Ada 3 jenis pelapukan yaitu pelapukan mekanik, biologi dan kimia. Kita akan bahas tentang pelapukan biologi.
Pada dasarnya pelapukan biologi dikelola oleh organisme. Kehadiran organisme dalam batuan dapat mengakibatkan terjadinya pelapukan pada batuan.
Bukan saja organisme (flora dan hewan) yang ukurannya besar yang menjadikan pelapukan batuan, namun mikro organisme juga mempunyai peran yang penting.
Sebagai contoh adalah eksistensi bakteri pada lapisan paling atas dari permukaan bumi akan meningkatkan intensitas reaksi-reaksi kimia.
Feldsfar akan mudah lapuk bila bakteri berperan serta dalam proses pelapukan tersebut (Lange, O, M. Ivanova, N. Lebedeva).
Cendawan dan lumut yang tumbuh dipermukaan batuan, menyerap materi-materi dari batuan tersebut dan lalu menghancurkanya sedikit demi sedikit.
Akar tumbuhan yang masuk kedalam batuan dibawah lapisan tanah mampu mengakibatkan terjadinya retakan-retakan dan lapuknya batuan.
Retakan-retakan pada batuan akan meningkat baik mutu maupun kwantitas seiring dengan makin berkembangnya perkembangan tanaman tersebut.
Di samping desakan akar secara mekanik, tudung akar yang mengadung zat kimia tertentu juga menyebabkan terjadinya pelapukan batuan. Dengan demikian pelapukan batuan oleh tumbuhan terjadi lewat proses mekanik dan sekaligus kimi.
Organisme mampu memecah batuan |
Binatang-hewan kecil seperti tikus, semut, cacing, dan rayap, dan lain-lain membuat lubang-lubang pada batuan selaku kawasan tinggalnya.
Akibatnya batuan yang semula kompak dan keras mampu hancur oleh karenanya. Batuan yang terdapat di daerah perairan sering kali digali dan dihancurkan hewan-binatang air mirip ketam, kepiting, dan jenis-jenis binatang kecil lain.
Manusia selaku makluk hidup yang unik, alasannya adalah memiliki nalar dan anggapan bisa mengembangkan teknologi yang mutakhir. Untuk menyanggupi kebutuhan hidup dengan kemampuan ilmu dan teknologinya, manusia mengeksploitasi alam melampaui makluk hidup yang lain.
Jutaan hektar lahan digunakan untuk lahan pertanian, pertambangan, maupun untuk kegiatan-aktivitas yang lain menyebabkan terjadinya penghancuran batuan.
Tambang-tambang tertentu dijalankan dengan membongkar batuan sampai kedalaman tertentu, membuat terowongan-terowongan yang jauh masuk ke dalam lapisan batuan.
Di samping pelapukan yang dilakukan insan secara mekanis dengan merusak batuan, kegiatan insan juga memajukan terjadinya pelapukan kimia lebih intensif.
Lubang-lubang pada batuan yang diakibatkan oleh aktivitas pertambangan mampu menimbulkan air hujan mengalir dan meresap jauh ke dalam lapisan batuan yang semula tidak terjangkau air hujan. Air hujan yang bersifat asam dapat memicu terjadinya pelapukan pada batuan.