Pengertian Hutan Kota dan Fungsinya- Hutan kota (urban forest) adalah sebuah lahan yang ditumbuhi pohon-pohonan di daerah perkotaan, di tanah negara atau tanah milik, berfungsi sebagai penyangga lingkungan dalam hal pengaturan tata air, udara, habitat tumbuhan dan fauna, yang mempunyai nilai estetika dan dengan luasan yang solid ialah ruang terbuka hijau pohon-pohonan, serta areal tersebut ditetapkan sebagai hutan kota.
Hutan kota juga mampu didefinisikan selaku pepohonan dan hutan di dalam kota dn di sekitar kota yang memiliki kegunaan dan potensial selaku pengelola lingkungan perkotaan oleh flora dalam hal ameliorasi iklim, wisata, estetika, fisiologi, sosial, dan kemakmuran ekonomi penduduk kota.
Fakuara (1987) mendefinisikan hutan kota selaku tumbuhan atau vegetasi berkayu di wilayah perkotaan yang menawarkan manfaat lingkungan yang sebesar-besarnya dalam kegunaan-kegunaan perlindungan, estetika, wisata, dan kegunaan khusus lainnya.
Fungsi Hutan Kota
Hutan kota dapat berfungsi selaku bagian bantuan kehidupan masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan dan sekitarnya, alasannya adalah dapat berfungsi sebagai penyerap polutan, penyerap amis, peredam kebisingan, habitat satwa liar, ameliorasi iklim, menghemat ancaman banjir, menghemat intrusi air maritim, pengelolaan air tanah, penahan angin dan yang lain.
1. Identitas Kota dan Pelestarian Plasma Nutfah
Hutan kota dapat dijadikan kawasan koleksi keaneka-ragaman hayati, dengan tanaman dan fauna yang spesifik-endemik untuk sebuah tempat. Beberapa jenis flora dan hewan ialah simbol sebuah kota atau kawasan. Misalnya Enau, Kayu Manis, Trulek kayu, Pelatuk Jambul Jingga, Kambing Gunung, dan lainnya.
Daun yang berbulu dan berlekuk, mirip daun bunga matahari, memiliki kemampuan tinggi menyerap partikel dari udara. Jenis pohon berdaun lebar bisa mereduksi partikel dalam udara kota sampai 30%, sedangkan pohon berdaun jarum mampu mereduksi partikel dalam udara kota hingga 42%.
3. Penyerap dan penyerap partikel Timbal
Umasda (1989) mengklasifikasikan kemampuan jenis pohon dalam menyerap partikel timbal dari udara sbb:
– Jenis pohon dengan kesanggupan menyerap sangat baik: Jambu watu, Ketapang, dan Bungur
– Jenis pohon dengan kemampuan menyerap sedang: Mahoni, Mangga, Cemara gunung, Angsana
– Jenis pohon dengan kemampuan menyerap rendah: Daun kupu-kupu, Kersen, Kenanga, Kere payung, Karet munding, Kenari, Akasia, Dadap.
4. Penyerap dan penjerap Debu Semen
Jenis tanaman yang cocok untuk tujuan ini yakni Mahoni, Tanjung, Kenari, Meranti merah, Kere payung, dan Kayu Hitam (Irawati, 1990).
5. Peredam Kebisingan
Jenis flora yang efektif meredam suara yaitu yang tajuknya tebal dengan daun yang rindang.
6. Menanggulangi Hujan Asam
Pohon mampu menolong menangani dampak hujan asam lewat proses fisiologis yang disebut GUTASI. Proses ini akan menciptakan komponen alkalis mirip Ca, Na, K, dan Mg, serta senyawa organik seperti glutamin dan gula (Smith, 1981). Unsur alkalis ini akan menhgikat sulfat atau nitrat yang terdapat dalam air hujan.
7. Penyerap Karbon-monoksida
Hutan kota dapat menyerap gas CO sampai 2.2 ton/ha/tahun (Smith, 1981). Gas CO bersenyawa dengan O2 menjadi CO2, dan berikutnya gas CO2 ini serap daun untuk fotosintesis.
