Lokasi: Jalan Simarjarunjung, Desa Parik Sabungan, Kecamatan Dolok Perdamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara 21163
Map: Klik Disini
HTM: Gratis
Buka Tutup: 08.00 – 17.00 WIB
Telepon: 0813 7543 0728
Fenomena unik yg berkembang dlm beberapa tahun terakhir, seiring dgn makin maraknya penggunaan smartphone & sosial media yakni hadirnya tempat-tempat wisata kekinian.
Maksud dr “tempat wisata kontemporer” tersebut yakni objek wisata yg sungguh-sungguh gres baik dlm arti bentuk maupun fungsi.
Serta objek wisata yg sebelumnya sudah ada namun di upgrade sehingga mendatangkan fungsi yg berbeda, dlm hal ini dimanfaatkan selaku latar belakang foto.
Beberapa jenis wisata kontemporer tersebut iantaranya mempergunakan kampung kumuh yg dipermak dgn menghiasi semua rumah menggunakan cat berwarna-warni, banyak sekali mural & lukisan 3D untuk dijadikan objek foto.
Lalu museum yg berisi gambar-gambar 3D untuk dijadikan background foto serta wisata alam yg di upgrade dgn menambahkan spot-spot untuk latar belakang foto yg unik, indah sekaligus ekstrim.
Dengan kata lain, mereka yg berkunjung ke tempat-tempat wisata kontemporer tersebut tak cuma berwisata untuk dirinya sendiri, tapi pula untuk orang lain.
Karena aktifitas utama yg dilakukan adalah melampiaskan sifat narcisisme dgn membagikan foto-foto yg menggunakan background menawan ke lini sosial media semoga mampu dilihat oleh publik.
Khusus untuk kategori wisata kontemporer yg terakhir tersebut, dlm bertahun-tahun belakangan banyak bermunculan di berbagai di tempat di Indonesia.
Hal ini lantaran memang digandrungi kawula muda yg sangat suka menunjukkan foto lewat lini sosial media, terlebih foto-foto dgn latar belakang unik, mempesona serta ekstrim.
Beberapa tempat wisata yg memperlihatkan hidangan utama berupa spot-spot foto yg unik, indah sekaligus ekstrim tersebut.
Diantaranya ialah Kalibiru di Yogyakarta, Coban Rais di Kota Batu, Lodge Maribaya di Bandung, Kalibaya Park di Brebes, Tebing Masigit di Padalarang, Bukit Cekong Enrekang di Sulawesi Selatan.
Ada pula Bukit Cinta di Karimunjawa, Celaket Adventure Park di Mojokerto, Pantai Watu Bale di Kebumen, Bukit Cinta Bayat di Klaten, Bukit Mojo di Mangunan Yogyakarta, Lokawisata di Baturraden Banyumas, Pinusan Kragilan di Pakis Magelang.
Dan satu lagi yg ngehits dlm satu tahun terakhir yakni Bukit Indah Simarjarunjung (BIS) yg ada di Simalungun, Sumatera Utara.
Dibanding dgn tempat wisata sejenis yg lain, Bukit Indah Simarjarunjung yg merupakan satu-satunya tempat wisata di Pulau Sumatera dgn sajian utama spot-spot foto, mempunyai nilai lebih.
Karena landskap yg dihadirkan sebagai background-nya adalah objek wisata yg sudah terkenal diseluruh dunia, yakni Danau Toba.
Sementara tempat-tempat wisata sejenisnya hanya berlatarbelakangkan objek wisatan yg baru mempunyai nama di lingkup nasional kecuali Bukit Cinta di Karimunjawa.
Dengan argumentasi itulah, maka hampir mampu ditentukan, ke depan kesempatan yg dimiliki BIS akan lebih baik dlm menggaet pelancong, sepanjang sarpras, kemudahan & wahana yg ada terus ditingkatkan sembari memperbaiki pelayanan.
Daftar isi
Mengenal BIS—
Nama Bukit Indah Simarjarunjung sebetulnya sudah tak asing lagi bagi dunia pariwisata di Provinsi Sumatera Utara.
