Pemahaman Dan Faktor-Aspek Pendidikan

Pengertian Dan Faktor-Faktor Pendidikan 
A. Pengertian Pendidikan 
  1. Pendidikan dalam arti yang sederhana ialah sebuah perjuangan untuk membina keperibadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, perumpamaan pendidikan atau paedagogie memiliki arti panduan atau sumbangan yang diberikan dengan sengaja oleh orang remaja supaya dia menjadi remaja. 
  2. Pendidikan merupakan perjuangan yang dijalankan oleh seseorang atau kalangan orang lain agar menjadi cukup umur atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. 
  3. Langeveld: pendidikan ialah perjuangan, imbas, pemberian dan bantuan yang diberikan terhadap anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak supaya cukup mahir melaksanakan peran hidupnya sendiri. 
  4. John Dewey: pendidikan merupakan proses pembentukan kecakapan-kecakapan mendasar secara intelektual, emosional ke arah alam dan sesama manusia. 
  5. J.J. Rousseau: pendidikan memberi kita perbekalan yang tidak ada pada kurun kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu akil balig cukup akal. 
  6. Driyarkara: pendidikan merupakan pemanusian manusia muda atau pengangkatan insan muda ke taraf insani. 
  7. Carter V. Good: 
a. Pedagogy is the art, practice, or profession of teaching. 
b. The systematized learning or intructioan concerning principles and methods of teaching and of student control and guidance; largely replaced by the term education. 
Dalam arti :
a. seni, praktik atau profesi sebagai pengajar,
b. ilmu yang sistematis atau pengajaran yang bekerjasama dengan prinsip dan metode-sistem mengajar, pengawasan dan binbingan murid; dalam arti luas digantikan dengan ungkapan pendidikan. 
Ahmad D. Marimba. Pendidikan ialah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik kepada perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya keperibadian yang utama. 
Unsur-komponen dalam pendidikan adalah:
  1. Usaha (acara), perjuangan itu bersifat bimbingan (pimpinan atau perlindungan) dan dijalankan secara sadar;
  2. Ada pendidik, pembimbing;atau penolong;
  3. Ada yang ajar
  4. Bimbingan itu mempunyai dasar dan tujuan;
Dalam usaha itu tentu ada alat-alat yang dipergunakan. 
  • Ki Hajar Dewantara. Pendidikan ialah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya belum dewasa. 
  • Menurut undang-undang no 2 th 1989. Pendidikan ialah perjuangan sadar untuk menyiapkan pesdik melalui aktivitas panduan, pengajaran dan latihan bagi peranannya di abad yang akan datang. 
  • menurut UU no 20 th 2003. pendidikan merupakan usaha sadar dan berkala untuk merealisasikan suasana mencar ilmu dan proses pembelajaran agar pesdik secara aktif membuatkan potensi dirinya untuk memili kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, etika mulia, serta kemampuan yang diharapkan dirinya, penduduk , bangsa, dan negara. 
  Awas! Bahaya Dunning-Kruger Effect: Merasa Dirinya Lebih Baik!
Beberapa pemahaman dasar batasan-batas-batas pendidikan yang perlu dimengerti selaku berikut: 
  • pendidikan ialah sebuah proses kepada anak bimbing berlansung terus hingga anak bimbing meraih eksklusif cukup umur budbahasa. 
  • pendidikan ialah perbuatan manusiawi. 
  • pendidikan ialah korelasi antar langsung pendidik dan anak latih. 
  • tindakan atau perbuatan mendidik menuntun anak didik meraih tujuan-tujuan tertentu, dan hal ini tanpak pada perubahan-pergeseran dalam diri anak latih. 
Pendidikan lebih renta dibandingkan ilmu pendidikan, alasannya pendidikan telah ada sebelum ilmu pengetahuan. 
Pengertian ilmu pendidikan:
Prof. Dr. N. Driyarkara; pemikiran ilmiah wacana realitas yang disebut pendidikan (mendidik dan dididik). 
Prof. M. J. Langeveld; Paedogogic atau ilmu mendidik merupakan suatu ilmu yang bukan saja menelaah objeknya untuk mengenali betapa keadaan atau hakiki objek itu, melainkan mempelajari pula betapa hendaknya bertindak. 
Dr. Sutari Imam Barnadib; ilmmu pendidikan mempelajari situasi dan proses-proses pendidikan. 
Prof. Brodjonegoro; ilmu pendidikan ialah teori pendidikan, perenungan, ihwal pendidikan. 
B. Faktor-faktor Pendidikan
Dalam proses perkembangan pemikiran pendidikan di dunia barat, acara pendidikan berkembang dari konsep paedagogi yang merupakan kegiatan pendidikan ditujukan hanya terhadap anak yanng belum remaja, menjadi andragogi yang merupakan kata dasar andro artinya laki-laki yang rupanya mirip wanita, berikutnya education yang berfungsi ganda, adalah “transfer of khnowledge” di satu segi dengan “making scientific attitude” pada segi lainnya.
Menurut Sutari Imam Barnadib, bahwa tindakan mendidik dan dididik menampung faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi dan menentukan; 
  • Adanya tujuan yang akan di capai 
  • Adanya subjek manusia 
  • Yang hidup bersama dalam linkungan hidup tertentu 
  • Yang memakai alat-alat tertentu untuk meraih tujuan. 
1. faktor tujuan; “ mencerdaskan kehidupan bangsa dan membuatkan insan Indonesia seutuhnya, yakni manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keahlian , kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan berdikari serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. 
