Mutu Layanan Sistim Isu Dan Teknologi Info

Kualitas Layanan Sistim Informasi dan Teknologi Informasi 
Layanan tata cara isu mempunyai karakteristik yang berlawanan dengan jenis layanan lainnya. Keterikatan antara teknologi yang meningkat pesat, metodologi dan kemampuan perembesan pengetahuan bagi pelaksana penyerahan pelayanan sangat erat. Kesulitan mengindentifikasikan keperluan pemakai, beragamnya tipe dan karakteristik pemakai layanan Sistim Informasi yang tidak mungkin dikerjakan generalisasi, menambah kompleksnya layanan ini. (Soebiyantoro 2003).
Perbedaan fundamental antara layanan Sistem berita dengan jenis layanan yang lain terletak pada lini produk layanan yang ditawarkan. Lini produk layanan Sistim Informasi merupakan pungsi lini dari Unit Sistim Informasi. Kunci kesuksesan dalam pemuasan pemakai layanan Sistim Informasi terletak pada bagaimana Unit Sistim Informasi mengurus sumberdaya manusia dan metodologi yang digunakan dalam pelayanannya. Pengelolaan factor-faktor tersebut dengan baik, akan menciptakan sebuah layanan Sistim Informasi yang handal, akurat, sempurna waktu, efektif dan mampu memperlihatkan kontribusi yang mencukupi bagi organisasi secatra keseluruhan.
Sedangkan untuk pengukuran kualitas layanan Sistim Informasi, kepuasan pemakai dapat digunakan selaku ukuran tidak langsung bagi kesuksesan Sistim Informasi sebuah organisasi. Menurut Cohen 1981 (dalam Soebiyantoro 2003), untuk mengukur kepuasan pemakai dengan baik diharapkan sebuah instrument pengukuran yang tidak saja sesuai, namun juga memiliki mutu yang tinggi. Ada beberapa metode pengukuran kepuasan pemakai terhadap kualitas layanan Sistim Informasi, adalah USISF, SERVQUAL dan adaptasi USISF dan SERVQUAL.
a. USISF (User Satisfaction of Information System Function)
USISF ialah tata cara pengukuran kepuasan pemakai kepada layanan fungsi Sistim Informasi, yang dilakukan untuk tata cara aplikasi tertentu. Leon 1986 (dalam Soebiyantoro 2003). Mengemukakan 13 item, adalah; (1) Hubungan dengan staf Unit Sistem Informasi, (2)proses yang dikerjakan untuk melakukan pergeseran oleh Unit Sistem Informasi terhadap seruan pemakai layanan Sistim Informasi, (3)tingkat pelatihan PDE yang ditawarkan, (4)pengertian pemakai tentang sistim yang dipakai, (5)partisipasi pemakai, (6)perhatian staf unit Sistem Informasi, (7)reliabilitas hasil keluaran, (8)relevansi hasil keluaran, (9)akurasi hasil keluaran, (10)kecermatan hasil keluaran, (11)komunikasi dengan staff Unit Sistim Informasi, (12)waktu yang diharapkan untuk mengembangkan metode baru, (13)kelengkapan hasil keluaran. 
b. SERVQUAL (Service Quality)
Merupakan metode pengukuran kepuasan pemakai yang dikemukakan oleh Pasuraman. Metode ini lebih berifat umum, belum mengarah kepada layanan Sistim Informasi. Ada lima indikator yang dipakai, yaitu (1)reability, (2)responsive, (3)assurance, (4)empaty, (5) tangibles.
c. Penyesuaian Antara USISF dan SERVQUAL
Meruapakan metode yang paling cocok untuk mengukur kepuasan pemakai terhadap layanan Sistem Informasi (Leon 1996 dalam Soebiyantoro 2003), dalam hal ini penulis mengambil 6 item pada USISF dan dan 2 item lagi pada SERVQUAL, item tersebut ialah; (a)relevansi hasil keluaran (USISF), (b)akurasi hasil keluaran (USISF), (c)responsive(SERVQUAL).
Sistem Informasi Akademik
Untuk membahas kajian ihwal Sistim Informasi Akademik, maka berikut ini penulis mengutip beberapa pertimbangan ahli. Menurut Murdik(dalam Rahmadana dan Bijaksana 2002), tata cara adalah seperangkat elemen yang membentuk acara atau sebuah prosedur/ bagian pembuatan yang mencari sebuah tujuan-tujuan bareng dengan mengoperasikan data atau barang pada waktu tertentu untuk menciptakan isu atau energi atau barang. Penekanan terhadap pengertian tata cara ini yakni kepada prosedur penelusuran dan pengolahan untuk dioperasikan menjadi info untuk menciptakan barang dan jasa selaku tujuan.
