Motivasi Belanja Konsumen
Motivasi mampu digambarkan selaku tenaga pendorong dalam diri individu yang memaksa mereka untuk bertindak (Schiffman dan Kanuk, 2008:72). Tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh kondisi stress, yang timbul sebagai balasan keperluan yang tidak terpenuhi. Individu secara sadar maupun tidak sadar berjuang untuk menghemat ketegangan tersebut lewat perilaku yang mereka harapkan akan menyanggupi kebutuhan mereka dan dengan demikian akan membebaskan mereka dari tekanan yang mereka rasakan.
Tujuan tertentu yang mereka pilih dan pola langkah-langkah yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan tersebut ialah hasil aliran dan proses belanjar inidividu (Schiffman dan Kanuk, 2008:72). Gambar di bawah ini menyajikan versi proses motivasi konsumen terutama dalam membeli:
Sumber: Schiffman dan Kanuk (2008)
Gambar Model Proses Motivasi
Gambar di atas menggambarkan bahwa motivasi sebagai kondisi tertekan karena dorongan kebutuhan yang “membuat” individu melakukan sikap yang berdasarkan anggapannya akan membuat puas keperluan dan dengan demikian akan menghemat ketegangan. Tujuan khusus yang ingin dicapai pelanggan dan rangkaian langkah-langkah yang mereka ambil untuk pencapaian sebuah tujuan, dipilih atas dasar proses berpikir (kesadaran) dan proses berguru sebelumnya. Banyak faktor yang memotivasi pelanggan untuk pergi membeli.
Motivasi konsumen dalam membeli menunjukkan donasi nyata terhadap konsumen untuk melaksanakan pembelian sebuah produk atau jasa. Berikut ini dipaparkan motivasi belanja konsumen menurut beberapa jago:
1. Motivasi Belanja Menurut Jin dan Kim (2003)
Jin dan Kim dalam penelitiannya yang dilakukan terhadap pelanggan pembeli toko diskon di Korea memperoleh tiga motif belanja pelanggan.
Ke tiga motif belanja tersebut adalah Jin dan Kim (2003:406):
a. Diversion/Pengalihan. Manusia memiliki kegiatan yang bersifat rutin dimana acara atau aktivitas tersebut dikerjakan secara berkelanjutan dengan tata cara yang serupa saban hari. Perilaku yang monoton tersebut menjadikan orang merasa bosan dan menginginkan suatu pergantian dalam acara kesehariannya. Hal ini yang menimbulkan orang ingin keluar dari kegiatan rutin sehari-hari dengan sebuah hal yang berlainan seperti pergi membeli di pusat-sentra perbelanjaan (mall).
b. Socialization/Sosialisasi. Social shopping adalah sebuah bentuk acara belanja untuk mencari kesenangan yang dilaksanakan bareng dengan sobat atau keluarga dengan tujuan untuk berinterkasi dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak mampu hidup sendiri. Manusia mebutuhkan interaksi dengan orang lain tergolong dalam kegiatan membeli mereka. Tujuan dari bersosialisasi antara lain ialah: konsumen mampu mengetahui berita yang berhubungan dengan aktivitas belanja mereka.
c. Utilitarian/Manfaat. Dalam kegiatan belanja, pelanggan mempunyai suatu motivasi yang hampir sama antar satu konsumen dengan konsumen yang lainnya. Motivasi tersebut yakni untuk menerima faedah dari acara belanja tersebut. Manfaat dari kegiatan belanja tersebut antara lain yaitu memperoleh barang yang dibutuhkan, mendapatkan harga yang murah, memperoleh barang yang bagus, mendapatkan penawaran spesial pemasaran dan lain sebagainya.
2. Motivasi Belanja Hedonis Menurut Arnold dan Reynolds (2003)
Salah satu faktor motivasi konsumen dalam membeli menurut Arnold dan Reynolds (2003) adalah motivasi hedonis. Motivasi hedonis menurut Arnold dan Reynolds (2003:77) mencerminkan instrumen yang menghidangkan secara eksklusif faedah dari sebuah pengalaman dalam melaksanakan pembelanjaan, mirip: kesenangan, hal-hal gres.
Faktor atau komponen dalam motivasi hedonis menurut Arnold dan Reynolds (2003:80) terdiri dari:
a. Adventure shopping. Adventure shopping yaitu suatu bentuk eksperimen dalam konteks petualangan belanja sebagai bentuk pengeksperian seseorang dalam berbelanja. b. Social shopping. Social shopping yaitu sebuah bentuk aktivitas belanja untuk mencari kesenangan yang dijalankan bareng dengan teman atau keluarga dengan tujuan untuk berinterkasi dengan orang lain.
c. Gratification shopping. Gratification shopping merupakan sebuah bentuk kegiatan belanja di mana keterlibatan seseorang dalam berbelanja dilaksanakan dengan tujuan untuk menetralisir stres selaku alternatif untukmenghilangkan mood negatif dan acara membeli digunakan untuk memperbaiki mental.
d. Idea shopping. Idea shopping ialah suatu bentuk acara belanja yang dipakai untuk mengenali tred modern selaku contooh pada produk-produk fashion dan untuk mengetahui produk baru dan inovasi sebuah produk.
e. Role shopping. Role shopping ialah suatu bentuk kegiatan belanja untuk mmeperoleh produk yang terbaik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.
f. Value shopping. Value shopping, merupakan suatu kegiatan membeli yang disebabkan untuk memperoleh nilai (value) seperti yang diakibatkan sebab adanya discount, promosi pemasaran dan lain sebagainya.