Karena objek wisata yg satu ini sudah diketahui sejak lama sebagai salah satu tempat paling ideal untuk melihat landskap Danau Toba yg spektakuler dr atas ketinggian.
Di BIS pula terdapat pemancar TVRI yg berfungsi untuk merelay acara-acara televisi nasional ini ke seluruh wilayah Sumut.
Hanya saja, awalnya BIS kurang begitu mendapat perhatian dr pelancong, karena di tempat tersebut tak ada aktifitas mempesona yang lain selain hanya menikmati indahnya landskap Danau Toba dgn situasi yg damai & tenteram.
Pada dikala itu, jumlah wisatawan yg tiba setiap harinya dapat dijumlah dgn jari. Berbeda dgn saat ini, mampu meraih 300 pelancong pada hari-hari biasa & 1000 orang dikala weekend serta animo liburan.
Pesatnya peningkatan jumlah pengunjung tersebut tak lepas dr tugas seseorang yg berjulukan Maruli Sinaga.
Saat berkunjung ke Wisata Alam Kalibiru, Kulon Progo, DIY, ia terinspirasi menyaksikan rumah pohon & spot-spot foto yg dibangun di atas ketinggian dgn background Waduk Sermo.
Dalam benaknya, Desa Parik Sabungan yg menjadi kampung halamannya bekerjsama memiliki potensi yg lebih besar dibandingkan Kalibiru.
Jika wisata alam di Jogja tersebut hanya mengandalkan landskap Waduk Sermo, maka di Bukit Simarjarunjung berlatarbekang Danau Toba yg namanya lebih mendunia.
Artinya, kalau ia bikin hal sejenis di atas Bukit Simarjarunjung, sebaiknya akan lebih ramai dikunjungi pelancong dibandingkan Kalibiru.
Sepulang dr kunjungan itulah pada bulan Desember 2016 Maruli Sinaga mulai memanfaatkan pohon-pohon pinus di Bukit Simarjarunjung yg dahulu ketika ditanam bergotong-royong bermaksud untuk menghalangi longsor.
Awalnya di atas bukit tersebut cuma 4 batang pohon pinus yg ia hiasi dgn rumah pohon & beberapa spot foto yg tingginya dr atas permukaan tanah sekitar 5 -7 meter.
Begitu selesai membangun keempat wahana untuk berfoto, ia coba mempromosikannya lewat media sosial, seperti facebook & instagram.
Tidak disangka cuma dlm kurun waktu singkat, jumlah hadirin yg menyerbu Bukit Simarjarunjung meningkat dgn tajam.
Sadar akan besarnya potensi dr bukit yg ia kelola, Maruli pun memperbesar sejumlah wahana foto di atas bukit seluas 4.000 meter2 tersebut.
Tidak cuma itu, berbagai inovasipun terus dilaksanakan, mirip menambah wahana untuk rekreasi, menyediakan fasilitas umum seperti toilet & kamar mandi.
Dan bahkan ada fotografer yg melayani sesi pemotretan serta area camping ground untuk hadirin yg ingin bermalam serta mendirikan rumah makan.
Upaya yg dijalankan oleh Maruli tersebut tak selamanya berjalan mulus & tak semua orang menanggapinya dgn aktual.
Pada 21 Oktober yg kemudian misalnya, salah satu wahana di BIS yaitu Rumah Adat Simalungun Mini yg berdiri di atas ketinggian, ketika hujan disambar oleh petir sehingga terbakar.
Kebakaran rumah pohon akhir tersambar petir tersebut ramai diperbincangkan di media umum.
Sebagian merasa ikut prihatin, tetapi ada pula yg justru menatap negatif & menganggap insiden tersebut selaku eksekusi yg diberikan oleh Tuhan sebagai simbol Habonaron Do Bona menurut ungkapan Orang Batak.
Karena pihak pengelola tak semestinya menawan retribusi pada para pengunjung yg cuma ingin menikmati keindahan alam yg ianugrahkan oleh Tuhan.
Terlepas dr berbagai pendapat yg berkembang terkait dgn pengelolaan BIS, langkah yg telah dikerjakan Maruli Sinaga sudah memberikan pengaruh konkret bagi dunia pariwisata di provinsi Sumatera Utara.
