Pastor Dominikan Berguru Mengenai Islam Di Indonesia 2014

Catatan yang di pelajari perihal aneka macam Universitas Negeri Islam Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menjadi kawasan 31 Pastur dari 27 Negara untuk berguru tentang Islam. Para Pastur yang tergabung dalam Justice, Peace and Care of Creation (JPCC) dan Journees Romaines Dominicaines (JRD) ini akan memperbesar referensi wacana pengetahuan kehidupan sosial beragama di Indonesia.

Pastur dari Ordo Dominikan, Mike Deeb, O.P,  mengaku, ingin belajar lebih banyak ihwal Islam di negara yang dominan orangnya beragama Islam. “Kami ingin mencar ilmu banyak tentang Islam di Indonesia,” ujar pria asal Afrika Selatan dalam sebuah diskusi dengan para spesialis Agama di UNISA.

Mike terkesan dengan kerukunan beragama di Indonesia. Menurutnya, kehidupan beragama di Indonesia sangat serasi. Meski masyarakatnya hidup dengan banyak agama, mereka masih bisa hidup rukun dan berdampingan.

Kondisi ini, kata Mike, menjadi pelajaran berharga. Bahkan, ia akan menyosialisasikan hal tersebut ke banyak negara di dunia. Pria yang semenjak lama menjalin hubungan baik dengan Islam, termasuk dengan sejumlah negara di dunia. Dari negara-negara tersebut, dia melihat bagaimana Islam mengajarkan kebaikan. “Dan kami percaya semua negara di dunia ini mengajarkan kebaikan,” terangnya.

Di tempat yang sama, Rektor UINSA Surabaya, Prof Abdul A’la menyampaikan, Islam di Indonesia yaitu Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan menghormati nilai-nilai budaya setempat. Itulah alasan mengapa semua agama di Indonesia mampu hidup berdampingan.

“Islam lebih singkat menyatu dengan semua sisi kehidupan masyarakatnya, tergolong aliran bagaimana membangun interaksi dengan sesama insan dan antarkelompok,” jelasnya. Islam di Indonesia, imbuh Abdul, mampu memadukan budaya lokal.

  Pola Hidup Sosial, Pada Situasi Konflik

Misalnya adalah Wali Songo sebagai penyebar agama Islam di Jawa yang menggabungkan nilai-nilai Islam dengan budaya lokal sehingga penduduk bisa menerima Islam secara hening dan sukarela. “Salah satu Wali Songo, ialah Sunan Kalijaga, mempergunakan  budaya lokal berbentukwayang dalam menyebarkan Islam.