Fungsi Tujuan bagi Pendidikan; 
  • Sebagai arah pendidikan 
  • Tujuan sebagai titik selesai 
  • Tujuan selaku titik pangkal mencapai tujujan lain 
  • Memberi nilai pada perjuangan yang dikerjakan 
  Mencar Ilmu Pendidikan Aksara Dari Dinding Kebaikan Di China
Macam-macam Tujuan Pendidikan 
  • Tujuan biasa , yang menjiwai pekerjaan mendidik dalam segala waktu dan keadaan, dirumuskan dengan memperhatikan hakikat kemannusian yang univesal. 
  • Tujuan khusus, diantaranya: terhadap perbedaan individu anak asuh, perbedaan lingkungan keluarga dan penduduk , perbedaan yang berafiliasi dengan tugas lembaga pendidikan, perbedaan yang bekerjasama dengan pandangan atau falsafah hidup suatu bangsa. 
  • Tujuan tak lengkap, yang merupakan tujujan yan g hanya mencangkup satu aspek tujuan saja 
  • Tujuan sementara, tujjuan pertingkat sesuai denga jenjang pendidikan 
  • Tujuan insidentil, tujuan yang bersifat sesaat karena adanya situasi yang terjadi secara kebetuilan, kendatipun demikian tujuan ini tak terlepas dari tujuan umum. 
  • Tujuan intermedier; tujuan perantara 
Kemudian, dalam keterkaitannya dengan hierarki tujuan pendidikan, dibedakan macam-macam tujuan adalah; nasional, institusional, kurikuler dan instruksional.
2. Faktor Pendidik
Pendidik yakni orang yang memikul pertanggungjawaban untuk mendidik. Dwi Nugroho Hidayanto menginventarisasi bahwa pemahaman pendidik ini meliputi: a, orang akil balig cukup akal, b, orang tua, c, guru, d, pemimpin masyarakat, e, pemimpin agama. Karakteristik langsung cukup umur susila, yakni; memiliki individualitas yang utuh, mempunyai sosialitas yang utuh, memiliki norma kesusilaan dan nilai-nilai kemanusian, bertindak sesuai dengan norma dan nilai-nilai atas tanggung jawab sendiri demi kebahagian dirinyya dan kebahagian penduduk atau orang lain. 
Orang sampaumur mampu disifati secara umum melalui gejala-tanda-tanda kepribadiannya, ialah; a, telah mampu berdikari, b, mampu mengambil keputusan batin sendiri atas perbuatannya, c, memilki pandangan hidup, dan prinsip hidup yang pasti dan tetap, d, kemampuan untuk ikut serta secara konstruktif pada matra sosio kultural; e, kesadaran akan norma-norma; f, menunjjukkan hubungan langsung dengan norma-norma. 
Beberapa Karakteristik Pendidik. 
Kematangan diri stabil 
kematangan sosial yang stabil, 
kematangan profisional, 
Guru selaku Pendidik Formal.
Di dalam UU Pokok Pendidikan No.4 tahun 1950 Pasal 15 ditetapkan bahwa: syarat-syarat menjadi guru, selain ijazah, dan syarat-yarat yang tentang kesehatan jasmani dan rohani, adalah sifat yang perlu untuk dapat memberikan pendidikan dan pengajaran, yaitu: syarat profisional (ijazah), syarat biologis (Kesehatan jasmani), syarat psikologis (kesehatan mental); syarat paedagogis-didaktis (pendidikan dan pengajaran). Persyaratan pribadi yakni: berbudi pekerti luhur, kecerdasan yang cukup, temperamen yang hening dan kestabilan dan kematangan emosional. Persyaratan jabatan pengetahuan tentang insan dan masyarakat, dasar fundamental jabatan profesi, kemampuan dalam cabang ilmu wawasan, dalam kepemimpinan, filsafat pendidikan yang pasti.
3. aspek Anak Didik
Karakteristiknya ialah: belum mempunyai pribadi remaja, masih menyempurnakan aspek kedewasaannya, mempunyai sifat-sifat dasar yang sedang dia kembangkan secara terpadu. 
4. faktor Alat Pendidikan 
Alat pendidikan ialah sebuah langkah-langkah atau suasana yang sengaja diadakan untuk tercapainya pendidikan tertentu. 
Macam-macam alat pendidikan dari segi wujud: perbuatan pendidik dan benda-benda. Dari tiga sudut pandang: efek kepada tinngkah laris anak didik, akibat langkah-langkah terhadap perasaan anak asuh dan bersifat melindungi anak asuh. 
Dasar-dasar Pertimbangan penggunaan alat ialah tujuan yang ingin dicapai, orang yang memakai alat, untuk siapa alat itu dipakai, efektifitas penggunaan alat tersebut dengan tidak melahirkan imbas pelengkap yang merugikan. 
Penggunaan alat pendidikan,tampak dalam bentuk tindakan: teladan, usulan, suruhan dan perintah, larangan, kebanggaan dan hadiah, teguran, perayaan dan ancaman, hukuman didasari tiga prinsip kenapa diadakan; sebab adanya pelanggaran, adanya kesalahan yang diperbuat, dengan tujuan biar tidak terjadi pelanggaran. 
5. faktor Lingkungan, berdasarkan Sartain (andal Psikologi Amerika), lingkungan (environment) meliputi kondisi dan alam dunia yang dengan cara-cara tertentu menghipnotis tingkah laris kita, perkembangan, perkembangan atau llife processes. Pada dasarnya meliputi tempat, kebudayaan dan golongan hidup bareng