Mutiara Hikmah; 15 Pesan Luqman Hakim kepada Anaknya

Oleh: Kazuhana El Ratna Mida (Ratna Hana Matsura)

Luqman Hakim yakni seorang yg arif bijaksana. Beliau dianugerahi oleh Allah nasihat, logika & kemampuan mengerti sesuatu. Beliau diberi ilmu & kesanggupan yg luar biasa dlm mengamalkan ilmunya. Seseorang tak akan dikatakan hakim (hebat pesan yang tersirat, arif budiman) kalau tak memiliki ilmu & amal.

Beliau mengamalkan ilmunya & mewasiatkan pada putranya agar senantiasa bersandar pada Allah baik di dunia atau di darul baka. Sebenarnya banyak mutiara pesan tersirat dr Luqman Hakim, tetapi yg diulas hanya beberapa tepatnya 15 pesan Lukman Hakim pada Anaknya :

1. Wahai anakku, juallah duniamu demi kehidupan akhiratmu, niscaya kau-sekalian akan memperoleh keduanya dgn beruntung.

2. Wahai anakku, janganlah mencampuri persoalan dunia terlalu dlm sehingga membuat rusak permasalahan akhiratmu, tetapi janganlah meninggalkan sama sekali, sehingga kau-sekalian menjadi beban orang lain.

3. Wahai anakku, sebagaimana kamu-sekalian tidur, demikianlah kamu-sekalian mati & sebagaimana kamu-sekalian bangun, demikianlah kamu-sekalian dibangkitkan kelak.

Beramallah kamu-sekalian dgn amal salihh, niscaya engkatu tidur & bangun mirip pengantin baru, & janganlah berzakat dgn amal jelek, sebab kau-sekalian akan tidur & bangun dgn kekuatan, mirip orang yg diburu-buru penguasa untuk dibunuh.

4. Wahai anakku, apabila terdapat pada diri seseorang lima hal yakni : a) agama, b) harta, c) sifat aib, d) baik budi & e) gemar memberi. Maka ia seorang yg bersih lagi takwa, menjadi kekasih Allah & lepas dr gangguan setan.

5. Wahai anakku, menjadi orang bisu tetapi berakal itu lebih baik dibandingkan dengan kamu-sekalian menjadi orang yg banyak bicara tetapi kurang pandai.

  Sunnah Menyikapi Kemenangan

Tiap-tipa sesuatu itu jadi petunjuknya. Akal isyarat iala berpikir & isyarat berpikir itu ialah diam.

Barang siapa berkata-kata dlm hal yg tak baik maka ia sungguh-sungguh tidak berguna, barang siapa berpikir tanpa mengambil pelajaran maka ia sungguh-sungguh lalai & barang siapa ia tanpa berpikir maka ia benar-benar rugi.

6. Wahai anakku, janganlah ayam itu menjadi lebih arif daripadamu, ia bangun dgn berkokok di waktu sahur, sedangkan kau-sekalian masih tidur nyenyak.

7. Wahai anakku, barang siapa berpendapat bahwa keburukan itu dapat memadamkan kejelekan, kalau itu benar maka nyalakanlah dua api. Kemudian lihatlah, apakah api yg satu mampu memadamkan api lainnya? Yang benar kebaikan itulah yg dapat memadamkan keburukan, seperti air yg memadamkan api.

8. Wahai anakku, sabar tatkala menghadapai hal-hal yg tak diminati termasuk bagusnya keyakinan.

9. Wahai anakku, janglah kamu-sekalian makan tatkala kamu-sekalian masih kenyang, memberikannya untuk anjing, pasti lebih baik bagimu dr pada kamu-sekalian memakannya. Wahai anakku, makanlah masakan yg paling baik. Tidurlah ditempat yg paling empuk.

(Maksdunya yakni, banyak-banyaklah berpuasa & biasakan salat malam, sehingga kau-sekalian bisa makan yummy & bisa tidur nyenyak).

10. Wahai anakku, apabila kamu-sekalian hendak menetapkan sesuatu parkara, janganlah kamu-sekalian putuskan terlebih dahulu sebelum kau-sekalian musyawarah dgn orang yg terlatih. Wahai anakku, bermusyawarah dgn orang terlatih dlm banyak hal, karena ia akan memperlihatkan pendapatnya yg harganya tak ternilai, sedangkan kamu-sekalian mampu mengambilnya dgn cuma-cuma tanpa membayar.

11. Wahai anakku, temanilah ulama, hebat ilmu, dekatilah mereka, karena Allah membangkitkan harti dgn cahaya pesan yang tersirat, seperti menghidupkan tanah dgn air hujan. Wahai anakku, wajib kamu-sekalian berilmu, alasannya adalah apabila kau-sekalian fakir ilmu, maka ilmu itu menjadi hartamu & apabila kamu-sekalian kaya, maka ilmu itu menjadi hiasanmu. Wahai anakku, jadilah kau-sekalian spesialis ilmu, penuntut ilmu, pendengar ilmu, atau sebagai orang yg mau mendekati ilmu.

  Sirah Nabawiyah, Kondisi Arab Sebelum Islam

12. Wahai anakku, wajib bagi setiap manusia itu pintar-pandai bergaul dgn tiga orang, yaitu : a) raja yg zalim, b) orang sakit, c) perempuan.

13. Wahai anakku, cukuplah dgn sifat qana’ah selaku kemuliaan & dgn jiwa yg higienis sebagai kenikmatan.

14. Wahai anakku, kasihanilah orang-orang fakir lantaran tak banyak bersabar. Kasihanilah orang-orang kaya lantaran tak banyak bersyukur & kasihanilah siapa saja lantaran mereka sering ceroboh.

15. Wahai anakku, jadikanlah cita-citamu itu sesuai dgn bakatmu & janganlah kamu-sekalian jadikan cita-citamu itu sesuai dgn apa yg menciptakan ananda cukup (padahal bertentangan dgn bakatmu).

Sedikit pesan yg Luqman berikan pada putranya. Di mana pesan itu tak hanya ihwal moral tetapi pula akan ketakwaaan, kemasayarakatan & perihal ilmu. Hampir semua faktor kehidupan belaiu wasiatkan pada putranya, supaya sang putra menjadi anak salih yg senantiasa akrab dgn Ilahi.

Petikan mutiara nasihat ini gampang-mudahan pula bisa menjadi pendidikan untuk siapa pun tak hanya untuk bawah umur namun pula para orang cukup umur sebagai pembelajaran yg bisa diambil manfaat untuk kedepannya.

Srobyong, 13 Februari 2015

Sumber:

Ahmad Najieh, Pesan-Pesan Bijak Luqman Hakim Riyahn Jaya Surabaya