close

Pemahaman Etika Berdasarkan Andal

Pengertian Watak 
Menurut hebat psikologi behavioristik, sifat-sifat etika mampu disamakan dengan sifat tingkah laris (behavior). Sedangkan menurut sosiopsikologis manusia senantiasa berhubungan dengan sesamanya, berafiliasi dengan alam, dan bekerjasama dengan dirinya sendiri. Cara insan berhubungan itu beragam, senang, marah, kasihan, benci, sayang, cinta, melakukan pekerjaan sama, bersaing, dan sebagainya. Dengan segala cara bekerjasama itu, manusia berusaha mengikuti keadaan, mencoba berorientasi dengan sesama, dengan alam, bahkan dengan diri sendiri. Oleh alasannya itu, dibilang bahwa inti dari akhlak yaitu orientasi.
Seorang wirausahawan yang berhasil, selaku salah satu kuncinya dia mesti mempunyai kepribadian yang menarik. Dengan menyaksikan adanya kelemahan yang terdapat pada dirinya, dia harus berupaya mencar ilmu dari sesama manusia atau lingkungannya. Bakat seorang wirausaha akan bertambah dan meningkat berkat pengetahuan, pengalaman yang diperoleh dari hasil interaksi dengan lingkungan.
Faktor-aspek yang dapat dipelajari untuk membuatkan talenta yang kita miliki diantaranya:
a. Pikiran
b. Perasaan
c. Pertimbangan
d. Sikap
Dengan cara mengasah pikiran, diharapkan daya ingat menjadi tajam dan inovatif, berwujud menjadi cepat berpikir, sistematis, dan terarah pada tujuan di samping terbukanya kemungkinan bertambahnya wawasan.
Perasaan akan berubah menjadi lapang dan leluasa, memiliki jiwa besar, sehingga tumbuh daya energi yang kasar, berani, tabah, dan penuh perhitungan dalam menguji perasaan orang lain.
Setiap wirausaha mesti mampu menawarkan informasi-informasi terhadap korelasi dengan terang dan menarik. Setiap kata dan kalimatnya mesti meyakinkan dan setiap keberatan orang lain mesti dapat dijawab dengan sempurna dan membuat puas.
Memang seorang wirausaha itu perlu memiliki kecakapan untuk menunjukkan pertimbangan-pertimbangan ke arah proses lancarnya obrolan.
Sikap yang serius dibubuhi dengan humor pada tempatnya, maka seorang wirausaha telah menempatkan dirinya untuk menerima perhatian. Pada ketika-saat menentukan beliau harus dapat mengambil keputusan yang matang. Sehingga, setiap keputusan yang diambil mampu memuaskan kedua belah pihak dan relasi dengan relasi akan kian serasi.
Dengan demikian, wirausaha dapat membuka hati dan pikirannya lebar-lebar dalam mendapatkan embel-embel pengetahuan, kecakapan dan keahlian sehingga membentuk langsung yang betul-betul teruji dan menggembirakan.