Niat Tayamum dan Caranya: Syariat, Doa, dan Syaratnya

Niat tayamum & Caranya – Tayamum ialah proses penyucian diri menggunakan tanah & debu. Allah SWT memberikan fasilitas bagi umat-Nya dlm beribadah, salah satunya dgn membuat lebih mudah penyucian diri lewat tayamum. Prosedur tayamum ini mampu dijalankan tatkala tak memungkinkan untuk berwudhu.

Kondisi yg tak memungkinkan ini tak hanya terbatas pada kekurangan air. Tatkala seseorang sedang sakit & tak mampu bangun untuk mengambil air wudhu, ia dapat melakukan tayamum untuk membersihkan dirinya. Pada artikel ini, kita akan niat, sistem tayamum beserta doanya, & syarat tayamum

Baca juga: Doa Nabi Adam Memiliki Keutamaan & Fadhilah

Table of Contents

Niat Tayamum & Caranya

Berikut ini klarifikasi lengkap terkait niat tayamum & caranya

niat tayamum & caranya

Adapun, penjelasan metode tayamum di tembok yaitu seperti berikut:

Niat Tayamum

Baca niat tayamum:

نَوَيْتُ التَّيَمُّمَ لِاسْتِبَاحَةِ الصَّلَاةِ للهِ تَعَالَى

“Nawaitu tayamum li istibahati shalati lillahi ta’ala”

Artinya: “Aku berniat tayamum supaya diperbolehkan sholat sebab Allah.”

Cara Tayamum

Mencari Debu yg Bersih

Cari debu yg bersih dr tembok, batu, atau daerah lain yg mampu dipakai untuk tayamum.

Memukulkan Telapak Tangan ke Debu

Mukulkan telapak asisten ke debu, lalu tepuk-tepuk tangan agar debu tak terlalu melekat. Lakukan hal yg sama pada telapak tangan kiri.

Mengusap Wajah

Letakkan telapak ajun yg sudah dibaluri debu pada dahi, kemudian usapkan ke bawah sampai hidung. Lakukan hal yg sama pada telapak tangan kiri.

Mengusap Lengan

Letakkan telapak tangan kanan yg telah dibaluri debu pada lengan kanan, mulai dr pergelangan tangan sampai siku. Lakukan hal yg sama pada telapak tangan kiri.

Selesai

Setelah selesai mengusap lengan, maka tayamum sudah selesai dilaksanakan & seseorang diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah mirip shalat, berdoa, atau membaca Al-Qur’an.

Baca juga: Niat Puasa Idul Adha: Dzulhijjah, Tarwiyah, & Arafah

Syariat Tayamum menurut Islam

Berikut beberapa syariat tayamum menurut persepsi islam

Sabda Nabi SAW

عَنْ عَمَّارِ يْنِ يَاسِرٍ قَالَ: بَعَثَنِى النَّبِيُّ ص فِى حَاجَةٍ فَاَجْنَبْتُ فَلَمْ اَجِدِ اْلمَاءَ فَتَمَرَّغْتُ فِى الصَّعِيْدِ كَمَا تَتَمَرَّغُ الدَّابَّةُ، ثُمَّ اَتَيْتُ النَّبِيَّ ص، فَذَكَرْتُ لَهُ ذلِكَ فَقَالَ: اِنَّمَا كَانَ يَكْفِيْكَ اَنْ تَقُوْلَ بِيَدَيْكَ هكَذَا. ثُمَّ ضَرَبَ بِيَدَيْهِ اْلاَرْضَ ضَرْبَةً وَاحِدَةً، ثُمَّ مَسَحَ الشِّمَالَ عَلَى اْليَمِيْنِ وَ طَاهِرَ كَفَّيْهِ وَ وَجْهَهُ. متفق عليه

Dari ‘Ammar bin Yasir RA, ia berkata : Nabi SAW penah mendelegasikan saya untuk sebuah kebutuhan. Kemudian dlm perjalanan itu saya berjunub, akan tetapi tak menerima air, kemudian saya berguling di tanah sebagaimana binatang berguling. Setelah itu saya pulang & menghadap Nabi SAW, serta menceritakan pengalaman saya tersebut. Beliau bersabda, “Hanyasanya ananda cukup (bertayammum) dgn kedua tanganmu demikian. Kemudian ia menepukkan kedua tangannya ke bumi satu kali, kemudian menyapu tangan kanannya dgn tangan kirinya, kemudian punggung kedua telapak tangannya serta mukanya”. [HR. Muttafaq ‘alaih, & lafadh itu bagi Muslim]

