Nama Anggota Panitia Sembilan Beserta Profil Dan Fotonya [Lengkap]

Nama anggota Panitia Sembilan – Panitia Sembilan ialah suatu panitia kecil beranggotakan sembilan orang yang dibuat pada tanggal 1 Juni 1945 oleh BPUPKI. Kepanitiaan ini diambil dari suatu Panitia Kecil ketika sidang BPUPKI pertama, yakni Panitia Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan.

Tugas panitia ini yakni untuk memuat saran dan usulan dari berbagai aliran para anggota tentang dasar negara Indonesia merdeka. Panitia tersebut dinamakan Panitia Sembilan dan bertugas menyusun rumusan dasar negara menurut pemandangan biasa anggota.

Adapun nama-nama anggota panitia sembilan ialah sebagai berikut:

  1. Ir. Soekarno (Ketua)
  2. Drs. Mohammad Hatta (Wakil Ketua)
  3. Mr. Achmad Soebarjo (Anggota)
  4. Mr. Mohammad Yamin (Anggota)
  5. H. Agus Salim (Anggota)
  6. KH. Wachid Hasyim (Anggota)
  7. Abdoel Kahar Moezakir (Anggota)
  8. Abikoesno Tjokrosoejoso (Anggota)
  9. Mr. Alexander Andries Maramis (Anggota)

Daftar Anggota Panitia Sembilan

Dan untuk lebih jelasnya, berikut ini daftar nama-nama anggota Panitia Sembilan lengkap beserta profil dan fotonya,

1. Ir. Soekarno (Ketua)

soekarno

Ir Soekarno lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 di usia yang ke-69 tahun. Soekarno yakni Presiden pertama Republik Indonesia yang menjabat pada periode tahun 1945 sampai tahun 1967. Dalam panitia sembilan, Bung Karno bertindak sebagai ketua.

2. Drs. Mohammad Hatta (Wakil Ketua)

mohammad hatta

Drs. H. Mohammad Hatta lahir di Fort de Kock (sekarang Bukittinggi) pada tanggal 12 Agustus 1902 dan meninggal di Jakarta pada 14 Maret 1980 dikala berusia 77 tahun. Ia ialah tokoh pejuang, negarawan, ekonom, dan juga wakil presiden Indonesia yang pertama. Ia berperan sebagai wakil ketua dalam panitia sembilan.

3. Mr. Achmad Soebarjo (Anggota)

achmad soebarjo

Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo lahir di Karawang, Jawa Barat pada 23 Maret 1896 dan meninggal 15 Desember 1978 pada umur 82 tahun. Ia yaitu tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia, diplomat, dan seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Achmad Soebarjo juga ialah Menteri Luar Negeri Indonesia yang pertama.

4. Mr. Mohammad Yamin (Anggota)

mohammad yamin

Prof. Mr. Mohammad Yamin, S.H. lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat pada 24 Agustus 1903 dan meninggal di Jakarta, 17 Oktober 1962 pada usia yang ke-59 tahun. Ia ialah sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan mahir aturan serta merupakan salah satu pendekar nasional Indonesia.

5. H. Agus Salim (Anggota)

haji agus salim

Haji Agus Salim lahir di Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat pada 8 Oktober 1884 dan meninggal di Jakarta pada tanggal 4 November 1954 pada umur 70 tahun. Ia yakni seorang pejuang kemerdekaan Indonesia dan telah ditetapkan sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia.

6. KH. Wahid Hasyim (Anggota)

wachid hasyim

K. H. Abdul Wahid Hasjim lahir di Jombang, Jawa Timur pada 1 Juni 1914 dan meninggal di Cimahi, Jawa Barat, 19 April 1953 pada usia yang ke-38 tahun. Ia yakni pendekar nasional Indonesia dan menteri negara dalam kabinet pertama Indonesia. Ia yaitu anak dari KH Mohammad Hasyim Asy’ari, pendiri NU dan salah satu pendekar nasional Indonesia.

7. Abdoel Kahar Moezakir (Anggota)

abdul kahar muzakir

Prof. KH. Abdoel Kahar Moezakir ialah Rektor Magnificus yang dipilih Universitas Islam Indonesia untuk pertama kali dengan nama STI selama 2 kala 1945-1948 dan 1948-1960. Ia adalah salah satu tokoh Islam yang menjadi anggota BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

8. Abikoesno Tjokrosoejoso (Anggota)

Abikoesno Tjokrosoejoso

Abikoesno Tjokrosoejoso lahir di Kota Karanganyar, Kebumen tahun 1897 dan meninggal tahun 1968. Ia yakni salah satu tokoh pada era kemerdekaan Indonesia. Setelah kemerdekaan, ia menjabat selaku Menteri Perhubungan dalam Kabinet Presidensial pertama Soekarno dan juga menjadi penasihat Biro Pekerjaan Umum.

9. Mr. Alexander Andries Maramis (Anggota)

Alexander Andries Maramis

Mr. Alexander Andries Maramis lahir di Manado, Sulawesi Utara, Hindia Belanda pada 20 Juni tahun 1897 dan meninggal di Indonesia tahun 1977 dikala usia 80 tahun. Ia ialah pejuang kemerdekaan Indonesia serta pernah menjadi anggota KNIP, anggota BPUPKI dan Menteri Keuangan pertama Republik Indonesia.

Piagam Jakarta

Setelah melakukan kompromi dan negosiasi, jadinya pada tanggal 22 Juni 1945 anggota Panitia Sembilan berhasil merumuskan dasar negara yang dikenal dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter) yang berisi:

Bahwa bekerjsama kemerdekaan itu yaitu hak segala bangsa, dan oleh alasannya adalah itu maka penjajahan di atas dunia mesti dihapuskan, sebab tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.

Dan perjuangan pergerakan Indonesia telah sampailah kepada ketika yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan Rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat Rahmat Allah Yang Mahakuasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, agar berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk sebuah pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah-darah Indonesia, dan untuk mengembangkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian kekal dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam Hukum Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan Rakyat dengan berdasar kepada: “Ke-Tuhanan, dengan keharusan menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya, berdasarkan dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat-kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan sebuah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Demikianlah ulasan perihal daftar nama nama anggota Panitia Sembilan beserta profil dan fotonya. Semoga bermanfaat dan mampu menjadi referensi untuk memahami semua orang tokoh panitia sembilan yang merumuskan Piagam Jakarta.

  Sikap Kepahlawanan Sultan Iskandar Muda