Sekaligus memberi pengaruh kasatmata bagi warga Desa Parik Sabungan, lantaran tidak sedikit yg diuntungkan dr sisi perekonomian selaku pengaruh dr meningkatnya jumlah turis yg berkunjung ke BIS ini.
Rute Menuju Lokasi —
Letak & rute yg mudah dijangkau dgn susukan jalan mulus menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata yg ada di Jalan Simarjarunjung, Desa Parik Sabungan, Kec. Dolok Perdamean, Kab. Simalungun ini.
Bahkan, meski tanpa menenteng peta sekalipun, Anda ditentukan tak akan kesasar untuk bisa hingga ke lokasi.
Karena jalan yg harus dilalui adalah jalan poros alias jalan provinsi yg ukurannya paling lebar dibanding jalan-jalan lain yg ada di setiap persimpangan.
Hanya saja, untuk turis yg belum mengenal sama sekali wilayah Sumut & datang dr provinsi lain atau dr negeri seberang.
Ada baiknya mengaktifkan GPS pada layar ponsel pintar untuk melihat rute jalan yg harus dilalui pada saat merasa bingung atau ragu dlm memastikan jalan.
Masih ragu dgn gambar maps pada layar ponsel pintar? Bertanya saja pribadi pada orang-orang yg ditemui di tengah perjalanan, karena hampir semua penduduk yg ada di sana tahu arah jalan yg menuju BIS.
Bagi wisatawan lokal, susukan jalan menuju Bukit Indah Simarjarunjung mampu ditempuh dr aneka macam arah.
Untuk yg berangkat dr Kota Balige & dr Kabanjahe butuh waktu perjalanan selama 2 jam, jika dr Kota Parapat butuh waktu sekitar 1 jam.
Sedang untuk yg berangkat dr Pematang Siantar, waktu tempuh sekitar 1,5 jam dgn melalui Sidamanik atau Simpang Raya.
Seluruh rute yg ada tersebut mesti ditempuh dgn menggunakan kendaraan pribadi karena tak ada jalur transportasi biasa yg menuju ke lokasi, kecuali untuk pelancong yg berangkat dr Pematang Siantar.
Perjalanan dr Pematang Siantar dgn memakai transportasi umum bisa dijalankan dgn naik bus & berhenti di Sidamanik atau Simpang Raya.
Setelah itu ganti naik Angkot yg menuju ke Simpang Simarjarunjung. Sesampai di Desa Parik, Anda mesti turun & melanjutkan perjalanan dgn berjalan kaki menuju ke lokasi sejauh kurang lebih 200 meter.
Bagi wisatawan dr luar provinsi atau dr manca negara yg memulai perjalanan menuju BIS dr Kota Medan, terdapat dua jalur yg mampu ditempuh, yakni lewat Berastagi & lewat Tebing Tinggi.
Lama perjalanan sekitar 4 jam karena jarak yg mesti ditempuh yakni sejauh 123 kilometer. Lama pula ya?
Untuk yg menentukan via Tebing Tinggi, tinggal mengikuti jalan yg menuju ke Pematang Siantar dilanjutkan ke arah Parapat.
Dan sebelum tiba di Parapat akan Anda peroleh Pertigaan yg menuju ke arah Kampung Sipolha, ke Tanjung Unta & ke arah Simarjarunjung.
Pilih jalan yg menuju ke Simarjarunjung & ikuti terus jalan tersebut hingga memperoleh tulisan “BIS” di sisi kiri jalan.
Perjalanan dr Kota Medan menuju BIS dgn melalui Berastagi mampu dikerjakan dgn menyusuri Jalan yg menuju ke Kabanjahe, berlanjut ke Merek Raya, dilanjutkan ke Seribu Dolok kemudian memasuki Simarjarunjung.
Sesampai Simarjarunjung, ikuti jalan yg menuju ke Parapat, di tengah jalan nanti akan mampu ditemui papan bertuliskan “BIS – Bukit Indah Simarjarunjung” yg berada di sebelah kanan jalan.
Untuk kondisi jalan di sepanjang perjalanan, dr mana saja Anda berangkat, semuanya mulus & mudah dilewati.
