Pengertian dan tugas-tugas Kepala Madrasah
1. Pengertian kepala madrasah
Kata kepala madrasah berasal dari dua kata yakni kepala dan madrasah. Kata kepala dapat diartikan “ketua” atau pemimpin dalam suatu organisasi atau suatu lembaga. Sedangkan madrasah dari segi bahasa yakni sekolah, dan madrasah dari sisi istilah ialah sebuah lembaga pendidikan dimana menjadi kawasan menerima dan memberi pelajaran.
Secara sederhana kepala madrasah dapat didefinisikan selaku seorang tenaga fungsional guru yang diberi peran untuk memimpin suatu madrasah dimana diselenggarakan proses berguru mengajar atau kawasan dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang mendapatkan pelajaran.1
2. Tugas-tugas Kepala Madrasah
Kepala madrasah pada hakikatnya yaitu guru yang diberi peran embel-embel. Kepala madrasah ialah salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Mulyasa menyatakan bahwa; “dekat keterkaitannya antara kualitas Kepala madrasah dengan berbagai faktor kehidupan madrasah seperti disiplin madrasah, dan iklim madrasah”. Kepala madrasah harus bisa menciptakan suasana yang aman dan kreatif dalam melakukan kegiatan di madrasah. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 ihwal Standar Kepala Sekolah/Madrasah, disebutkan bahwa “Kepala madrasah mengurus guru dan staf dalam rangka pendayagunaan semberdaya manusia secara optimal, menciptakan budaya dan iklim madrasah yang aman dan kreatif bagi pembelajaran”.2
Kepala madrasah harus memiliki visi, misi, kreatif serta kreatif dan berorientasi pada mutu. Strategi ini merupakan usaha sistematik Kepala madrasah secara terus menerus untuk memperbaiki kualitas layanan sehingga fokusnya diarahkan pada guru dan tenaga kependidikan lainnya biar forum kependidikan yang dipimpinnya dapat berjalan dengan baik. Sebagai pimpinan di madrasah, tugas dan tanggung jawab Kepala madrasah sungguh strategis dalam mengembangkan kinerja guru maupun tenaga kependidikan yang lain. Peran dan fungsi Kepala madrasah dalam mengembangkan kinerja guru sangat penting. Hal ini sesuai dengan pertimbangan Mulyasa, bahwa: “Kepala madrasah dituntut untuk selalu berupaya membina dan berbagi relasi kerjasama yang baik antara madrasah dan masyarakat guna merealisasikan madrasah yang efektif dan efisien. Kepala madrasah harus bisa menjalin korelasi koordinasi baik sesama warga madrasah maupun dengan penduduk lingkungan madrasah”.3
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa tugas Kepala madrasah untuk melaksanakan komunikasi dengan bawahannya untuk meningkatkan kinerja dan mutu kerja. Melalui jalinan kemitraan yang baik maka fungsi Kepala madrasah selaku innovator dan motivator mempunyai peran strategis yang sempurna untuk menjalin komunikasi yang harmonis dengan lingkungannya, mencari pemikiran gres, mengintegrasikan setiap acara, memberikan acuan terhadap seluruh tenaga kependidikan di madrasah yang beliau pimpin. Sebagai pemimpin, Kepala madrasah juga harus mempunyai taktik yang tepat untuk memberikan motivasi kepada guru dalam melakukan peran dan fungsinya. Motivasi ini mampu ditumbuhkan lewat pengaturan lingkungan yang bagus, pengaturan suasana yang aman dan komunikatif, disiplin yang sinergis sesama unsur warga madrasah. Beberapa prinsip yang dapat diterapkan oleh Kepala madrasah dalam memajukan kinerja guru sebagai tenaga kependidikan semoga bisa meningkatkan kesanggupan profesionalnya. Prinsip-prinsip tersebut sebagaimana disebut oleh E. Mulyasa adalah sebagai berikut:
- Para tenaga kependidikan akan melakukan pekerjaan lebih ulet apabila aktivitas yang dijalankan mempesona dan menyenagkan.
- Tujuan acara perlu disusun dengan terperinci dan diinformasikan kepada para tenaga kependidikan sehingga mereka mengetahui tujuan dia melakukan pekerjaan . Para tenaga kependidikan juga mesti dilibatkan dalam penyusunan tujuan tersebut.
- Para tenaga kependidikan harus senantiasa diberitahu wacana hasil dari setiap pekerjaannya.
- Pemberian hadiah lebih baik dari pada hukuman tetapi sewaktu-waktu eksekusi juga perlu dilakukan.
- Usahakan untuk menyanggupi kebutuhan tenaga kependidikan dengan jalan mengamati kondisi fisiknya, menawarkan rasa aman, menunjukkan bahwa Kepala madrasah mengamati mereka, mengatur pengalaman sedemikian rupa sehingga setiap pegawai menemukan kepuasan dalam pekerjaan.4
CATATAN KAKI ARTIKEL DI ATAS :
- 1 Wahyusumiyo, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 81.
- 2 Mulyasa, E., Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm. 24.
- 3 Ibid., hlm. 187.
- 4 Ibid., hlm. 121-122