PAUD Pendidikan Anak Usia Dini di Singapura vs Indonesia

PAUD Pendidikan Anak Usia Dini di Singapura vs Indonesia. Dari sini akan dijelaskan perbandingan Pendidikan Anak Usia Dini di Singapura vs Indonesia. Apa saja perbedaan Sistem Pendidikan Singapura & Indonesia dlm hal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mari kita simak uraian berikut ini.

Karena wilayah Indonesia sangat luas, maka Indonesia masih mengalami kesulitan dlm mengontrol pendidikan yg sentralistik dgn keragaman penduduknya. Kecerdasan seseorang tak mampu diukur & diujicoba dr “Jakarta” lewat satu jenis kurikulum.

PAUD Pendidikan Anak Usia Dini di Singapura vs Indonesia

Berbagai lembaga PAUD dr banyak sekali negara sering mengakibatkan Singapura selaku referensi penyelenggaraan pembelajaran. Dalam penyelenggaraannya, acara PAUD di Singapura dikordinasikan oleh dua departemen/kementerian yg berlainan. Ministry of Community Youth and Sport (MCYS) menaungi acara childcare & infant/toddler care. Sedangkan Ministry of Education (MOE) menaungi acara nursery, kindergarten one (K1), & kindergarten two (K2)

Sebagai salah satu barometer program PAUD, Pemerintah Singapura merasa terganggu dgn adanya anak usia dini yg drop out (DO) dr kelas permulaan di jenjang pendidikan SD (Sekolah Dasar). Berdasarkan data kependudukan yg ada, setiap tahun ada sekitar 400- 500 anak yg DO dr SD pada kelas 1-3 (jumlah penduduk Singapura sekitar 4.5 juta jiwa).

Faktor utama terjadinya DO tersebut sebab mereka tak memperoleh layanan PAUD sehingga tak memiliki kesiapan & kemampuan seperti siswa-siswi lainnya. Untuk mengatasinya, MOE mengadakan The Bridging Program to Help Young Children For School Readiness. Tujuan utama program ini antara lain:

  1. Anak mampu mengetahui orang lain & mengekspresikan dirinya sendiri, 
  2. Anak dapat mengikuti isyarat sederhana, 
  3. Pengembangan kemampuan kepada abjad & kesadaran terhadap fonologi, 
  4. Memiliki rancangan wacana angka, dan 
  5. Memperkenalkan anak wacana rutinitas sehari-hari dlm berinteraksi di kelas.

The bridging Program dilaksanakan melalui tunjangan pembelajaran singkat selama 4 ahad (20 kali tatap paras ), setiap hari Senin hingga Jumat jam 8-11 pagi. Proses pembelajaran biasanya dilaksanakan pada masa piknik semester. Anak-anak usia 5-6 tahun yg sama sekali belum pernah memperoleh layanan PAUD direkrut sebagai penerima didik.

PAUD Pendidikan Anak Usia Dini di Singapura vs Indonesia

Pembelajaran dilaksanakan dgn memanfaatkan gedung SD & tenaga pendidik PAUD terdekat untuk membuat lebih mudah anak tiba mengikuti proses pembelajaran. Umumnya anak – anak tersebut berasal dr keluarga yg tingkat pemasukan per bulannya kurang dr 2.000 dollar Singapura = (2000 x Rp. 10.000) keadaan per Juni 2015 = Rp. 20.000.000,-, sebuah ukuran jumlah yg besar jikalau dibandingkan pendapatan di Indonesia namun bagi warga negara Singapura termasuk kategori miskin.

Materi pembelajaran mengacu pada kurikulum di Taman Kanak-Kanak yg disederhanakan. Pembelajaran singkat semacam shortcourse tersebut dilaksanakan dgn menerapkan metode pembelajaran Reggio Emilia, dgn memberikan stimulasi pembelajaran pada anak usia dini, pengetahuan pada orang tua, & kenaikan peran serta masyarakat sekitar.