8. Penyerap CO2 dan Penghasil O2
Umumnya tanaman C3 lebih responsif kepada peningkatan fokus CO2 dalam udara, dibandingkan dengan flora C4. Titik kompensasi CO2 flora C3 dapat meraih 50-150 ppm.
9. Penahan Angin
Hutan kota mempunyai kemampuan mengurangi kecepatan aliran angin kencang hingga 75-80%. Persyaratan jenis pohon untuk keperluan ini adalah (1) memiliki dahan yang kuat, biasanya berat jenis kayunya > 0.4, (2) daunnya tidak gampang rontok oleh terpaan angin, (3) akarnya menghunjam kuat masuk ke dalam tanah, (4) memiliki kerapatan yang cukup (50-60%).
10. Peredam Bau
Tanaman dapat menyerap bau amis secara pribadi, pepohonan mampu menahan gerakan angin yang mengalir dari sumber bau. Tanaman tertentu dapat mengeluarkan amis harum yang mampu menghilangkan bacin anyir; jenis tumbuhan ini mirip Cempaka dan Tanjung.
11. Mengurangi Penggenangan
Akar tumbuhan berfugnsi untuk menyerap air permukaan sehingga jika akan mengurangi genangan air di atas permukaan tanah.
12. Mengatasi Intrusi Air Laut
Jenis tumbuhan yang dipilih adalah tahan salinitas tinggi, evapo-transpirasi rendah, memiliki kemampuan memperbesar infiltrasi dan perkolasi air hujan.
13. Ameliorasi Iklim
Daun mempunyai kesanggupan memantulkan sinar infra merah sebesar 70%, dan visible light 6-12%. Cahaya hijau yang paling banyak dipantulkan daun (10-20%), sedangkan jingga dan merah paling sedikit dipantulkan daun (3-10%). Ultra violet yang dapat dipantulkan daun tidak lebih dari 3% (Larcher, 1980).
Suhu udara pada daerah berhutan lebih tenteram daaripada tempat yang tidak ditumbuhi oleh flora. Suhu udara yang dianggap tenteram untuk insan di Indonesia yaitu sekitar 25 derajat C.
14. Konservasi Air Tanah
Besarnya intersepsi tajuk ditentukan oleh jenis tumbuhan, jarak tanam, kondisi angin, evaporasi, intensitas hujan, lamanya hujan, dan curah hujan. Sistem perakaran pohon dan seresah yang berubah menjadi materi organik tanah akan memperbesar jumlah pori tanah, infiltrasi dan perkolasi air hujan.
15. Peredam Cahaya Silau
Keefektifan pohon dalam meredam dan melunakkan cahaya matahari tergantung pada ukuran dan kerapatannya. Jenis pohon dapat dipilih menurut ketinggian maupun kerimbunan tajuknya.
16. Meningkatkan Keindahan
Tanaman dengan bentuk, warna dan tekstur tertentu dapat dipadukan dengan benda-benda buatan seperti bangunan gedung, jalan dan lainnya untuk menerima komposisi tertentu. Warna daun, bunga, atau buah menjadi bagian yang kontras atau untuk menyanggupi desain yang bergradasi lembut.
17. Sebagai Habitat Burung
Salah satu saywa liar yang mampu dikembangkan di kawasan perkotaan ialah burung. Beberapa faedah dari satwa ini yakni (1) menolong mengontrol serangga hama, (2) menolong penyerbukan bunga, (3) memiliki nilai ekonomi tinggi, (4) memiliki suara yang khas, menjadikan situasi yang mengasyikkan, (5) atraksi wisata, (6) sumber plasma nutfah, (7) objek pendidikan dan penelitian.
Beberapa jenis tanaman yang banyak difatangi burung ialah (1) Ficus spp., (2) dadap, (3) Dangdeur berbunga merah, (4) aren, dan (5) Bambu.