Zakat fitrah yakni keharusan kaum muslimin di akhir Ramadhan. Ia wajib tak cuma bagi orang akil balig cukup akal, namun pula wajib bagi belum dewasa. Bagaimana niat zakat fitrah untuk diri sendiri, anak laki-laki & anak perempuan? Berikut ini pembahasannya.
Daftar Isi
Pengertian Zakat Fitrah
Zakat fitrah ialah zakat yg wajib dikeluarkan alasannya berakhirnya bulan Ramadhan. Nama yang lain yaitu zakat fitri.
Secara bahasa, al fitrah (الفطرة) artinya yaitu asal penciptaan. Ibnu Qutaibah menerangkan namanya zakat fitrah (زَكَاة الْفِطْرَةِ) karena zakat ini yaitu zakat untuk badan & jiwa.
Dalam hadits, istilah yg Rasulullah gunakan yakni zakat fithri (زَكَاةِ الْفِطْرِ). Secara bahasa, Al Fithr (الفطر) artinya ialah berbuka. Namanya zakat fitri karena zakat ini wajib dikeluarkan karena berakhirnya puasa Ramadhan.
Baca juga: Niat Puasa Ramadhan
Hukum Zakat Fitrah
Hukum zakat fitrah adalah wajib bagi setiap muslim baik laki-laki maupun wanita, bawah umur maupun akil balig cukup akal, budak maupun merdeka. Hukum zakat fitrah ini menurut hadits dr Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فَرَضَ زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ ، أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ ، عَلَى كُلِّ حُرٍّ أَوْ عَبْدٍ ، ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى ، مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sudah mengharuskan zakat fitri sebanyak satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum pada setiap orang merdeka maupun budak, lelaki maupun perempuan, dr kelompok ananda muslimin. (HR. Bukhari)
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَرَضَ زَكَاةَ الْفِطْرِ مِنْ رَمَضَانَ عَلَى كُلِّ نَفْسٍ مِنَ الْمُسْلِمِينَ حُرٍّ أَوْ عَبْدٍ أَوْ رَجُلٍ أَوِ امْرَأَةٍ صَغِيرٍ أَوْ كَبِيرٍ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mewajibkan zakat fitri dr Ramadhan pada seluruh jiwa kaum muslimin baik orang merdeka maupun budak, lelaki maupun perempuan, anak kecil maupun orang cukup umur sebanyak satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum. (HR. Muslim)
Syaikh Wahbah Az Zuhaili dlm Fiqih Islam wa Adillatuhu menjelaskan, ulama Hanifiyah berpendapat bahwa yg wajib mengeluarkan zakat ini adalah yg memiliki harta satu nisab yg lebih dr kebutuhan pokoknya (tempat tinggal, pakaian, kendaraan, perlengkapan rumah tangga serta keperluan keluarga).
Namun menurut jumhur ulama, zakat ini wajib atas orang yg memiliki kuliner pokok untuk dirinya & orang yg dia nafkahi di malam Idul Fitri & tatkala Idul Fitri. Bahkan berdasarkan madzhab Maliki, zakat fitrah tetap wajib walaupun dia mesti berhutang. Asalkan yakin mampu melunasi.
Baca juga: Minal Aidin Wal Faizin
Niat Zakat Fitrah
Niat merupakan rukun zakat fitrah. Ada yg menyebut syarat. Namun yg niscaya, semua ulama sepakat, zakat fitrah tak sah tanpa adanya niat. Niat inilah yg membedakan apakah seseorang mengeluarkan zakat fitrah atau sedekah biasa.
Begitu pentingnya niat, dlm bagian Zakat buku Fikih Manhaji Madzhab Syafi’i, Syaikh Mushtofa Al Bugho menulis satu sub bagian khusus berjudul Hukum Niat tatkala Mengeluarkan Zakat.
Jika muzakki mengeluarkan uang zakat fitrah dengan-cara langsung, maka ia niat zakat fitrah tatkala hendak menyerahkan zakat itu pada mustahiq. Boleh pula beliau niat zakat tatkala memisahkan bagian zakat fitrah dgn hartanya yg lain.
Adapun tatkala beliau menyerahkan zakat fitrah pada pemerintah atau forum amil zakat, maka ia mesti niat zakat fitrah tatkala menyerahkannya pada pemerintah atau lembaga amil zakat.
Semua ulama setuju bahwa tempat niat yaitu hati. Melafadzkan niat bukanlah sebuah syarat. Artinya, tak harus melafadzkan niat.
Syaikh Wahbah Az Zuhaili dlm Fiqih Islam wa Adillatuhu menjelaskan, menurut jumhur ulama selain madzhab Maliki, melafadzkan niat hukumnya sunnah dlm rangka membantu hati menghadirkan niat. Sedangkan dlm madzhab Maliki, yg terbaik yaitu tak melafalkan niat karena tak ada misalnya dr Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Berikut ini lafadz niat zakat fitrah beserta goresan pena latin artinya.
1. Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri
Berikut ini lafadz niat zakat fitrah untuk diri sendiri:
ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَﻥْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسِيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ لِلَّهِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
(Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri ‘an nafsii fardhol lillaahi Ta’aalaa)
Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardhu lantaran Allah Ta’ala
Baca juga: Niat Sholat Idul Fitri
2. Niat Zakat Fitrah untuk Istri
Jika seorang suami mengeluarkan zakat fitrah untuk istrinya, lafadz niat zakat fitrah untuk istri yakni selaku berikut:
ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَﻥْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ زَوْجَتِيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ لِلَّهِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
(Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri ‘an zaujatii fardhol lillaahi Ta’aalaa)
Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardhu lantaran Allah Ta’ala
3. Niat Zakat untuk Anak Laki-laki
Apabila seorang ayah mengeluarkan zakat fitrah untuk anaknya, lafadz niat zakat fitrah untuk anak lelaki yaitu selaku berikut:
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻭَﻟَﺪِﻱْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ لِلَّهِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
(Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri ‘an waladii … fardhol lillaahi Ta’aalaa)
Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku…. (sebutkan nama), fardhu lantaran Allah Ta’ala
3. Niat Zakat untuk Anak Perempuan
Jika seorang ayah mengeluarkan zakat fitrah untuk anaknya, lafadz niat zakat fitrah untuk anak perempuan yaitu selaku berikut:
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺑِﻨْﺘِﻲْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ لِلَّهِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
(Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri ‘an bintii … fardhol lillaahi Ta’aalaa)
Artinya: Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku…. (sebutkan nama), fardhu lantaran Allah Ta’ala
Demikian pembahasan tentang zakat fitrah mulai dr pengertian & hukum hingga lafadz niat zakat fitrah untuk diri sendiri, anak laki-laki & anak perempuan. Pembahasan detil ihwal besarnya zakat fitrah & kapan mengeluarkannya, silakan baca artikel Zakat Fitrah. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Wargamasyarakat]