Syetan punya misi untuk menyesatkan insan. Dengan keutamaan tak dapat dilihat oleh insan, syetan dr kalangan jin mempunyai banyak cara untuk menjalankan misi tersebut. Baik dgn bisikan, menciptakan buhul/ikatan, sampai mengencingi manusia. Tentu, tak semua orang mampu dikencingi oleh syetan. Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ini menjelaskan semua orang yg dikencingi oleh syetan.
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dia menyampaikan bahwa disebutkan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa ada seorang laki-laki yg tidur semalaman hingga waktu pagi (kehilangan waktu Subuh), maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ذَاكَ رَجُلٌ بَالَ الشَّيْطَانُ فِى أُذُنَيْهِ – أَوْ قَالَ – فِى أُذُنِهِ
“Laki-laki itu telah dikencingi setan pada telinganya” (HR. Al Bukhari & Muslim)
Mungkin ada sebagian ulama yg menafsirkan hadits ini dgn menyampaikan bahwa mengencingi tersebut merupakan majaz yg mempunyai arti syetan bangga & merayakan keberhasilannya melihat orang tak bisa shalat Subuh. Namun, tatkala menjelaskan hadits ini dlm Syarh Shahih Muslim, Imam An Nawawi membawakan klarifikasi Al Qadhi ‘Iyadh bahwa ia memahami hadits ini dengan-cara tekstual. Bahwa syetan betul-betul mengencingi indera pendengaran orang tersebut.
Lalu, kenapa tak terlihat bekasnya? Wallahu a’lam. Jika syetan saja tak bisa diindra, maka kencingnya pula tak bisa diindra. Warnanya tak terlihat , basahnya tak terasa, baunya tak mampu diidentifikasi dgn hidung insan.
Kita pastilah tak suka dgn kencing asal pilih. Apalagi dikencingi. Sebab dikencingi yakni suatu tindakan penghinaan & merendahkan. Orang yg dikencingi orang lain, ia ialah orang yg paling lemah & seakan-akan tak mempunyai harga diri. Pun dgn dikencingi syetan. Martabatnya jatuh, derajatnya rubuh, izzahnya luruh.
Kita pastilah tak suka syetan. Apalagi dikencingi syetan. Tetapi itu mampu terjadi setiap hari bila kita bangun terdahului matahari. Atau bahkan kita bangkit tak mampu mengejar fajar. Sebab sebagian ulama menafsirkan orang yg dikencingi syetan yakni orang yg bangunnya telat sampai tak mampu menunaikan shalat Subuh berjamaah. Sebagian ulama lainnya menafsirkan orang yg dikencingi syetan ialah orang yg bangunnya tatkala matahari telah terbit sehingga ia kehilangan waktu Subuh.
Bagaimana caranya supaya tak dikencingi syetan? Caranya yaitu dgn bangun sebelum Subuh. Pasti tak dikencingi syetan. Kalaupun terlambat sedikit, bangunlah di waktu yg memungkinkan untuk menunaikan Subuh berjamaah.
Ya Allah… mudahkanlah kami untuk shalat Subuh berjamaah & jauhkanlah kami dr kencing syetan. [Muchlisin BK/wargamasyarakat]