NAFTA (North American Free Trade Agreement) yakni organisasi internasional beranggotakan negara-negara Amerika Utara yg bertujuan untuk mengkoordinasikan kegiatan ekonomi, perniagaan, sosial, hingga kesehatan.
Organisasi ini didirikan selaku bentuk kerja sama multilateral (antara beberapa negara), sehingga mampu mewujudkan kemakmuran bersama.
Perjanjian internasional ini menjadi penting, terutama dlm masa terbaru ini dimana negara-negara di dunia semakin terhubung satu dgn yg yang lain.
Oleh alasannya adalah itu, sangat sukar bagi suatu negara untuk berdiri sendiri tanpa berkerjasama dgn negara lainnya. Disinilah NAFTA berperan, yaitu untuk menjembatani kerjasama antara 3 negara di Amerika Utara yg saling terhubung perekonomiannya.
Daftar Isi
Latar Belakang Dibentuknya NAFTA
NAFTA terbentuk pada tanggal 12 Agustus 1992 tetapi gres diresmikan dua tahun kemudian yaitu pada tanggal 1 Januari 1994. Organisasi ini merupakan bentuk kerja sama perdagangan bebas antara negara-negara di Amerika Utara.
Pada prinsipnya, NAFTA bermaksud untuk mempermudah perekonomian negara-negara anggotanya dlm hal penerapan tarif bea cukai, ketentuan penanaman modal aneh, & hal-hal lain terkait perekonomian.
Salah satu acara kerja NAFTA ialah peniadaan batasan non-tarif bagi sektor perdagangan & pertanian antara Amerika & Meksiko pada 1 Januari 1998.
Tujuan didirikan NAFTA yakni mengembangkan kemajuan ekonomi yg dibarengi dgn terbukanya peluang kerja sebagai hasil dr dihilangkannya berbagai kendala jual beli.
Selain itu, NAFTA pula berusaha membuat kompetisi yg adil, membuka peluang investasi, & membuat prosedur yg mudah dlm menyelesaikan perselisihan jual beli antar anggota, & melindungi hak milik intelektual.
NAFTA terdiri dr 3 negara selaku anggotanya yakni Amerika Serikat, & Kanada. Ketiga negara ini setuju membentuk kawasan jual beli bebas.
Ada beberapa aspek yg menjadi latar belakang dibentuknya organisasi ini. Pertama, adanya pergeseran keadaan jual beli ekonomi dengan-cara global. Situasi ini pula menyebabkan perubahan internal.
Selain itu, kolaborasi blok yang lain kurang membuat puas sehingga pembentukkan NAFTA dirasa penting. Persatuan regional mirip NAFTA ini diyakini bisa mengembangkan posisi & daya saing para pesertanya dlm kancah internasional.
Negara Anggota NAFTA
Seperti yg sudah dijelaskan diatas, North American Free Trade Agreement mempunyai 3 negara anggota. Negara-negara anggota tersebut antara lain ialah
- Amerika Serikat
- Kanada
- Mexico
Ketiga negara ini tergolong kedalam negara yg terletak di wilayah utara benua Amerika.
Sehingga, perjanjian kerjasama ini dinamakan sebagai persetujuan perdagangan bebas North American atau yg berlaku di negara-negara Amerika Utara.
Hak & Kewajiban Negara Anggota NAFTA
NAFTA mengontrol berbagai kebijakan & kewenangan setiap anggotanya mulai dr jual beli hingga investasi. Hal ini bermaksud supaya negara-negara Anggotanya mempunyai
Berikut yakni hak-hak & keharusan negara anggota yg diatur oleh NAFTA.
- Perdagangan
- Keimigrasian
- Finansial
- Investasi
Agar kalian lebih paham, kita akan membahas dengan-cara lebih dlm setiap hak & keharusan yg sudah disebutkan diatas.
Perdagangan
Dalam sektor jual beli, aturan utama yakni perihal pembatalan kendala tarif & non tarif. Hambatan-hambatan ini dinilai menghambat & memperlambat kegiatan jual beli internasional.
Tergantung jenis & demand terhadap suatu produk, tarif akan dengan-cara perlahan diturunkan. Penghapusan ini pula berlaku pada izin impor & user fees.