Plus diselimuti panorama alam yg memukau, seperti bebukitan yg hijau, perkebunan teh, hutan pinus & hamparan sawah milik penduduk.
Jalan tersebut memiliki lumayan banyak tanjakan & tikungan yg tajam sehingga butuh ketrampilan dlm berkendara serta kendaraan dlm kondisi yg prima.
Akses jalan yg agak sedikit sulit lantaran terjal & licin pada saat hujan ketika memasuki Desa Parik menuju ke lokasi wisata.
Tapi tak perlu khawatir, lantaran keadaan jalan tersebut masih cukup manusiawi & jaraknya hanya sekitar 200 meter. Lebar jalan pula cukup memadahi & dapat dilewati oleh kendaraan bnesar mirip bus.
Pesona BIS—
Sebelum mengeksploitasi daya tarik Bukit Indah Simarjarunjung, wisatawan diusulkan untuk pula menjelajahi keindahan alam Simalungun.
Karena pesona wisata yg ada di Kabupaten ini bahu-membahu tak kalah dr kawasan manapun, cuma saja kalah terkenal dibandingkan Medan yg lebih diuntungkan karena menjadi Ibukota Provinsi Sumatera Utara.
Kabupaten Simalungun yg didominasi Suku Batak Simalungun, Batak Karo & Batak Toba ini, mempunyai setidaknya 57 titik destinasi wisata.
Yang mana terdiri dr 30 titik destinasi wisata alam, 14 titik wisata agro & 4 titik wisata budaya, sedang selebihnya merupakan objek wisata wisata, salah satu iantaranya yakni Bukit Indah Simarjarunjung.
BIS menjadi magnet bagi para turis, lantaran bukit ini menjadi salah satu lokasi yg ideal untuk menyaksikan landskap Danau Toba yg menawan.
Sebagaimana dikenali, iantara 10 destinasi prioritas yg wajib dikembangkan berdasarkan Presiden Jokowi yakni Borobudur, Danau Toba, Pulau Komodo.
Kemudian BTS (Bromo Tengger Semeru), Wakatobi, Tanjung Kelayang, Pulau Seribu, Morotai, Mandalika & Tanjung Lesung.
Sebagai destinasi wisata yg menjadi prioritas dr pemerintah untuk dikembangkan, mengakibatkan prospek Pariwisata di Sumatera Utara khususnya Danau Toba ke depan akan lebih cerah.
Berkembangpesatnya industri pariwisata di daerah Danau Toba, sedikit banyak pula akan memberi efek nyata terhadap objek-objek wisata yg ada di sekelilingnya.
Terutama yg menjadi kepingan dr &au paling besar di Asia tersebut, termasuk Bukit Indah Simarjarunjung.
Prospek cerah itulah yg ditangkap pengembang sekaligus pengurus BIS, sehingga cuma dlm jangka waktu kurang dr 1 tahun semenjak objek wisata ini dipermak.
Kondisi BIS menjadi jauh lebih menawan lengkap dgn aneka macam fasilitas penunjang & kemudahan umum meski semua masih serba sederhana.
Tidak dapat dibantah bahwa melejitnya nama BIS tak terlepas dr merebaknya model wisata kontemporer, yaitu wisata untuk berburu spot foto guna dipamerkan di media umum disamping pula untuk dikoleksi.
Namun sajian wisata rekreasi yg bertumpu pada keindahan panorama alam tetap menjadi andalan objek wisata ini, lantaran landskap yg disuguhkan tak akan ditemui di tempat-tempat lain.
Berada di atas Bukit Indah Simarjarunjung, kemanapun mata menatap akan bertemu dgn lukisan alam yg eksotis.
Memandang ke arah Barat, hidangan Danau Toba yg membentang dgn Pulau Samosir di tengahnya menjadi objek utama.
Ditambah beberapa objek yang lain yg menambah bagus suasana seperti Gunung Pusuk Buhit yg tinggi menjulang, Tanjung Unta yg unik, Tuktuk, Pulau Tao hingga Pelabuhan Fery Simanindo – Tiga Ras.
