Pantun Agama – Selain pantun merupakan puisi orisinil dr melayu, pula dapat berfungsi selaku fasilitas untuk memberikan aliran agama, seperti berupa pantun agama. Agama menjadi sasaran salah satu tema pantun yg akan kita bahas ketika ini, yg sebelumnya membicarakan beberapa tema artikel yang lain.
Untuk mengetahui lebih terang & rinci nya, berikut penjelasan dengan-cara lebih sistematis.
Daftar Isi
Pengertian
Pantun Agama merupakan salah satu jenis pantun dimana tersurat didalamnya berisi pesan-pesan atau memberikan fatwa yg berhubungan dgn agama.
Berikut akan diberikan pola biar lebih jelasnya pengertian anda :
Contoh
Bagian 1 :
Bumi-lah daerah kita berada
Tiada Tuhan selain Dia
Baginda Muhammad itu Rasul-Nya
Percuma ada liontin emas
Jika emasnya emas yg imitasi
Percuma ada otak yg pintar
Jika sembahyang saja tidak ingin
Hanyalah padi satu-satunya
Yang dapat jadi sepiring nasi
Hanyalah ia satu-satunya
Yang mesti senantiasa kita imani
Janganlah tunggu daun yg lebat
Untuk menyaksikan sebuah dahan
Janganlah tunggu ajal mendekat
Untuk bertobat pada Tuhan
Dari kecil menanam biji
Saat besar berkembang jadi pohonan
Sejak kecil tekun mengaji
Sudah besar makin teguhlah dlm beriman
Pisau tak akan tajam senantiasa
Karena itu ia diasah
Tuhan tak akan meninggalkanmu
Disaat kau-sekalian kena masalah
Ingatlah surya di pagi hari
Niscaya kau-sekalian ingat sinarnya
Ingatlah ia di dlm hati
Niscaya hati tak gulana
Tak akan ada seekor ikan
Jika tak ada sungai di situ
Tak akan pernah ada ujian
Yang melebihi batas dayamu
Jangan menagih janji terhadap
Orang yg suka tipu menipu
Jangan bersedih jangan gulana
Karna derita pasti berlalu
Barang siapa mencuri kentang
Nantinya ia mendapat dera
Barang siapa zalimi orang
Nantinya dapat balas dari-Nya
Bagian 2 :
Bunga melati di tengah taman
Barang siapa mengaku Islam
Maka taatlah pada Tuhan
Jangan menanam di tengah ladang
Bila tak tahu menanam apa
Janganlah buka aibnya orang
Bila aibmu enggan dibuka
Kedua tangan saling menjabat
Jangan mengepal langgar kelahi
Sesama umat saling menghormat
Jangan mengumpat atau memaki
Padi tak akan jadi kelapa
Yang tumbuh tinggi batang-batangnya
Tuhan tak akan memberi coba
Yang melebihi daya hamba-Nya
Jikalau sudah ada di Jawa
Kabari gue o secepatnya
Jikalau nanti sudah bahagia
Janganlah lupa ingat pada-Nya
Janganlah suka makan kecebong
Karena itu bukan makanan ringan
Janganlah suka berlaku angkuh
Karena itu dilarang Tuhan
Jikalau nanti berjumpa jalak
Janganlah lupa diberi makan
Jikalah nati beruang banyak
Janganlah lupa disedekahkan
Siapa sudah asah belati
Berarti ia pemilik pisau
Siapa jauh dr Illahi
Hidupnya akan senantiasa semrawut
Ibu ke pasar berbelanja lobak
Adik membeli penganan pasar
Barang siapa berlaku tamak
Maka dirinya termasuk ingkar
Barang siapa menggelar tikar
Maka dirinya tengah piknik
Barang siapa selalu sabar
Maka dirinya disayang Tuhan
Bagian 3 :
Basah karena embun senoktah
Awali hari dgn Basmallah
Akhiri hari dgn Hamdallah
Nyiur gampang luruh setandan
Diambil sebiji lalu dibelah
Sudah nasib permintaan tubuh
Kita di bawah kehendak Allah
Kemuning di dlm semak
Jatuh melayang ke dlm paya
Meski ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya?
Harimau belang turun sekawan
Mati ditikam si janda balu
Ilmu alam baka tuntutlah tuan
Barulah tepat segala fardu
Kera di hutan terlompat-lompat
Si pemburu memasang jerat
Hina sangat sifat mengumpat
Dilaknat Allah dunia akhirat
Anak ayam turun sepuluh
Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Minta doa pada Tuhan
Anak ayam turun sembilan
Mati seekor tinggal lapan
Duduk berdoa pada Tuhan
Minta Allah jalan ketetapan
Anak ayam turun lapan
Mati seekor tinggal tujuh
Duduk berdoa pada Tuhan
Supaya terang jalan bersuluh
Anak ayam turunnya lima
Mati seekor tinggal empat
Turut mengikut alim ulama
Supaya betul jalan makrifat
Anak ayam turunnya lima
Mati seekor tinggal empat
Kita hidup mesti beragama
Supaya hidup tidaklah sesat
Demikianlah pembahasan artikel kali ini, mudah-mudahan bermanfaat & menjadi ilmu pengetahuan baru bagi para pembaca.
Baca pula postingan yang lain :