Rumah Adat Kalimantan Barat – Kehidupan khas suku Dayak asli yg tak dapat didapatkan di wilayah manapun di dunia. Diantara ciri-ciri khas suku Dayak ialah kalung dgn liontin terbuat dr taring babi, penandaan strata sosial masyarakat dgn banyaknya tato obor yg dimiliki, perhiasan-pemanis dr watu, & rumah adab.
Kalimantan Barat yg ternyata berasal dr Suku Dayak yg disebut dgn rumah panjang. Kehidupan bahari & maritim di Kalimantan Barat mampu kita buktikan dgn pengambilan nama Suku yg hidup mendominasi di Kalimantan Barat, yakni suku Dayak.
Suku dayak oleh kebanyakan orang diartikan sebagai “insan” atau “pedalaman”. Namun menurut masyarakat Tunjung & Benuaq arti kata Dayak yakni “Hulu Sungai” Suku dayak sendiri terbagi dlm berbagai jenis rumpun berdasarkan daerahnya yakni, rumpun klemantan (kalimantan), rumpun iban, rumpun apokayan, rumpun murut, rumpun ot danum ngaju & rumpun punan.
Dari kekayaan budaya yg dimiliki seperti Rumah Adat Kalimantan yg bernama Rumah Panjang memiliki ciri khas terlihat dr komponen-komponen yg ada serta Rumah Adat yg mengandung nilai moral dr Suku Dayak. Ciri fisik bangunan dr rumah adab Kalimantan yg memiliki nilai moral yg tinggi Suku Dayak akan dijelaskan dibawah ini:
Daftar Isi
Bentuk Fisik Bangunan Rumah Panjang
Baca Juga: Rumah Adat Jambi
Seperti penamaannya rumah panjang mempunyai ukuran yg tak biasa. Rumah dgn berbahan dasar kayu ini bisa meraih ukuran 180 meter dgn lebar 6-30 meter. Tinggi bangunan mencapai 5-8 meter, dgn bentuk mirip panggung. Untuk mampu masuk kedalam rumah panjang mesti meniti tangga ( atau yg disebut hejot ).
Tangga-tangga tersebut mesti berjumlah ganjil & disesuaikan dgn luas rumah, makin luas rumah maka bertambah banyak pula tangga yg dibuat. Pembuatan tangga di rumah adat Kalimantan Barat ini menggunakan kayu ulin. Kayu yg populer kuat & dapat bertahan hingga ratusan tahun.
Sedangkan lantai dr rumah budpekerti Kalimantan Barat ini terbuat dr belahan bambu atau kayu-kayu belahan pinang yg berpengaruh berbentuk lingkaran lurus. Yang dindingnya bersekat-sekat dgn memakai papan.
1. Interior Bangunan
Pembagian ruangan dlm rumah akhlak Kalimantan Barat meliputi beberapa bagian yg didedikasikan untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
2. Ruang Tamu
Sering disebut dgn Samik. Didalam ruangan inilah penduduk suku Dayak mendapatkan tamu – tamu mereka. Di dlm ruangan ini pasti terdapat meja yg dipakai untuk menjamu, meja ini berupa bundar. Dan disebut dgn Pene oleh masyarakat suku Dayak.
3. Pente Atau Teras
Layaknya bangunan rumah terbaru yg mempunyai halaman depan selaku teras, rumah budbahasa Kalimantan Barat ini pun pula memiliki teras yg terletak di bagian depan rumah. Ruang ini digunakan sebagai daerah pelaksanaan ritual keagamaan atau upacara – upacara adab oleh semua anggota keluarga Suku Dayak.
4. Kamar Tidur
Jumlah kamar tidur di rumah panjang menyesuaikan dgn jumlah keluarga yg tinggal didalamnya. Kamar tidur di rumah Panjang dapat berjumlah sangat banyak tergantung jumlah penghuni rumah. Namun hukum baku di rumah akhlak kalimantan Barat ini adalah bahwa kamar orang renta berada di pangkal aliran sungai & berjajar hingga dgn ujung yg ditempati oleh anak bungsu.
5. Ruang Keluarga
Dapat dibayangkan kan betapa luasnya ruang keluarga masyarakat Dayak? Tentulah ukuran ruang keluarga dr bangunan rumah utama yg dapat meraih 180*30 meter ini sungguh luas. Ruangan ini harus berupa persegi panjang & berletak di tengah-tengah bangunan rumah budbahasa kalimantan Barat.
6. Belakang Rumah
Di rumah modern penataan ruangan dapat bebas sesuai cita-cita tuan rumah, tetapi hal ini tak berlaku bagi penghuni rumah adab kalimantan Barat. Belakang rumah harus difungsikan selaku dapur menghadap aliran sungai & tempat penyimpanan hasil panen.
Baca Juga: Gambar Rumah Adat
Nilai Moral Yang Terkandung Dalam Rumah Panjang
Baca Juga: Rumah Adat Sunda
Bangunan khas rumah akhlak Kalimantan Barat yg antik ini, tak cuma mengandung nilai fungsional. Tidak cuma selaku daerah tinggal, daerah berteduh & kawasan dukungan diri saja. Namun lebih dr itu,dari bangunan khas suku Dayak ini mempunyai maksud berbagai mengajarkan nilai-nilai luhur yg patut untuk diteladani oleh kehidupan modern selaku pedoman bersikap dalam bermasyarakat.
Bangunan yg luas dgn banyak penghuni bahkan sampai beberapa kepala keluarga, tentunya dgn latar belakang yang berlainan, dgn penghasilan yg tak sama melambangkan kehidupan Suku Dayak yg sungguh harmonis & menjunjung tinggi persatuan, rasa saling membuatkan yg besar lengan berkuasa & toleransi yg mendalam.
Penentuan tampang rumah yg sesuai dgn arah mata hari terbit & belakang rumah yg mengikuti arah matahari terbenam. Mengajarkan arti jerih payah seharian sampai hari berakhir. Tidak hanya berpangku tangan & bermalas-malasan. Hal ini memperlihatkan betapa pekerja kerasnya penduduk suku dayak.
Sistem perumahan dimana satu rumah mampu ditinggali oleh beberapa kepala keluarga ini memperlihatkan contoh pada kita bahwa masyarakat suku Dayak tak pernah membeda-bedakan status sosial antara sesama. Mereka menilai semua anggota suku Dayak itu sama rata. Tidak dibedakan oleh usia, keturunan, kekayaan yg dimiliki, rupa yg ganteng & anggun bahkan jabatan yg diperoleh.
Hebat sekali bukan Moral yg dapat kita contoh cari filosofi rumah budpekerti Kalimantan Barat ini? Bangunan kuno yg mengandung banyak pelajaran norma mirip Persamaan diantara penduduk , gotong royong, rasa membuatkan, toleransi & menatap sama rata tanpa melihat kekayaan, kedudukan, rupa & garis keturunan diantara anggota penduduk tak akan pernah dianggap kuno.
Itulah sekilas tentang Rumah Panjang yg merupakan rumah budbahasa Kalimantan yg memiliki ciri has & nilai kearifan yg tinggi. Sudah sangat pantas kita kita menjaga nilai budaya yg dimiliki oleh negara kita Indonesia yg ada di Pulau Kalimantan ini. Suku dayak yg masih mempertahankan tradisi budaya mengakibatkan rumah budpekerti kalimantan masih lestari hingga dikala ini.