HR Bukhari I : 87

فَضَرَبَ النَّبِيُّ ص بِكَفَّيْهِ اْلاَرْضَ وَ نَفَخَ فِيْهِمَا ثُمَّ مَسَحَ بِهِمَا وَجْهَهُ وَ كَفَّيْهِ. البخارى

Lalu Nabi SAW menepukkan kedua tangannya ke bumi, kemudian meniup keduanya, kemudian menyapukannya ke tampang & dua tangannya (sampai pergelangan)”. [HR. Bukhari I : 87]

HR. Muttafaq ‘alaih, & lafadh

عَنْ عَمَّارِ يْنِ يَاسِرٍ قَالَ: بَعَثَنِى النَّبِيُّ ص فِى حَاجَةٍ فَاَجْنَبْتُ فَلَمْ اَجِدِ اْلمَاءَ فَتَمَرَّغْتُ فِى الصَّعِيْدِ كَمَا تَتَمَرَّغُ الدَّابَّةُ، ثُمَّ اَتَيْتُ النَّبِيَّ ص، فَذَكَرْتُ لَهُ ذلِكَ فَقَالَ: اِنَّمَا كَانَ يَكْفِيْكَ اَنْ تَقُوْلَ بِيَدَيْكَ هكَذَا. ثُمَّ ضَرَبَ بِيَدَيْهِ اْلاَرْضَ ضَرْبَةً وَاحِدَةً، ثُمَّ مَسَحَ الشِّمَالَ عَلَى اْليَمِيْنِ وَ طَاهِرَ كَفَّيْهِ وَ وَجْهَهُ. متفق عليه

Dari ‘Ammar bin Yasir RA, ia berkata : Nabi SAW penah mengutus saya untuk suatu keperluan. Kemudian dlm perjalanan itu saya berjunub, akan namun tak memperoleh air, lalu saya berguling di tanah sebagaimana hewan berguling. Setelah itu saya pulang & menghadap Nabi SAW, serta menceritakan pengalaman saya tersebut. Beliau bersabda, “Hanyasanya ananda cukup (bertayammum) dgn kedua tanganmu demikian. Kemudian beliau menepukkan kedua tangannya ke bumi satu kali, lalu menyapu tangan kanannya dgn tangan kirinya, kemudian punggung kedua telapak tangannya serta mukanya”. [HR. Muttafaq ‘alaih, & lafadh itu bagi Muslim]

Doa Tayamum

Doa setelah tayamum

Setelah melaksanakan tata cara tayamum, langkah selanjutnya adalah melengkapinya dgn membaca doa. Berikut ialah bacaan doa sehabis tayamum:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِيْنَ، وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ وَاجْعَلْنِي مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ سُبْحَانَكَ اَللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

“Asyhadu an laa Ilaaha illalloh wahdahu laa syariika lahu. Wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu. Allahummaj’alni minat tawwabina, waj’alni minal mutathahhirin, waj’alni min ‘ibaadikas sholihiin. Subhanaka allahumma wa bihamdika astagfiruka wa atuubu ilaik

Artinya: Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah semata yg tiada sekutu bagi-Nya. Dan gue bersaksi bahwa Muhammad yaitu hamba & delegasi-Nya. Ya Allah, jadikanlah gue sebagai orang-orang yg bertobat, jadikanlah gue selaku orang-orang yg bersuci, & jadikanlah gue selaku hamba-hamba-Mu yg saleh. Maha Suci Engkau, ya, Allah. Dengan kebaikan-Mu, gue bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau. Dan dgn kebaikan-Mu, gue memohon ampunan & bertobat pada-Mu.

Baca juga: Niat Puasa Ramadhan Beserta Doa & Tata Caranya

Syarat Tayamum

Berikut adalah syarat-syarat yg harus dipenuhi sebelum melakukan tayamum:

Air tak ada atau tak memadai

Seseorang yg ingin melakukan tayamum mesti memutuskan bahwa tak ada air atau air yg ada tak memadai untuk berwudu atau mandi.

Ada debu yg higienis

Syarat kedua yakni terdapat debu yg bersih yg bisa digunakan untuk tayamum. Debu ini dapat diambil dr tmbok, watu, atau benda yang lain yg dianggap higienis.

Berada dlm keadaan suci

Sebelum melaksanakan tayamum, seseorang harus memastikan bahwa ia berada dlm keadaan suci dr hadats kecil & besar, mirip setelah mandi atau buang air besar & kecil.

Memahami metode tayamum

Sebelum melaksanakan tayamum, seseorang mesti mengetahui metode yg benar & syarat-syaratnya agar tayamum yg dilakukan dapat dianggap sah & diterima oleh Allah SWT.