Menoleh ke arah Timur tampak Batubara & Asahan, ke arah utara terlihat Balige yg anggun & di arah Selatan lukisan alam tersebut berupa Dataran Tinggi Kabupaten karo serta Gunung Sibanung.
Pesona keindahan alam tersebut mencapai puncaknya pada sore hari. Disaat matahari akan terbenam, panorama sunset terlihat sangat memukau saat dilihat dr atas Bukit Simarjarunjung.
Surya yg perlahan tenggelam, menyemburatkan cahaya keemasan yg dipantulkan oleh air Danau Toba sehingga menciptakan keindahan yg sulit untuk diungkapkan dgn kata-kata.
Keindahan tersebut makin terasa mengena dlm hati lantaran dinikmati di tengah suasana yg tenang dgn udara yg sejuk oleh ribuan pohon pinus yg memagari sekeliling bukit. Belum lagi ditambah dgn spot-spot cantik yg ada di area BIS.
Bagi sebagian besar pengunjung, terutama yg masih berusia muda, menikmati anugerah Tuhan berupa keindahan alam, tentu saja masih belum merasa cukup sebelum mencicipi wisata kekinian.
Yaitu bergaya di depan kamera dgn memanfaatkan spot-spot cantik & ekstrim yg sengaja dibangun oleh pihak pengurus.
Cukup dgn mengeluarkan uang Rp.5.000, pengunjung bisa mempergunakan salah satu spot wisata yg seluruhnya berada di atas ketinggian antara 5 – 7 meter dr atas tanah dgn latar belakang Danau Toba.
Jika menghendaki hasil foto yg lebih optimal, di masing-masing spot sudah siap fotografer dgn kamera DSLRnya yg akan membantu hadirin yg ingin iabadikan.
Caranya dgn mengeluarkan uang sebesar Rp.10.000 sambil menyerahkan memory eksternal & nama Anda akan masuk dlm daftar antrian.
Silahkan menunggu sesuai dgn giliran & kalau antrean panjang, waktu yg Anda habiskan untuk menunggu bisa sampai setengah hingga satu jam.
Lamanya waktu menunggu tersebut sama sekali tak sebanding dgn lama waktu pemotretan. Karena sesi pemotretan cuma mengkonsumsi waktu sekitar 5 menit dgn 4 – 8 kali jepretan.
Meski spot untuk berfoto tersebut berada di atas ketinggian, Anda tak perlu cemas dilema keamanan & keamanan, karena di masing-masing spot ditawarkan tali pengaman yg diikatkan pada batang pinus.
Hanya saja, jumlah tali tersebut cuma satu, sehingga jikalau Anda berfoto berdua dgn pasangan, maka salah satu mesti memiliki keberanian untuk berada di atas ketinggian tanpa dilengkapi dgn webbing atau tali pengaman.
Namun, sebagian besar hadirin yg ingin berfoto di spot yg tinggi tersebut kebanyakan justru tak mau mengenakan webbing.
Kemungkinan lantaran ingin memperoleh imbas foto yg lebih natural. Itu sebabnya pihak pengurus memasang papan yg dipaku pada batang pohon bertuliskan, “Hati2, Jatuh Tanggung Sendiri!”.
Terdapat beberapa spot foto yg mampu dipilih & semuanya bakal menghasilkan gambar yg indah. Namun yg menjadi favorit hadirin yaitu spot berbentuk hati atau daun waru.
Spot Cinta ini setiap harinya hampir tak pernah sepi dr pengunjung, sehingga mereka yg ingin berfoto di sini mesti menunggu cukup lama lantaran antrean yg panjang.
Spot lainnya yg tak kalah menarik ialah spot foto berupa bunga matahari, ayunan langit & sepeda udara. Dengan berfoto disini, Anda seolah sedang bermain ayunan atau mengayuh sepeda di angkasa.
Terdapat pula wahana permainan flying fox untuk memacu adrenalin di atas ketinggian dgn melayang menggunakan tali sejauh 100 meter.
Berbagai fasilitas & wahana yg ada tersebut ke depan akan terus dilengkapi untuk lebih memperbesar daya tarik pengunjung, tergolong rencana jangka pendek yg akan mendirikan kolam pemandian.
