Pengertian Pantun – Informasi mengenai pemahaman & ciri-ciri pantun tentu saja berguna. Apalagi untuk anak yg masih duduk di dingklik sekolah. Kata pantun memang sudah tak abnormal lagi di pendengaran kita.
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yg terdiri dr empat baris mencakup sampiran & isi serta bersajak a-b-a-b. Seringkali dipakai para komedian untuk melawak, orang-orang untuk bercanda gurau, atau orang yg akan mengungkapkan isi hatinya.
Untuk lebih jelasnya, di sini akan diberikan uraian singkat mengenai pengertian & ciri-ciri pantun. Namun sebelum belajar tentang pengertian & ciri-ciri pantun, alangkah lengkapnya jika kita tau tentang sejarah lahirnya pantun.
Daftar Isi
Sejarah Pantun
Haji Ibrahim Datuk Kaya Muda Riau, seorang sastrawan yg hidup pada zaman yg sama dgn raja Ali Haji. Beliau ialah orang yg pertama kali membukukan pantun (sastra ekspresi) melalui sebuah antologi pantun yg berjudul Perhimpunan Pantun-Pantun Melayu.
Pantun berasal dr kata “patun” dlm bahasa Minangkabau yg artinya “petuntun”. Dalam bahasa Jawa diketahui dgn ungkapan “parikan”. Sedangkan dlm bahasa Sunda diketahui dgn ungkapan “paparikan”. Dalam bahasa Batak diketahui sebagai umpasa (dibaca uppasa). Pantun dianggap sebagai bentuk karma dr Jawa Parik yg berarti “Pari”, artinya paribahasa atau peribahasa dlm bahasa Melayu. Hampir berdekatan dgn ungkapan umpama atau seloka dlm bahasa India.
Awalnya pantun dikenal dgn senandung atau puisi rakyat yg dinyanyikan, menurut Fang (1993:195). Dulu pantun digunakan sebagai sastra verbal namun seiring berkembangnya zaman, pantun pula dihidangkan dlm bentuk tulisan. Pantun pertama kali timbul dlm sejarah Melayu serta beberapa hikayat populer misalnya syair Ken Tambuhan.
Menurut Dr. R. Brandstetter, kata pantun berasal dr akar kata tun, yg terdapat dlm banyak sekali bahasa Nusantara. Contoh, tuntun bermakna terorganisir (bahasa Pampanga), tonton yg mempunyai arti bercakap menurut aturan tertentu (bahasa Tagalog), tuntun yg memiliki arti benang atau atuntun yg memiliki arti terorganisir & matuntun yg bermakna memimpin (bahasa Jawa antik), serta pantun yg memiliki arti kesopanan atau kehormatan (bahasa Toba).
Van Ophuysen dlm Hamidy (1983: 69) mengira pantun itu berasal dr bahasa daun-daun, setelah menyaksikan ende-ende Mandailing yg memanfaatkan daun-daun untuk menulis surat-menyurat dlm percintaan. Menurut kebiasaan orang Melayu di Sibolga, ditemui kebiasaan suami memperlihatkan ikan belanak pada istrinya, dgn berharap semoga istrinya beranak.
Sedangkan menurut R. J. Wilkinson & R. O. Winsted dlm Hamidy (1983:69), menyatakan keberatan dgn asal mula pantun seperti prasangka Ophuysen. Dalam bukunya “Malay Literature” yg pertama terbit tahun 1907, Wilkinson justru balik mengajukan pertanyaan, ‘tidakkah hal itu mesti dianggap sebaliknya?’. Kaprikornus pantun bukan berasal dr bahasa daun-daun, justru bahasa daun-daunlah yg berasal dr pantun.
Pantun banyak dipakai pada ketika akad nikah, nyanyian, upacara adab, dll. Secara biasa , penduduk Melayu senantiasa menghiasi setiap tahap kehidupannya dgn pantun.
Baca Juga: Pantun Gombalan
Pengertian Pantun dr Berbagai Sudut Pandang
Pembahasan pemahaman & ciri-ciri pantun ini akan dimulai dr pengertiannya terlebih dahulu. Ada beberapa jenis sudut pandang perihal pengertian pantun. Yuk simak yg berikut ini:
1. Menurut KBBI
Pantun merupakan bentuk puisi Indonesia (Melayu), setiap baitnya (kuplet) terdiri dr empat baris yg bersajak (a-b-a-b) pada akhir kalimat, terdiri atas sampiran (baris pertama & baris kedua) yg digunakan untuk tumpuan, sedangkan isi terletak pada baris ketiga & keempat, setiap larik terdiri dr empat kata. Pantun pula disebut sebagai peribahasa sindiran.
2. Menurut Herman J Waluyo “2005:32”
Menyatakan bahwa pantun yaitu puisi melayu orisinil yg sudah mendarah daging dlm budaya penduduk .
3. Menurut Alisyahbana “2004:1”
Menyatakan bahwa pantun merupakan suatu karya puisi lama yg sungguh diketahui oleh orang dulu atau sangat dikenal pada masyarakat lama. Pantun mempunyai ciri-ciri mirip tiap bait terdiri dr empat baris & setiap barisnya terdiri atas 4-6 kata & atau 8-12 suku kata. Terdiri atas sampiran & isi. Sampiran merupakan baris pertama & kedua, sedangkan baris ketiga & keempat yaitu isi.