Keimigrasian
Dalam bidang keimigrasian, NAFTA menolong para pengusaha dlm melaksanakan kegiatan bisnis misalnya dgn memberikan izin penerbitan visa sementara, menyediakan alat promosi, & memberikan insentif bagi para pelaku bisnis.
Hal ini menjadi sungguh penting alasannya adalah perekonomian ketiga negara ini memiliki relasi yg sungguh erat.
Oleh karena itu, tidak heran jika pergerakan pekerja dlm problem keimigrasian merupakan hal yg sungguh penting untuk dikontrol & diregulasi dgn baik.
Finansial
Dalam bidang keuangan, NAFTA mengendalikan hak-hak anggota terkait penggunaan mata duit yg didasarkan pada nilai pasar & waktu transaksi.
Selain itu, hak-hak lain terkait investasi, jual beli, & transfer mata duit pula dikelola dengan-cara mendetail supaya metode keuangan ketiga negara ini tetap stabil.
Investasi
Secara umum, investasi yakni pembelian suatu aset dgn tujuan bikin nilai suatu produk lebih tinggi. Barang yg diinvestasikan dapat berupa bangunan, modal, tanah, materi baku, & bahan produksi.
Sementara itu, investasi berdasarkan NAFTA berupa portofolio mirip saham, pinjaman, pendapatan, bunga, & instrumen finansial yang lain mirip property.
NAFTA menerapkan ketentuan equal treatment dalam investasi. Artinya yakni setiap penanam modal di masing-masing negara anggota menerima perlakuan ketika.
Sebagai ilustrasi, investasi yg menanam saham di Amerika Serikat akan mendapat perlakuan sama di Kanada & Meksiko.
Ketentuan ini didasarkan pada prinsip jual beli internasional yg adil, liberal, & transparan yg menjamin keamanan & sumbangan penuh di ketiga negara.
Dampak NAFTA bagi Negara Anggota
Perjanjian perdagangan bebas NAFTA jelas memberikan laba bagi negara-negara yg menjadi anggotanya.
Namun, kerjasama ini tak selalu memberikan pengaruh positif, ada pula dampak-efek negatif ataupun pembagian laba yg tak sama rata antara semua negara anggotanya.
Keuntungan NAFTA
Melalui NAFTA, Amerika Serikat mendapat laba pada sektor pertanian. Meksiko & Kanada yaitu pasar ekspor terbesar kedua & ketiga bagi produk agrikultur Amerika Serikat.
Dengan saling melakukan pekerjaan sama sebagai produsen & pelanggan hasil pertanian, laba jual beli dlm sektor pertanian meningkat tajam pada ketiga negara ini.
Amerika tak senantiasa menjadi pelanggan dlm sektor perdagangan. NAFTA pula memberi keuntungan bagi Amerika & Meksiko melalui kolaborasi perdagangan masakan & pangan di mana Amerika menjadi pihak pengekspor.
Bahkan dikala ini lebih dr 70 persen keperluan pangan Meksiko disupply oleh Amerika.
Dengan perjanjian ini, Meksiko & Canada pula diuntungkan karena dapat menjual produk-produknya dengan-cara lebih bebas di Amerika Serikat yg merupakan pasar pelanggan paling besar di dunia selain Uni Eropa, China, & India.
Selain itu, pekerja Canada & Meksiko pula mampu berkerja dengan-cara lebih bebas di Amerika Serikat. Seperti yg kita ketahui, pemasukan pekerja di Amerika Serikat cukup besar sehingga remitansi (remittance) yg dikirim ke negaranya pula cukup besar.
Kerugian NAFTA
Walaupun kolaborasi yg dikelola oleh NAFTA sama-sama menunjukkan keuntungan bagi ketiga negara, ternyata Amerika selaku negara super power tetap memperoleh laba paling besar.
Walaupun NAFTA prospektif bermacam-macam laba, ternyata ada kerugian yg dinikmati khususnya oleh Meksiko.