Melihat penambahan sejumlah akomodasi & wahana yg begitu cepat dlm rentang waktu kurang dr satu tahun, maka penambahan kemudahan kolam renang pun diperkirakan tak akan menunggu usang untuk mampu terwujud.
Apalagi jumlah pelancong yg berkunjung ke Bukit Indah Simarjarunjung terus mengalami kenaikan.
Harga Tiket Masuk —
“Dia ini lain sendiri, menerapkan injak tanah berbayar, cuma lintas saja orang dr jalan lingkup areanya sudah diminta bayar 5 rb perorang,”.
Demikian petikan pendapat dr salah seorang warganet yg tak sepakat adanya pemberlakuan retribusi di Bukit Indah Simarjunjung.
Pendapat tersebut bantu-membantu kurang tepat, lantaran BIS tak mengenakan tarif masuk pada para pengunjung alias gratis. Retribusi hanya berlaku untuk mereka yg datang dgn menenteng kendaraan untuk tarif parkir.
Ongkos parkir itupun pula tak mahal, tak berlainan jauh dgn ongkos parkir di tempat-tempat wisata yg lain yaitu sebesar Rp.5.000 untuk motor, Rp.10.000 untuk kendaraan beroda empat & Rp.20.000 untuk bus.
Setelah membayar ongkos parkir, pengunjung bebas memasuki area wisata & mencari spot untuk berfoto.
Baru kalau hadirin ingin memanfaatkan spot foto yg dibangun oleh pihak pengelola, mereka harus membayar lagi sebesar Rp.5.000 per lokasi pemotretan.
Sehingga bila memanfaatkan 4 spot pemotretan yg dibangun pihak pengelola, maka uang yg harus dikeluarkan sebesar 4 x Rp.5.000 = Rp.20.000. Itu apabila menggunakan kamera atau ponsel pribadi.
Jika ingin dipotret oleh fotografer BIS & memakai kamera DSLR milik fotografer, maka pengunjung mesti mengeluarkan uang ongkos pemanis sebesar Rp.10.000 untuk 4 – 8 take foto.
Caranya dgn menyerahkan memory eksternal pada fotografer, sehingga gambar yg dihasilkan mampu tersimpan di dlm memory tersebut. Setelah membayar & menyerahkan memory, tinggal menanti giliran untuk diundang.
Tidak cuma berfoto di spot-spot khusus, untuk mempergunakan aneka macam macam wahana & kemudahan yg ada di lokasi, pengunjung pula mesti membayar dgn harga beragam, tergantung dr jenis wahana & fasilitas yg digunakan.
Wahana Flying fox contohnya, bisa dirasakan dgn membayar Rp.30.000 sekali meluncur, atau jika meluncur bareng 2 orang ada potongan Rp.10.000 sehingga hanya mengeluarkan uang Rp.50.000.
Tarif yg sama pula berlaku jika ingin mempergunakan wahana Ayunan Langit” & “Sepeda Terbang”.
Bagi hadirin yg ingin mengisi perut atau menghilangkan dahaga, tersedia warung yg memasarkan banyak sekali jenis makan & minuman, sehingga tak perlu khawatir kelaparan atau kehausan, sepanjang menjinjing uang saku yg cukup.
Tentu saja uang tunai & bukan kartu Debit atau Kartu Kredit karena di lokasi jelas tak tersedia mesin ATM.
Untuk yg menginap, sebenarnya tersedia camping ground yg mampu dipakai dgn mengeluarkan uang ongkos sewa sebesar Rp.30.000 pertenda.
Hanya saja, pengunjung mesti menenteng tenda sendiri, lantaran pihak pengelola tak menyewakan tenda & peralatan berkemah.
Tips Berkunjung —
Kunjungan Anda ke Bukit Indah Simarjarunjung akan lebih menggembirakan & lebih berkesan jikalau memperhatikan beberapa tips berikut ini:
1. Weekdays menjadi pilihan ketika berkunjung terbaik, karena dikala weekend atau pada isu terkini piknik, jumlah hadirin membludak, sehingga cukup sulit untuk mengeksploitir semua spot yg ada di BIS.
