Mrpd Pancasila Antara Budaya Dan Agama

Kali ini memang berlawanan dengan misa yang dilangsungkan, ramai pengujungnya. Tetapi, dikala berada di pintu masuk itu, jelas sekali ada petugas yang memegang alat-alat covid19. Tentunya saat masuk dan melihat (saya) datang-tiba seorang bapak-bapak itu nyeletuk dan berkata lihat apa?.  Jangan sensi gitu donk, lihat prilaku anda disini (kalau mampu aku menjawab mirip itu).

Situasi selama covid 19 yang diiringi dengan aneka macam aspek budaya dan agama mereka, dengan adanya aneka macam alat-alat seperti rekaman kamera, namun apakah terlihat dengan apa yang menjadi peran mereka kepada berbagai prilaku mereka sebelumnya.

Selama bangkit gereja MRPD itu, sungguh terperinci bagaimana mereka menciptakan duduk perkara, baik itu dari perkataan dan lainnya. Serta iseng dengan kehidupan eksklusif manusia, dan lainnya. Persoalan yang fundamental dari hal itu akan sungguh jelas dengan banyak sekali karakteristik mereka, terhadap kepentingan politik ekonomi.

Jelas sekali, banyak sekali ragam yang ada pada mereka dengan menyaksikan aneka macam upaya insan dalam memahami potensi masalah mereka dihadapan publik. Mereka masing-masing yakni orang, jelasnya dengan berbagai hal terkait budaya, dan agama.

Bagaimana mereka bertindak itu harus menjadi bagian dari penilaian bagi tokoh agama, dalam menyaksikan umatnya di banyak sekali wilayah gereja itu. Jika para ilmuwan akan mengatakan bahwa agama dan budaya memang sebuah bagian terpisah dalam setiap identitas bangsa Indonesia, terutama Kalimantan Barat.

Begitu juga dengan langkah-langkah dan karakteristik mereka terhadap Tuhan, dan prilaku mereka yang ialah orang-orang itu Orang Batak, Orang Tionghoa, Orang Jawa dan Orang Dayak. Dalam hal ini, akan terperinci bahwa banyak sekali wilayah yang terletak di Kalimantan Barat, akan terang dengan banyak sekali aspek duduk perkara politik, sosial dan budaya mereka kepada kebudayaan yang mereka pahami mampu diterangkan dengan baik.