Masih banyak rakyat Meksiko yg tak merasakan manfaat pribadi dr kebijakan NAFTA. Pada permulaan tahun 1995, ratusan ribu rakyat Meksiko justru kehilangan mata pencaharian karena ratusan perusahaan gulung tikar balasan nilai saham jatuh sebesar 24%.
Sebenarnya Amerika pula mengalami hal yg sama namun dampaknya tak seburuk di Meksiko.
Upah pekerja di Meksiko merosot hinggan 50% sementara biaya hidup tetap tinggi. Selain itu masuknya perusahaan-perusahaan multinasional membuat usaha kecil & menengah gulung tikar.
Intinya yaitu, alih-alih menyejahterakan warga Meksiko, hingga dgn tahun 1996 semenjak perjanjian NAFTA ditandatangani, justru lebih dr 2 juta warga Meksiko mengalami kemiskinan akibant kehilangan pekerjaan.
Keadaan kian bertambah jelek alasannya ongkos listrik, materi bakar, & keperluan dasar yang lain meningkat. Kemiskinan ini ialah akibat dr keuntungan perdagangan yg tak merata.
Selain problem perdagangan & lapangan kerja, Meksiko pula dihadapkan dgn kerugian di sektor pertanian.
Padahal sebelum dilaksanakannya NAFTA, Meksiko merupakan negara buatan jagung yg besar. Tetapi justru di tahun 1996, buatan menurun sehingga Meksiko justru mesti mengimpor jagung.
Dampak NAFTA kepada Perdagangan Internasional
Sebagai sebuah instrumen jual beli internasional, NAFTA tak hanya memberi efek bagi ketiga negara anggotanya tetapi pula memberi imbas pada perdagangan skala internasional.
Hal ini tak terelakkan mengenang negara-negara anggota NAFTA pula mempunyai peranan yg penting dalan perdagangan dunia.
Sebagai umpamanya, NAFTA menerapkan taktik yg disebut Administered Protection to Encourage Foreign Investment.
Dengan taktik ini NAFTA menuntun penanam modal abnormal dr negara-negara di luar NAFTA untuk berinvestasi & berjualan dgn negara Anggota NAFTA.
Dalam hal ini NAFTA memilih negara-negara mana yg sekiranya mampu menghasilkan keuntungan untuk negara-negara anggota NAFTA melalui jalinan hubungan bilateral.
Negara-negara yg menandatangani perjanjian bilateral tersebut nantinya dapat mengakses pasar NAFTA & menikmati keuntungan-laba dr perdagangan bebas dgn 3 negara anggota NAFTA.
Indonesia pula merupakan negara yg mendapat efek NAFTA baik pengaruh negatif maupun positif. Dampak positif yg dirasakan ialah memperbesar jangkauan pasar ekspor Indonesia dengan-cara global utamanya di negara-negara anggota NAFTA.
Selain itu lewat kebijakan perdagangan bebas, masyarakat Indonesia mampu dgn gampang menerima barang-barang yg belum bisa dibuat sendiri.
Hal ini terjadi karena Indonesia cuma perlu berunding dgn satu entitas perdagangan internasional untuk mempenetrasi pasar domestik ketiga negara tersebut.
Sayangnya, ada dampak negatif yg muncul selaku konsekuensi dr perjanjian perdagangan NAFTA. Kerugiannya antara lain ialah sulitnya memasuki pasar ketiga negara ini jikalau tak tergabung dgn perjanjian2 bilateral yg diatur oleh NAFTA.
Selain itu, produk dr negara NAFTA pula nantinya mampu mendominasi produk di negara-negara berkembang, khususnya yg belum memiliki basis industri yg kuat.
Hal ini terjadi sebab daya saing yg rendah dr industri manufaktur pada negara-negara tersebut. Kemampuan produksinya masih kalah jauh dibawah negara-negara maju yg tergabung dlm NAFTA.
Dampak negatif lain yg dapat terjadi ialah ancaman eksploitasi SDA, kenaikan impor, & defisit neraca perdagangan antar negara.
Meskipun begitu, semua kerugian-kerugian ini sebaiknya mampu dimitigasi & terselesaikan dgn negosiasi aturan-hukum jualan yg saling menguntungkan antara semua pihak, baik antar negara NAFTA maupun dgn negara-negara Non-NAFTA.