Suamiku, suamiku!
Kenapa kau begitu. Kecewa, kecewa hatiku.
Apa rasanya mangga kueni,
rasa biasa namun amis.
Apa semua suami mirip ini,
ngga ngerti perasaan istri.
Kue lapis, banyak gula,
pempek ditambah cuka.
Mulutmu elok, katanya cinta,
tapi kenapa suka membuat luka?
Anak lucu suka menyanyi,
malam hari lampu mati.
Sedih hati, rasanya sunyi,
si dia memang ngga mau ngerti.
Pantun Kecewa |
Pantun hati yang luka |