Panggilan “Anjing” Setelah Adzan

Dalam sebuah kesempatan kajian, Ustadz Efi Effendi pernah bercerita wacana anak-anak punk yg kembali ke jalan yg benar.

Ceritanya, ada salah seorang anak punk diminta untuk adzan. Lalu, adzanlah anak punk ini. Karena diusik temannya, seusai adzan dikumandangkan ia melontarkan kata-kata nama binatang. Maklum, gres bertaubat. Kebiasaan lama belum begitu hilang.

Mendengar kata-kata “anjing” dr speaker mushola, warga sekitar pun terkejut . Tak usang kemudian mereka mendatangi mushola tersebut. Bermaksud memaki atau sekadar mengingatkan anak punk tersebut.

Di lain peluang, seorang ustadz bercerita tentang seorang kakek tua & adzan. Kisahnya ada bapak berusia senja melakukan adzan di masjid. Sayangnya ia adzan di saat tak sempurna alias bukan di jam-jam waktu sholat tiba. Ia adzan jam 12 malam. Sontak warga pun terkejut , masa jam segini ada adzan.

Tak usang kemudian, warga pun mendatangi masjid kawasan kakek tersebut mengemundangkan adzan.

“Dasar kakek aneh!” kata salah seorang adzan. “Masa jam segini adzan. Benar-benar kakek aneh!” lagi katanya.

“Siapa yg sesungguhnya abnormal? Anda atau saya? Saat diundang melalui adzan di waktu sholat tiba tak ada yg datang ke masjid. Giliran dipanggil tak pada waktunya, malah pada tiba. Lantas, siapa yg abnormal?!” kata kakek itu.

Adzan bermakna keteranganatau permintaan. Sebagaimana Allah berfirman dlm surat At Taubah Ayat 3:

 وَأَذَانٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ

“dan ini adalah seruan dr Allah & Rasul-Nya pada umat insan”

Adzan atau permintaan yg menandai masuknya waktu shalat lima waktu. Allah yg mengundang eksklusif dgn usul “hayya ‘alashsholah”. Mari dirikan sholat.

  Inilah Ibadah dan Ketakwaan Abu Bakar yang Jarang Diketahui (Bagian 3)

Dua kisah di atas membuat umat Islam untuk secepatnya berkaca. Tatkala dipanggil adzan bergegas untuk mengambil air wudlu lalu ke masjid atau daerah sholat terdekat.

Haruskah dipanggil “anjing” lewat pengeras bunyi & diundang di waktu yg tak tepat dahulu gres datang ke masjid? Semoga kita datang ke masjid bukan alasannya demikian. Wallahu A’lam. [@paramuda/Wargamasyarakat]