Menurut Moekijat (dalam Rahmadana dan Bijaksana 2002), suatu tata cara dapat dirumuskan selaku setiap kumpulan bab-bab atau subsistem yang disatukan, yang dirancang untuk meraih suatu tujuan. Pengertian yang dikemukakan ini juga jikalau kita telaah intinya mengandung pengertian yang serupa kepada a[a yang telah diungkapkan oleh Murdick wacana sistem .
Untuk mengetahui pengertian berita yang dalam hal ini penulis mengutip pendapat hebat,yaitu menurut Davis(dalam Arifin,2002)menyampaikan data atau informasi merupakan kalangan terstruktur, studi yang mewakili kuantitas tindakan, benda dan sebagainya. Data berbentuk abjad yang dapat berbentukalphabet, angka maupun symbol-simbol khusus. Data ialah golongan terencana yang refresentatif tidakan, barang/benda dan sebagainya. Mewakili kuantitas langkah-langkah bias juga dimaksudkan bahwa data tersebut ialah hasil laporan kerja yang dihidangkan dalam bentuk laporan dengan karakter kuantitas atau banyaknya kegiatan ataupun tindakan yang dikerjakan dalam perusahaan. Data atau informasijuga dapat mewakili benda/barang yang disuguhkan dalam bentuk laporan (mewakili kondisi benda/jasa)
Sistim Informasi Akademik merupakan sumber daya yang kepada segala sesuatu dalam bentuk informasi yang ada kaitannya dengan dilema-dilema akademik di kampus. Sistem Informasi Akademik selain merupakan sumber daya informasi di kampus, juga dapat dipakai sebagai fasilitas media komunikasi antara dosen dan mahasiswa, mahasiswa dengan mahasiswa dosen dengan pejabat kampus terkait dan siapa pun yang ada di lingkungan kampus tersebut. Karena memakai teknologi internet tidak hanya dilakukan dalam kampus saja tetapi diluar kampuspun bias dilakukan bahkan dimana saja di seluruh dunia ini asalkan ada sebuah computer yang terhubung dengan internet. Sistim Informasi Akademik yakni merupakan metode informasi yang berbasis web yang bermaksud untuk membentuk Knowledge Based System yang dapat diakses internet, sebagai acuan macam isu yang ada didalamnya ialah; (Arifin, 2002)
a. Berita, berisi gosip terbaru yang diterbitkan oleh lembaga pendidikan maupun berita teknologi dari aneka macam sumber info.
b. Pendidikan, berisi berita yang berhubungan dengan perkuliahan yang terdapat dilembaga pendidikan, misalnya kurikulum, Satuan Acara Perkuliahan(SAP), dosen, materi kuliah, Kerja Praktek, tugas simpulan dan observasi.
c. Komunitas, berisi ihwal komunitas yang ada di forum pendidikan yang akan menginformasikan wacana Civitas Akademika misalnya Staff, mahasiswa, Alumni, bulletin dan lain-lain.
d. Data Personal, berisi Informasi yang berrhubungan dengan mahasiswa diantaranya;
1) Kartu Rencana Studi (KRS) sesuai dengan mata kuliah yang telah diprogramkan dalam satu semester
2) Kartu Hasil Studi(KHS) unruk mengenali hasil yang telah dicapai selama mengikuti perkuliahan dan hasil penilaian studi, sekaligus mengenali indeks prestasinya
e. Jadwal Perkuliahan, yang berisi perihal agenda kuliah, aktivitas mahasiswa, memonitor agenda perkuliahan dosen, jumlah kehadiran dalam mengikuti perkuliahan
f. Perpustakaan, berisi wacana info buku lewat catalog online
g. Electronic Mail (Email), fasilitas ini untuk mengirim dan mendapatkan surat/pesan sekaligus mampu dijadikan selaku fasilitas atau alat diskusi antar mahasiswa, dosen bahkan karyawan dalam forum pendidikan.
Responden
Untuk lebih akurantanya observasi ini responden dalam observasi ini adalah mahasiswa aktif universitas Bina Darma yang diambil secara bervariasi dari semester permulaan hingga semester akhir dari Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknik dan Fakultas Psikologi. 
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dijalankan ini termasuk riset deskriptif biar mampu menjawab bagaimana kekerabatan dan dampak objek observasi, sedangkan tata cara penelitian yang dipakai yaitu tata cara dengan lewat pendekatan kuantitatif dan dengan cara melakukan survey untuk menerima data primer yang hendak dipakai untuk memperoleh hasil analisa atas observasi ini. Survei dikerjakan terhadap responden yaitu mahasiswa aktif di Universitas Bina Darma.
