar menghadapi kesulitan, sabar dalam melakukan perintah Allah dan sabar dalam menjauhi larangan-Nya.
  9. Puasa sungguh berfaedah bagi kesehatan ini juga diakui oleh dunia kesehatan.
  10. Hikmah puasa paling besar yaitu penghambaan kepada Allah SWT dan peneladanan kepada Rasulullah SAW.

KESIMPULAN PENGERTIAN PUASA RAMADHAN: SYARAT, KEUTAMAAN, RUKUN, NIAT, UCAPAN, HIKMAH DARI BERPUASA RAMADHAN

Setelah kita mengerti makna dari puasa, syarat dan keistimewaan puasa Ramadhan agar kita dikala menyambut bulan suci romadon nanti terdapat kegembiraan dari dalam hati bukan sekedar kata maupun ucapan semata.

Sebagaimana perkataan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, Beliau bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ، وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Yang artinya:
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan alasannya iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosanya yang telah kemudian, dan barangsiapa sholat di malam lailatul qodr karena dogma dan menghendaki pahala, akan diampuni dosanya yang sudah lalu.” – HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu.

Demikianlah Pengertian Puasa ramadhan adalam salah satu rukun Islam untuk Syarat, keutamaan, rukun niat, ucapan dan pesan tersirat dari berpuasa tahun ini. pelajarancg.blogspot.com, mengucapkan selamat dan Marhaban Ya Ramadhan Marhaban Ya Syahrus Syiam