Pelajaran Penting dari Peristiwa Haditsul Ifki (4)

Lanjutan dr goresan pena Pelajaran Penting dr Peristiwa Haditsul Ifki (3) & merupakan belahan simpulan darinya.

42. Segera bersyukur pada Allah Ta‘ala tatkala mendapatkan lezat yg baru.

43. Keutamaan Abu Bakar Radhiyallahu Anhu yg disebutkan dlm firman Allah Ta’ala,

وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَى وَالْمَسَاكِيْنَ وَالْمُهَاجِرِيْنَ فِي سَبِيْلِ اللهِ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلَا تُحِبُّوْنَ أَنْ يَغْفِرَ اللهُ لَكُمْ وَاللهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Dan janganlah orang-orang yg memiliki kelebihan & kelapangan di antara ananda bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) pada kerabat(nya), orang-orang miskin & orang-orang yg berhijrah di jalan Allah, & hendaklah mereka memaafkan & berlapang dada. Apakah ananda tak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. An-Nur: 22).

44. Disunnahkan untuk menyambung tali silaturrahmi meskipun pada mereka berbuat jahat.

45. Memaafkan orang yg berbuat jahat.

46. Disunnahkan sedekah & bersedekah di jalan kebaikan.

47. Seseorang yg bersumpah tak melaksanakan sesuatu, kemudian beliau menemukan hal lebih baik dr itu; maka disunnahkan untuk melakukan hal yg lebih baik itu & menebus kafarat sumpahnya.

48. Keutamaan Zainab Ummul Mukminin Radhiyallahu Anha.

49. Memastikan kebenaran persaksian.

50. Memuliakan orang yg dicintai dgn menjaga kemulian sobat-temannya, orang yg melayaninya, atau menaatinya.

Hal ini sebagaimana yg dikerjakan oleh Aisyah Radhiyallahu Anha dgn menjaga kemuliaan Hasan & memuliakannya selaku bentuk memuliakan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam.

51. Khutbah itu hendaknya dimulai dgn mengucapkan Alhamdulillah (segala pujian bagi Allah) & memuji-Nya alasannya Allah berhak atas hal itu.

  Inilah 2 Bentuk Kesedihan dan Sebab-Sebabnya (Bagian 2)

52. Disunnahkan dlm berkhutbah untuk mengucapkan kalimat hamdalah, menyebutkan kebanggaan pada Allah Ta‘ala, mengucapkan shalawat pada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, mengucapkan dua kalimat syahadat kemudian mengucapkan, “Amma ba’du” (Adapun selanjutnya).

Hal ini banyak disebutkan pada hadits-hadits yg shahih.

53. Bangkitnya amarah kaum muslimin tatkala kehormatan pemimpin mereka dicela, & pembelaan mereka atas apa yg menimpa pemimpin mereka.

54. Boleh hukumnya mencaci seseorang yg fanatik dlm kebatilan.

Hal ini sebagaimana dilakukan Usaid bin Hudhair yg mana beliau mencaci Sa‘ad bin Ubadah karena fanatik pada orang munafik dgn mengatakan, “Sungguh ananda orang munafik yg membela orang-orang munafik.”

Maksudnya ananda berperilaku mirip orang-orang munafik & bukan maksudnya munafik dlm arti sebetulnya.

[Abu Syafiq/Wargamasyarakat]