Pengujian Data
Mengingat pengumpulan data dijalankan dengan menggunakan kuesioner, maka keseriusan responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ialah hal yang sungguh penting dalam observasi. Keabsahan atau kesahihan suatu hasil observasi sosial sangat diputuskan oleh alat ukur yang dipakai. Apabila alat ukur yang digunakan tidak valid dan atau tidak sanggup menerima amanah, maka hasil penelitian yang dilaksanakan tidak akan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Dalam menanggulangi hal tersebut diharapkan dua macam pengujian, yaitu uji validitas (test of validity) dan uji keandalan (test of reliability) untuk menguji kesungguhan balasan responden.
a. Uji Validitas (Test of Validity)
Uji validitas dilaksanakan untuk mengenali apakah alat ukur yang sudah disusun betul-betul mengukur apa yang perlu diukur. Uji validitas memiliki kegunaan untuk memilih seberapa cermat sebuah alat melakukan fungsi ukurannya. Alat ukur validitas yang tinggi berarti mempunyai varian kesalahan yang kecil, sehingga menunjukkan kepercayaan bahwa data yang terkumpul merupakan data yang dapat mengemban amanah.
Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan masing-masing pertanyaan dengan jumlah skor untuk masing-masing variabel. Angka korelasi yang diperoleh secara statistik harus dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r. Bila r hitung > r tabel berarti data tersebut signifikan (valid) dan patut dipakai dalam pengujian hipotesis penelitian yang sebaliknya kalau r hitung < dari r tabel memiliki arti data tersebut tidak signifikan (tidak valid) dan tidak akan diikutsertakan dalam pengujian hipotesis penelitian.
b. Uji Reliabilitas (Test of Reliability)
Setelah dilakukan uji validitas atas pertanyaan atau pernyataan yang dipakai dalam observasi ini, berikutnya dilaksanakan uji reliabilitas. Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data intinya menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dijalankan pada waktu yang berlawanan. Uji keandalan dilaksanakan kepada pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan yang sudah valid. Pengujian ini dilaksanakan dengan menggunakan teknik belah dua, yang langkah kerjanya sebagai berikut: (1) Membagi pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan menjadi dua belah. (2) Skor untuk masing-masing pertanyaan atau pernyataan pada tiap belahan dijumlahkan sehingga menciptakan dua skor total untuk masing-masing responden, (3) Mengkorelasikan skor total cuilan pertama dengan skor total belahan kedua, dengan menggunakan kekerabatan product moment, (4) Mencari reliabilitas untuk keseluruhan pertanyaan atau pernyataan dengan rumus Spearman-Brown.
Reliabilitas dari setiap pertanyaan akan ditunjukkan dengan hasil rhitung yang lebih besar atau sama dengan r tabel, dan rhitung nya positif. 
Operasionalisasi Variabel
Pada dasarnya data yang diharapkan dalam penelitian ini mampu dibagi menjadi 3 variabel adalah; 
  1. Relevansi hasil keluaran(X1) ialah dimensi yang kualitas layanan yang menyatakan keterkaitannya hasil keluaran dengan apa yang diharapkan mahasiswa terhadap Sistim Informasi Akademik. (Soebiyantoro 2003) 
  2. Akurasi hasil keluaran(X2) ialah dimensi yang kualitas layanan yang menyatakan keakuratan hasil keluaran dari Sistim Informasi Akademik (Soebiyantoro 2003) 
  3. Responsive(Ketanggapan) (X3), yakni dimensi mutu jasa yang dinyatakan sebagai pandangan mahasiswa terhadap balasan dan kecepatan dalam membantu dan memperlihatkan layanan pada mahasiswa (Pasuraman dalam P.Ratnawati) 
  Dampak Struktur Kepemilikan Kepada Pengungkapan Tanggungjawab Sosial / Social Disclosure
Sumber dan Pengumpulan Data
Data primer dikumpulkan berdasarkan tanggapan responden dengan menggunakan kuestioner. Kuestioner dalam observasi ini terdiri dari 4 bab dengan perincian selaku berikut; 
