Pemahaman Dan Jumlah Rakaat Sholat Sunnah Rawatib Yang Shahih

Pengertian dan Jumlah Rakaat Sholat Sunnah Rawatib – Shalat rawatib adalah ialah salah satu sholat sunat yang di lasanakan sebelum atau setelah sholat pardhu/wajib, alasannya adalah ialah arti dari pada rawatib itu adalah mengikuti, artinya sholat yang mengikuti pada sholat wajib baik sebelumnya atau kata lain qabliyah dan sesudahnya dengan kata ba’diyah.

Kalau di umpamakan shalat fardlu ialah modal poko dari Alloh SWT sedangkan sholat sunnah adalah merupakan keuntungannya, oleh alasannya adalah yakni itu jika kita usaha dengan menggolangkan modal yang pertama kita perhitungkan yaitu keuntungannya, begitu pula kita dalam melakukan segala kewajiban dari Alloh SWT harus sungguh-sungguhmencari manfaatnya adalah dengan tekun melakukan amalan-amalan yang hukumnya sunnah.

Coba kita perhatiakn setiap Alloh SWT mewajibkan sesuatu kepada hambanya itu sudah niscaya dibarengi dengan amalan-amalan sunnah ini merupakan kasih sayangnya Alloh terhadap hambanya.Nah disini Saya akan membicarakan perihal macam-macam dan waktu pelaksanaan sholat rawatib Shalat Witir, Sholat Dhuha, Sholat Tahiyyatul Masjid, Sholat Istikharah, Sholat Sunnah Syukur Wudlu, Sholat Sunnah Awwabin, Sholat Sunnah Mutlaq.

Pengertian dan Jumlah Rakaat Sholat Sunnah Rawatib Pengertian Dan Jumlah Rakaat Sholat Sunnah Rawatib Yang Shahih

1. Macam-macam Shalat Sunnah.

Shalat sunnah berisikan dua bagian, ialah shalat yang dilaksanakannya secara berjama’ah dan shalat sunnah yang dilaksanakannya secara tidak berjama’ah.

a. Shalat Sunnah Yang Dilaksanakan Dengan Berjama’ah.

1) Shalat dua hari raya; ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adlha
2) Shalat Gerhana
3) Shalat Istisqa
4) Shalat Tarawih

b. Shalat Sunnah Ynag Dilaksanakan Tidak Berjama’ah.

1) Shalat Sunnah Rawatib

a. Muakkad (sangat direkomendasikan), terdiri dari:
1. 2 rakaat sebelum dan sehabis Zhuhur
2. 2 rakaat setelah Magrib
3. 2 rakaat setelah ‘Isya
4. 2 rakaat sebelum Shubuh

b. Ghair Muakkad (diusulkan, berisikan:
1. 2 rakaat sebelum dan sessudah Zhuhur
2. 4 rakaat sebelum Ashar
3. 2 rakaat sebelum Magrib
4. 2 rakaat sebelum’Isya

2) Shalat Sunnah Selain Shalat Sunnah Rawatib.
1. Shalat Witir
2. Shalat Dhuha
3. Shalat Tahiyyatul Masjid
4. Shalat Istikharah
5. Shalat Sunnah Syukur Wudlu
6. Shalat Sunnah Awwabin
7. Shalat Sunnah Mutlaq.

  Syarat Sah Makmum Mengikuti Imam

Adapun tata cara pelaksanaan shalat sunnah, secara biasa sama saja dengan cara shalat fardlu, meliputi rukun dan syarat-syartnya. Hanya saja, dalam hal-hal yang khusus ada perbedaan dengan shalat fardlu.

2. Membiasakan Shalat-shalat Sunnah
Membiasakan shalat sunnah ialah tergolong bab dari menteladani akhlaq Rosululloh SAW dalam hal ibadah, terlebih shalat sunnah mu’akkad, adalah shalat sunnah yang sungguh di anjurkan dan Rosululloh SAW pun tidak pernah meninggalkannya.Juga membiasakan shalat sunnah ialah mendidik orang-orang untuk tidak berani meninggalkan shalat wajib, alasannya adalah adalah orang yang meremehkan shalat sunnah, akan membawa orang tersebut berani meremehkan shalat wajib.

Disamping itu, manfaat lain dari membiasakan shalat sunnah mendidik orang-orang supaya menjadi manusia yang senantiasa menilai berguna segala sesuatu yang dianggap hina dan kecil oleh orang lain. Mulailah dari kini untuk membiasakan shalat sunnah supaya nilai pahala ibadah kita terus bertambah.

B. Ketentuan Shalat Rawatib
1. Pengertian Shalat Sunnah Rawatib.
Shalat sunnah rawatib yaitu shalat sunnah yang mengiringi shalat fardlu lima waktu, baik dijalankan sebelum atau sesudahnya. Shalat sunnah rawatib yang dikerjakannya sebelum shalat fardlu di sebut shalat sunnah qabliyah, sedangkan shalat sunnah rawatib yang dijalankan sehabis shalat fardlu disebut shalat sunnah ba’diyah. Shalat sunnah rawatib terbagi dua, ialah sunnah mu’akkad dan sunnah ghair mu’akkad.