2. Pastikan kendaraan dlm kondisi prima dgn materi bakar yg cukup, karena meski jalan masuk jalan yg menuju lokasi mulus & cuma sekitar 200 meter saja yg rusak, namun jalan yg mesti dilalui menanjak & melewati banyak tikungan.
Selain itu, cukup sulit mencari pom bensin atau pedagang bensin eceran di sepanjang jalan yg dilalui.
3. Bawa perbekalan yg cukup, terutama kuliner & busana tebal, seperti jaket & sweeter, sebab di sepanjang perjalanan & di lokasi wisata jarang ada penjual makanan.
Kalaupun ada harganya cukup menyedot kantong & tak terjamin kehalalalannya (khusus umat muslim).
Pakaian yg tebal sungguh diperlukan karena objek wisata terletak di kawasan perbukitan dgn udara yg cukup acuh taacuh.
4. Berangkat bersama rombongan akan jauh lebih baik dibandingkan berangkat sendiri atau hanya berdua dgn pasangan, mengenang lebih dr separuh rute perjalanan mesti melewati jalan yg sepi & jauh dr perkampungan.
Jika berangkat bersama rombongan, apabila terjadi sesuatu di tengah jalan, antara anggota rombongan yg satu dgn yg lain dapat saling menolong.
5. Hitung waktu perjalanan biar mampu hingga di lokasi pada ketika golden hour, yakni sekitar pukul 09.00 – 11.00 & pukul 15.00 – 17.00.
6. Jangan percaya dgn keterangan yg menyampaikan kalau BIS mempunyai jeram yg indah.
Karena air terjun yg dimaksud adalah Air Terjun Sipiso Piso yg berada di Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, dimana jeram ini memang merupakan tertinggi se-Indonesia.
Lokasi riam ini akan dilewati jika perjalanan dr Medan menuju BIS melalui rute Berastagi.
7. Karena aktifitas utama yakni berburu spot elok untuk mendapatkan foto-foto landskap yg indah serta untuk dijadikan latar belakang foto profil, periksa baterai kamera atau ponsel, bila perlu bawa powerbank.
Sediakan memory kamera/HP dgn storage yg lapang, karena target yg akan dibidik oleh lensa kamera bukan hanya keindahan landskap di lokasi wisata, tetapi pula indahnya panorama di sepanjang perjalanan.
8. Saat berada di lokasi, jangan cuma terpaku pada satu spot foto, terlebih yg menjadi favorit para hadirin.
Karena kalau hanya terpaku pada satu spot & menunggu antrean panjang, waktu Anda akan banyak terbuang, mengingat untuk mampu mendapatkan potensi berfoto di spot favorit, mesti menunggu antrean sekitar 30 menit hingga 1 jam, bahkan lebih.
Lebih baik mencari spot lain yg tak kalah elok, baru setelah spot favorit terlihat sepi, ikut bergabung kedalam barisan antrian.
9. Bagi yg berencana untuk bermalam di BIS, pastikan membawa perbekalan camping yg cukup tergolong bekal makanan & sarana penerangan yg mencukupi.
Karena pada malam hari tak ada satupun pedagang kuliner, & lokasi BIS jauh dr perkampungan. Di sana pula tak ada penerangan sedikitpun, kecuali cahaya bulan bila sedang purnama.
Jangan lupa untuk berdiri sebelum matahari terbit, lantaran begitu terbit matahari, lokasi sudah dibanjiri oleh hadirin, sementara area camping ground berada di sentra keramaian pengunjung.
10. Sunset dgn latar belakang Danau Toba memang menjadi golden moment untuk iabadikan ke dlm bingkai foto.
Hanya saja, jika Anda datang sendiri atau berdua & tak bareng rombongan, atau tak berencana untuk menginap di lokasi wisata, sebaiknya tak memaksakan diri untuk dapat menikmati sunset.
Mengingat perjalanan pulang harus melalui jalan panjang yg sepi termasuk melalui daerah hutan pinus.
Dengan mengamati beberapa tips sebagaimana tersebut di atas, perjalanan Anda ke Bukit Indah Simarjarunjung ditentukan akan lebih menyenangkan & lebih berkesan.