Pedoman dalam mewasiti:
1. Tiuplah peluit setiap kali terjadi pelanggaran, sambil mengangkat tangan dengan telapak tangan terbuka. Berilah tanda pelanggaran dan tunjukkan ke arah mana boleh harus dilempar.
2. Bila terjadi lemparan ke dalam, wasit yang terdekat harus mengacungkan tangan tangan ke atas dengan telapak tangan terbuka. Gerakan tangan gres diturunkan setelah bola tersentuh pemain.
3. Tiuplah peluit kalau terjadi kesalahan sambil mengangkat tangan dengan mengepal serta menunjuk pemain yang melaksanakan kesalahan. Kemudian beritahukan kepada petugas meja tentang nomor dada dan pemain yang melaksanakan kesalahan. Setelah itu beritahukan pula mengenai tanda lemparan samping yang akan dilaksanakan.
4. Ingatlah senantiasa kawasan kedudukan wasit pemandu dan wasit penyerta. Apabila terjadi kesalahan dan bola loncat maka wasit pemandu dan wasit penyerta harus berpindah kawasan. Aturlah semoga perpindahan antara wasit pemandu dan wasit penyerta senantiasa berlangsung tanpa gangguan.
5. Usahakanlah wasit pemandu dan penyerta senantiasa bergerak untuk mendapatkan kawasan observasi yang tepat.
6. Wasit penyerta memiliki keharusan khusus mengamati persinggungan pemain antara pinggang ke atas dan pengamatan terhadap bola masuk. Bila bola masuk ia mesti memberi tanda kepada petugas meja dan mengacungkan 2 jari ke atas dan digerakkan ke bawah. Sedangkan wasit pemandu berkewajiban mengamati persinggungan pemain antara pinggang sampai kaki.