Relevansi Hasil Keluaran
1 Anda mengenali Jadwal sebelum Mengisi KRS
2 Anda menerima KRS sesuai dengan apa yang anda isi.
3 KRS yang anda terima, bermanfaat sebab ada isu penting disitu
4 Jadwal yang keluar di KRS anda sesuai dengan apa yang anda pilih
5 Anda mendapatkan KHS sesuai dengan mata kuliah yang anda pilih
Akurasi Hasil Keluaran
6 KRS yang anda terima telah sesuai dan lengkap informasinya
7 DPNA yang ada di dosen pengajar telah tercantum nama anda
8 Anda menerima KRS sesuai dengan apa yang anda isi.
9 KHS yang anda terima sudah lengkap sesuai dengan yang anda ikuti 
10 Nilai yang ada di KHS sesuai dengan DPNA di dosen pengasuh mata kuliah tersebut
RESPONSIVENESS
11 Bagian pelayanan akan menerima Laporan kesalan dari anda 
12 Bina Darma menginformasikan terhadap anda mengenai periode Pembuatan KRS
13 Bina Darma menginformasikan kepada anda mengenai era Pembagian KHS
14 Jika ada kesalahan dalam KRS atau KHS bagian pelayanan melayani untuk perbaikan
15 Bagian Pelayanan merespon setiap usul/pertanyaan yang anda usikan
Ekspektasi
16 Bagian pelayanan Telah melayani anda secara baik
17 Hasil yang dikeluarkan oleh Sistim Informasi Akademik telah memenuhu kebutuhan anda
18 Manfaat dari KHS dan KRS dan DPNA yang dikeluarkan Sistim Informasi akademik sudah memenuhi harapan anda
Untuk mempermudah dan menciptakan perhitungan yang akurat, maka dipakai jasa computer dengan Perangkat lunak Statistick Program Social Science (SPSS)
Sedangkan data Sekunder didapat dari kepustakaan, jurnal dan dari internet.
Metode Analisis
Untuk menganalisis dari observasi ini guna menguji hipotesis yang diajukan, digunakan sistem regresi berganda dengan uji validitas dan reabilitas, uji tolok ukur alnalisis regresi majemuk yang terdiri dari uji normalitas, heterokedastisitaas, uji relasi, yang mampu mengetahui tingkat kepentingan pelayanan berdasarkan pengguna jasa pelayanan Sistim isu akademik dan tingkat kepuasannya terhadap pelayanan yang diberikan. 
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Dalam bab IV ini akan dibahas hasil observasi perihal dampak relevansi, akurasi dan responsiv terhadap kepuasan pengguna Sistim Informasi Akademik yang diukur dengan cara survey. Namun sebelumnya apalagi dahulu akan dikerjakan pengujian kepada data yang sudah dikumpulkan lewat analisis instrumen penelitian. Analisis instrumen penelitian dilaksanakan untuk menguji apakah instrumen yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak. Instrumen dibilang baik jika instrumen penelitian tersebut memenuhi sifat valid dan reliabel. Untuk memilih apakah sebuah instrumen dapat dikatakan valid dan reliabel maka dikerjakan pengujian dua tahap adalah, uji validitas dan uji reliabilitas. Adapun pengujian tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
Karakteristik Responden
Jumlah Karakteristik responden dalam observasi ini antara lain menurut, jenis kelamin, Fakultas dan semester pada Universitas Bina Darma. Dengan jumlah 182 mahasiswa yang mencakup Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik dan Fakultas Psikologi. Dari Tabel 4.1 ialah hasil analisis karakteristik responden menunjukkan Jumlah mahasiswa berjenis kelamin laki-laki 88 dan jenis kelamin wanita sebanyak 94 mahasiswa, untuk fakultas Ilmu Komputer terdiri dari 137 mahasiswa, Fakultas Ekonomi 28 Mahasiswa, Fakultas Teknik 8 Mahasiswa dan Psikologi 9 mahasiswa, masing untuk semster III didapat sebanyak 30 mahasiswa, semester 5 sebanyak 84 mahasiswa dan semester 7 sebanyak 68 mahasiswa
Deskripsi Variabel Penelitian
Sebanyak 182 mahasiswa dari 3775 mahasiswa aktif pada semsester III sampai semseter VII yang terpilih menjadi responden dalam penelitian ini. Variabel bebas dalam observasi ini terdiri dari relevansi (X1) berisikan 5 item pertanyaan, Akurasi (X2) berisikan 5 item pertanyaan dan Responsivness terdiri dari 5 item pernytaan. Variabel terikat penelitian ini yaitu ekspektasi (Y) terdiri dari 3 item pertanyaan (Lihat lampiran). Untuk menganalisis variabel-variabel tersebut diambil dari skor rata-rata jumlah skor dari komponen masing-masing variabel lalu membuat interval untuk masing-masing nilai pada setiap variabel.