Orang Batak (Kristen) Rantau Lokal, Pontianak 80An – 2011

Mempelajari masyarakat suku di Indonesia, akan terperinci pada Orang Batak berasimilasi budaya (Orang Jawa) penyimpangan pada tata cara pendidikan Kristen. Hal ini dapat diketahui darimana mereka memperoleh ekonomi yang dihasilkan, dan bagaimana kebiadaban mereka kepada pekerjaan setiap orangtua mereka terhadap agama, dan ekonomi politik, serta kemandirian tercipta.

Suatu kemajuan dan perkembangan periode ini, menjadi pengalaman mengerti budaya Batak (2000-2011) menjadi ide tersendiri bagi peneliti memahami langsung, menjadi perhatian terutama tenaga medis, ingin bersaing pada kelas sosial. 

Dengan rasa yang menyimpang tethadap ajarah agama tentunya tak heran pada Orang Batak, Orang Daya di Kalimantan Barat (Sihombing), hal ini jelas pada kedatangan Orang Tionghoa, hidup sekitar perkampungan itu. Pengusiran dan konflik sosial terjadi di duga oleh oleh Batak saat berurbanisasi, dan berada pada keadaan ekonomi Tionghoa meningkat.

Suatu pengalaman kepada dinamika budaya yang menjadi catatan mereka kepada pendidikan dan kesehatan di Indonesia, akan kadang kala menjadi budaya yang mampu dipertontonkan kebiadaban mereka selama kala Kolonial ( makan Orang ) ( daya Iban) dan dikuti oleh para pemimpin bangsa (Indonesia), terhadap praktik-praktik dikala diberbagai Negara.

Ketika hal ini menjadi ide dan tidak diliput oleh media massa, tetapi menjadi evalusi pada film terbaik Indonesia, akan menjadi suatu pengetahuan dan kejujuran terhadap orang Indonesia, pada faktor media massa yang menjadi pendorong adanya jalan masuk teknologi dan info di Indonesia.

Hal ini,menjadi jelas bagaimana prilaku dan karakteristik mereka pada faktor ekonomi, dan politik selaku seni manajemen untuk berasimilasi secara budaya, dengan rasa aib orang Indonesia diajarkan untuk memahami budaya mereka sendiri. 

  Hukum Sosial Mengenai Perbedaan, Dan Kemanusiaan Di Atas Perbedaan

Bagaimana buku berada, dan berasal dan bagaimana wilayah tersebut mampu menjadi betkembang dari hasil pemunguntan pajak, dan hasil dari kebijakan pematuhan peraturan di masyarakat dikala ini.

Sistem budaya, yang begitu berantakan dengan adanya etika dan budaya yang tidak baik untuk dimengerti pada kebudayaan Barat, akan sungguh terang bagaimana tata cara ekonomi yang dipraktekkan oleh para kabinet kerja di Indonesia, menjadi teladan bagi perkembangan Negara maju saat ini.

Bagaimana pelayanan kesehatan yang dipraktekkan oleh mereka, dan terperinci bagaimana mereka melaksanakan sentiment terhadpa budaya lainnya terutama pada penduduk Tionghoa. Banyaknya mereka bermigrasi di Amerika Serikat, hal ini terang untuk mendapatkan suatu pandangan agama yang bagus, dan budaya yang tidak menyimpang, merujuk pada tokoh agama, pendeta, pastor dan ulama.

Suatu kejujuran dan dedikasi terhadap pembangunan manusia, menjadi penting bagi orang Indonesia, hal ini jelas bagaimana mereka memahami teladan konsumsi mereka ketika ini. Begitu juga mereka menerapkan tata cara ekonomi bagi Orang Tionghoa, dan merampas dengan cara terpelajar ialah dengan pajak dihasilkan, pada kebudayaan Jawa.