Shalat sunnah rawatib mu’akkad adalah shalat sunnah rawatib yang sungguh disarankan dan Nabi pun tidak pernah meninggalkanna. Ada pun shalat sunnah rawatib ghair mu’akkad, yakni shalat sunnah rawatib yang direkomendasikan tetapi tidak sekuat sunnah mu’akkad, dan Nabi pun pernah meninggalkannya.

Shalat sunnah rawatib mu’akkad , berisikan:
a. 2 rakaat sebelum dan setelah Zhuhur
b. 2 rakaat setelah magrib
c. 2 rakaat setelah ‘Isya
d. 2 rakaat sebelum Shubuh

Berkaitan dengan shalat sunnah rawatib muakkad ini, ada sebuah hadis Nabi Saw. yang perlu untuk kita perhatikan, sebagai berikut:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرْ قَالَ حَفِظْتُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الظُّهْرِ وَ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَداَةِ (رواه البخاري و مسلم).

Dari Abdullah bin Umar, ia berkata, “Saya ingat (hafal) dari Rasulullah Saw. dua rakaat sebelum zhuhur, dua rakaat sehabis zhuhur, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah isya, dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR Bukhari dan Muslim)

  Hal-Hal Yang Makruh Dalam Shalat dan Sebaiknya Dihindari

Adapun shalat sunnah rawatib ghairu muakkad, terdiri dari:
a. 2 rakaat sebelumdan sehabis Zhuhur
b. 4 raka’at sebelum Asyar
c. 2 raka’at sebelum Magrib
d. 2 rakaat sebelum ‘Isya.

2. Waktu Pelaksanaan Shalat Sunnah Rawatib.

Shalat sunnah rawatib dikerjakan pada waktu sehabis masuk shalat wajib dan dikerjakan dua raka’at salam, adapun cara pelaksanaannya, selaku berikut:

a. Shalat sunah rawatib qabliyyah, dikerjakan pada waktu sudah masuk shalat wajib tetapi belum melaksanakan shalat wajib.

b. Shalat sunnah rawatib da’diyyah, dijalankan sehabis akhir shalat wajib namun waktu shalat wajib belum habis.

3. Membiasakan Shalat Sunnah Rawatib.

Shalat fardlu yang acap kali dikerjakan tidak tepat, mirip tidak khusyu saat melaksanakannya. Hal ini perlu kita sempurnakan dengan melakukan shalat sunnah yang mengiringi shalat fardlu tersebut, yang dinamakan dengan shalat sunnah rawatib. Karena shalat sunnah rawatib memiliki selaku penyempurna shalat Fardlu.

Seseorang dalam shalat lima waktunya kerap kali menerima kekurangan di sana-sini sebagaimana diisyaratkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِنَّ الرَّجُلَ لَيَنْصَرِفُ وَمَا كُتِبَ لَهُ إِلاَّ عُشْرُ صَلاَتِهِ تُسْعُهَا ثُمُنُهَا سُبُعُهَا سُدُسُهَا خُمُسُهَا رُبُعُهَا ثُلُثُهَا نِصْفُهَا

“Sesungguhnya seseorang ketika selesai dari shalatnya hanya tercatat baginya sepersepuluh, sepersembilan,seperdelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga, separuh dari shalatnya.”

Untuk menutup kelemahan ini, disyari’atkanlah shalat sunnah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلاَةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ

“Sesungguhnya amalan yang pertama kali akan dipertimbangkan dari manusia pada hari akhir zaman dari amalan-amalan mereka yaitu shalat. Kemudian Allah Ta’ala memberikan pada malaikatnya dan Dia lebih Mengetahui segala sesuatu, “Lihatlah kalian pada shalat hamba-Ku, apakah tepat ataukah mempunyai kekurangan? Jika shalatnya tepat, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun, kalau shalatnya terdapat beberapa kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah? Jika beliau memiliki shalat sunnah, maka sempurnakanlah pahala bagi hamba-Ku dikarenakan shalat sunnah yang dia lakukan. Kemudian amalan-amalan lainnya hampir sama mirip itu.

  Niat Shalat Idul Adha Beserta Tata Caranya Lengkap

Disamping sebagai penyempurna, didalam shalat sunnah rawatib terkandung pahala yang besar, diantaranya:

a. Mendapat kasih sayang Alloh SWT. Rosululloh SAW bersabda:

Dari ’Aisyah –radhiyallahu ’anha-, dia memberikan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala yaitu amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun dikala melaksanakan sebuah amalan selalu berhasrat keras untuk merutinkannya.

b. Diselamatkan dari api neraka. Rosululloh SAW bersabda:

مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرُمَ عَلَى النَّارِ

“Barangsiapa merutinkan shalat sunnah empat raka’at sebelum Zhuhur dan empat raka’at setelah Zhuhur, maka akan diharamkan baginya neraka.”

Rupanya sekian dahulu yang sanggup saya sampaikan tentang Macam Macam Sholat Sunnah Dan Manfaatnya, begitu pula kami sajikan pemahaman shalat jamak qashar macam macam shalat awwabin dan tata caranya, shalat sunnah rawatib, pengertian sholat sunnah, waktu sholat sunnah, sholat sunnah sebelum dan setelah shalat fardhu. semoga dengan adanya postingan kami ini mampu berfaedah bagi kita smua.