Baca juga: Surat Ayat Kursi: Arab, Latin, Terjemahan, & Keutamaan

Rukun Tayamum

Rukun tayamum terdiri dr dua tahap yakni:

  1. Menepukkan tangan ke atas debu atau benda yg mampu mengambil alih air.
  2. Mengusap wajah dgn tangan yg telah ditepuk pada debu atau benda pengganti air.

Kedua tahap ini harus dikerjakan dgn menyanggupi syarat-syarat tayamum yg sudah ditentukan sebelumnya. Setelah itu, membaca niat tayamum & doa sehabis tayamum merupakan sunnah yg direkomendasikan.

Sunnah Tayamum

Berikut yakni beberapa sunnah dlm tayamum:

Membaca Basmalah

Sebelum membaca niat, disunahkan untuk membaca basmalah terlebih dahulu.

Membaca Niat dgn Khusyuk

Saat membaca niat, disunahkan untuk memperhatikan & merenungkan makna dr niat tersebut dgn khusyuk.

Membaca Doa Setelah Tayamum

Setelah selesai melaksanakan tayamum, disunahkan untuk membaca doa sebagai bentuk syukur & memohon ampunan pada Allah.

Berdoa Setelah Membaca Niat

Setelah membaca niat, disunahkan untuk berdoa & memohon pada Allah untuk memberikan kemudahan dlm menjalankan ibadah.

Mengusapkan Tangan pada Pakaian

Setelah selesai melaksanakan tayamum, disunahkan untuk mengusapkan kedua tangan pada busana agar debu atau kotoran yg menempel pada tangan bisa terangkat.

Namun, perlu diingat bahwa sunnah bukanlah keharusan & tak berdosa jikalau tak dilaksanakan. Sunnah hanyalah disarankan & dijalankan selaku bentuk mendekatkan diri pada Allah.

Baca juga: Tips Menabung Harian & Bulanan

Hal Penting Dalam Melakukan Tayamum

Selanjutnya, ada beberapa hal penting yg perlu dimengerti dlm melakukan tayamum:

  • Tayamum harus dilaksanakan sehabis masuk waktu salat.
  • Jika tak ada air, keadaan tersebut mesti dibuktikan setelah melakukan pencarian. Pencarian mesti dilakukan saat masuk waktu salat.
  • Tayamum hanya boleh dikerjakan satu kali, ketika kondisi terpaksa, untuk waktu salat tersebut. Jika sudah bisa memperoleh air atau sudah sembuh, secepatnya bersuci dgn wudu lagi. Jika masih tak bisa memperoleh air, ananda mesti mengambil tayamum lagi.
  • Tanah yg dipakai harus higienis, lembut, & berdebu. Bukan tanah berair, tak tercampur dgn tepung, kapur, watu, tinja, & kotoran lainnya.
  • Tayamum hanya dipakai selaku pengganti wudu & mandi besar, bukan untuk menghilangkan najis. Artinya, sebelum melaksanakan tayamum, najis di badan mesti dihilangkan apalagi dulu.
  • Satu kali tayamum untuk satu kali salat fardu.
  • Rukun tayamum terdiri dr empat tahapan, yaitu niat dlm hati, mengusap wajah, mengusap kedua tangan, & tertib.

Kesimpulan

Tayamum yakni cara alternatif membersihkan diri sebelum melakukan ibadah salat tatkala air tak tersedia atau tak bisa digunakan, seperti dlm kondisi sakit atau bepergian jauh. Ada beberapa syarat & rukun yg harus dipenuhi dikala melakukan tayamum, mirip berencana, memakai debu atau tanah yg bersih, mengusapkan kedua telapak tangan pada wajah, & membaca doa.

Selain rukun & syarat, ada pula sunnah dlm melakukan tayamum, mirip menghadap kiblat & membaca basmalah. Dengan mengerti metode, syarat, rukun, & sunnah tayamum, umat muslim mampu melaksanakan ibadah salat dgn baik meskipun dlm kondisi air tak tersedia atau tak bisa digunakan.

Baca juga: Manipulatif Adalah: Mengenal Prilaku Seseorang

Demikianlah klarifikasi terkait niat tayamun & caranya, gampang-mudahan bisa bermanfaat untuk kita semua

Referensi

  1. “Tayamum.” Ministry of Islamic Affairs, Saudi Arabia
  2. “Tayamum.” Kementerian Agama Republik Indonesia, 2020
  3. “Tayamum.” Wikipedia, Wikimedia Foundation, 7 Jan. 2022
  4. al-Khalil, Ahmad Hasan. “Tayamum.” Encyclopaedia of Islam, Second Edition, edited by P. Bearman et al., Brill, 2010
  5. “Tayamum.” IslamWeb

  Bacaan Sholat 5 Waktu Lengkap Arab dan Latin