4. Menurut Kaswan Dan Rita “2008:77”
Pantun merupakan jenis puisi melayu usang dimana setiap baitnya terdiri dr empat larik serta bersajak a-b-a-b, larik pertama & kedua disebut sampiran, sedangkan larik ketiga & keempat disebut isi.
Di dlm sampiran tak mengandung suatu isi atau arti, sebab maksud dr sampiran hanya diambil rima persajakannya, jadi tatkala akan membuat pantun, seharusnya buat dulu isinya kemudian menyusul sampirannya.
Baca Juga: Pantun Cinta
5. Menurut Sunarti “2005:11”
Pantun merupakan salah satu bentuk puisi usang, keindahannya terletak pada sisi bahasanya. Salah satu keindahan bahasa dlm pantun ditandai oleh rima a-b-a-b pada setiap simpulan barisnya.
6. Menurut R.O. Winsted
Pantun bukanlah sebatas gubahan suatu kalimat yg mempunyai rima & irama, tetapi pantun merupakan sebuah rangkaian kata yg mempunyai keindahan untuk melukiskan suatu kehangatan cinta, kasih sayang, rindu, sakit hati, iri & dendam dr penuturnya.
7. Menurut Edi Dan Farika “2008:89”
Pantun yakni bentuk puisi lama yg sudah dikenal luas dlm aneka macam bahasa di nusantara, pantun diketahui sebagai parikan (dalam bahasa jawa), pantun dikenal sebagai paparikan (dalam bahasa sunda).
8. Menurut Hidayat “2010:1”
Pantun merupakan salah satu jenis puisi melayu usang yg sungguh di kenal dengan-cara luas di tanah air kita.
9. Menurut Surana “2010:31”
Menurut Surana “2010:31” menyatakan bahwa pantun yakni suatu bentuk puisi lama yg terbentuk dr empat larik berima silang “a-b-a-b” tiap selesai baris, larik pertama & kedua disebut sampiran atau bagian objektifnya, yg umumnya berupa sebuah lukisan alam atau hal apa saja yg dapat diambil selaku kiasan, larik ketiga & keempat disebut isi atau belahan dr subjektifnya.
10. Menurut Dr. R. Brandstetter
Menurut Dr. R. Brandstetter, kata pantun berasal dr akar kata tun, yg terdapat dlm aneka macam bahasa Nusantara. Contoh, tuntun memiliki arti terorganisir (bahasa Pampanga), tonton yg berarti bercakap berdasarkan aturan tertentu (bahasa Tagalog), tuntun yg berarti benang atau atuntun yg bermakna terstruktur & matuntun yg memiliki arti memimpin (bahasa Jawa antik), serta pantun yg mempunyai arti kesopanan atau kehormatan (bahasa Toba).
Contoh dlm bahasa Melayu pantun mempunyai arti quatrain yaitu sajak berbaris empat berima a-b-a-b, sedangkan dlm bahasa sunda, arti pantun yaitu suatu dongeng panjang yg bersajak & diiringi dgn musik.
Mengenal Ciri-Ciri Pantun
Berikut merupakan beberapa poin penting wacana ciri-ciri pantun yg sekaligus menjadi syarat sebuah karya bisa disebut dgn pantun.
Terdiri Dari Empat Baris/Larik
Merupakan suatu ciri khas yg besar lengan berkuasa pantun terdiri dr empat baris atau empat larik. Berbeda dgn sebuah puisi yg mampu melampaui empat baris & bebas. Serta berbeda dgn prosa yg mempunyai paragraf dimana setiap rangkaian kalimat berada dlm satu gagasan utama.
Satu Bait Terdiri Atas 8 Hingga 12 Suku Kata
Dulu pantun diucapkan dengan-cara ekspresi sehingga tiap barisnya dibentuk sesingkat mungkin. Meskipun singkat, pantun selalu padat makna & isi. Pembatasan jumlah suku kata ini bertujuan biar penyampaiannya tak bertele-tele.
Baris Pertama Dan Kedua Adalah Sampiran
Pantun mempunyai sebuah pengirim yg sungguh puitis, sehingga terdengar jenaka saat dilantunkan. Baris pertama & kedua ini tak berkaitan dgn isi. Hal itulah yg menjadi keunikan sebuah pantun yg sering disebut dgn perumpamaan sampiran.
Baris Ketiga Dan keempat Adalah Isi
Setelah mengenali baris pertama & kedua yakni sampiran, maka baris ketiga & keempat adalah isi. Pada baris ketiga & keempat ini merupakan sebuah intisari dr pantun, yg mengakibatkan suatu pantun mampu dikategorikan kedalam aneka macam jenis pantun. Misalnya pantun jenaka, pantun agama, pantun teka-teki, pantun cinta, & masih banyak lagi.
Baca Juga: Pantun Romantis
Bersajak Atau Berima a-b-a-b Atau a-a-a-a
Salah satu ciri khas pantun yg yang lain adalah bersajak a-b-a-b atau a-a-a-a di selesai barisnya. Rima atau sajak ini artinya kesamaan suara diakhir baris. Pemilihan kata di simpulan baris mesti diamati supaya tepat sesuai dgn ciri-ciri pantun.
Nah demikian tumpuan tentang pengertian & ciri-ciri pantun sekaligus sejarahnya. Dengan mengetahui pengertian & ciri-ciri pantun dibutuhkan kita mampu memiliki motivasi untuk mempelajarinya lebih dlm & terus melestarikannya sampai kapan pun.