Stephen Craig Paddock, penembak dlm pembantaian hari Minggu di Las Vegas. Apakah ia seorang teroris? Tak satu pun pihak yg berwenang memberi label “istimewa” itu.
Ini sungguh hebat karena tindakan Paddock benar-benar sesuai dgn definisi undang-undang terorisme di Nevada. Undang-undang negara serpihan tersebut mendefinisikan terorisme selaku “tindakan yg melibatkan penggunaan atau upaya sabotase, pemaksaan atau kekerasan yg dimaksudkan untuk menyebabkan kerugian besar atau maut bagi penduduk lazim”.
Stephen Craig Paddock menembak & membunuh setidaknya 59 orang & melukai lebih dr 500 lainnya. Jika itu tak menyanggupi syarat sebagai definisi buku teks hukum terorisme Nevada, hal itu tak tahu apa yg terjadi.
Namun, tatkala ditanya pada suatu pertemuan pers di Las Vegas jikalau penembakan tersebut apakah merupakan langkah-langkah terorisme, Clark County Sheriff Joe Lombardo menjawab: “Tidak. Tidak sama sekali, Kami yakin itu yakni masalah individual. ia orang setempat, ia tinggal di sini,” seakan ia menunjukkan bahwa semua terorisme bersifat ajaib.
Lombardo tak mengundang Paddock selaku teroris, tapi ia memberi label kepadanya suatu “serigala tunggal”, suatu istilah untuk “teroris orang kulit putih”.
Wali kota Las Vegas, Carolyn Goodman, pula menggambarkan Paddock bukan selaku teroris namun selaku “orang gila gila, penuh kebencian”. Tak ayal banyak orang lain akan mengulangi sentimen yg sama di masa yg akan tiba.
Dan Donald Trump, yg sangat getol setiap kesempatan untuk mengucapkan kata-kata “terorisme radikal”, menghindari penyebutan kata “teroris” ketika membicarakan insiden tragis Minggu malam itu.
Dari Gedung Putih, presiden malah menyebut “langkah-langkah kejahatan murni”. Alih-alih memberikan pergeseran kebijakan yg masuk logika, mirip pengendalian senjata yg lebih besar, presiden menentukan pemikiran lain. ia menyarankan untuk lebih banyak berdoa.
Sudah menjadi bisik-bisik tetangga mancanegara, standar ganda memang melekat di Amerika Serikat dlm hal membahas terorisme. Label “istimewa”itu dicadangkan nyaris dengan-cara langsung tatkala pelaku penembakan ada kaitan atau punya status Muslim.
Sayangnya Paddock bukanlah muslim. Sayangnya pula Paddock tak mengucapkan takbir dengan-cara keras tatkala melakukan tindakan multidosa itu. Jika Paddock melakukan itu, maka akan ada judul utama “Teroris Ucapkan ‘Allahu Akbar’ Tatkala Bom Vegas”. Dan dunia akan melabelinya selaku teroris, bukan serigala tunggal. [@paramuda/Wargamasyarakat]