Anak perlu diberi bekal kesiapan kemampuan untuk menyesuaikan dgn kehidupannya. Karena itu bahan yg disampaikan pada selama mengikuti pembelajaran singkat tersebut lebih ditekankan pada aspek pertumbuhan Psikis, Intelligency, Language, Emosional, and Social (PILES). Dengan adanya stimulasi aspek PILES tersebut, diinginkan anak memiliki kesiapan & kesanggupan untuk mengikuti pembelajaran di SD.

Keterlibatan orang renta dlm dalam kegiatan mencar ilmu anak di rumah merupakan kewajiban supaya suasana anak mencar ilmu di sekolah di dukung & diperkuat oleh suasana belajar di rumah. Untuk itu parenting education merupakan hal yg penting dilakukan dlm pendidikan anak usia dini sehingga orang bau tanah terlibat dengan-cara aktif dlm pertumbuhan anak. Untuk bisa memerankannya, orang bau tanah pula diberi wawasan & kemampuan lewat proses pembelajaran yg bersamaan dgn pembelajaran yg diberikan pada anak-anaknya.

Selain mengikuti pembelajaran yg terjadual, kegiatan home visit merupakan salah satu metode yg diterapkan untuk menyampaikan pengetahuan pada orang bau tanah. Selanjutnya orang renta dituntut untuk mendampingi & membimbing pendidikan anak-anaknya, sehingga anak memiliki kesanggupan yg hampir sama dgn teman-temannya tatkala masuk SD.

PENDIDIKAN PRA SEKOLAH DASAR SINGAPURA
Pendidikan pra sekolah diselenggarakan oleh Taman kanak-kanak & pusat perawatan anak, terdiri dr program tiga tahun untuk anak usia 3 hingga 6 tahun. Terdaftar pada menteri pendidikan, Taman kanak-kanak di Singapura dilaksanakan oleh yayasan masyarakat, perkumpulan keagamaan, organisasi sosial & bisnis. Pusat perawatan anak mendapat ijin dr Menteri Pengembangan Masyarakat & olah raga.

Kebanyakan dr Taman kanak-kanak menyelenggarakan dua sesi sehari dgn tiap sesi training dr 2, 5 hingga 4 jam, 5-hari setiap minggunya. Pada umumnya kurikulum termasuk acara berbahasa Inggris & bahasa asing dgn pengecualian terhadap sistem luar negeri yakni pada sekolah Internasional yg memberikan program Taman kanak-kanak bagi belum dewasa ekspatriat.

Periode pendaftaran bagi setiap Taman kanak-kanak & pusat perawatan berlainan-beda. Kebanyakan dr pusat perawatan anak menerima siswa dr negara manapun sepanjang tahun selama masih ada ketersediaan tempat. Silahkan menelepon Taman kanak-kanak tersebut dengan-cara pribadi untuk info mengenai pendaftaran, kurikulum & yang lain.

Sementara di Indonesia Pendidikan Pra Sekolah Dasar dilayani oleh PAUD yg lembaganya dapat berupa TK, TK, TPA, & SPS untuk anak usia 0-6 tahun. Salah satu faktor yg mengakibatkan Singapura menjadi negara dgn sistem pendidikan terbaik di ASEAN yakni faktor pendidik.

Proses penyaringan untuk menjadi guru sungguh ketat & kandidat guru yg diterima diadaptasi dgn jumlah guru yg diperlukan, sehingga semua kandidat guru tersebut pasti akan menemukan pekerjaan. Setelah teraudisi, para kandidat guru diberi pelatihan sebelum bekerja, sehingga guru-guru sudah menemukan pembekalan sebelumnya. Selain itu, honor yg diberikan untuk guru-guru di Singapura pula banyak. Hal itu mengakibatkan kehidupan guru-guru terjamin kesejahteraannya.

  Siapakah Pengelola / Kepala PAUD TK dan Tugasnya di Sekolah