close

Motivasi Belajar Pada Siswa Berdasarkan Para Hebat

Motivasi Belajar pada Siswa menurut Para Ahli

Motivasi yaitu sebuah proses untuk menggiatkan motif/daya menjadi tindakan atau tingkah laku untuk memenuhi keperluan dan mencapai tujuan tertentu. Dalam hal mencar ilmu motivasi diartikan selaku keseluruhan daya pelopor dalam diri siswa untuk melakukan serangkaian aktivitas berguru guna meraih tujuan yang telah ditetapkan. Tugas guru adalah menghidupkan motivasi anak sehingga beliau mau melakukan serangkaian kegiatan mencar ilmu. Motivasi siswa dapat timbul dari dalam diri individu (motivasi intrinsic) dan dapat muncul dari luar diri siswa/motivasi ekstrinsik (Uzer Usman, 2008).
Motivasi instrinsik ialah motivasi yang timbul sebagai akibat dari dalam diri individu tanpa ada paksanan dan dorongan dari orang lain, misalnya anak mau berguru alasannya adalah ingin menemukan ilmu wawasan atau ingin menerima keahlian tertentu, ia akan tekun belajar tanpa ada suruhan dari orang lain. Sebaliknya motivasi ekstrinsik muncul selaku akhir efek dari luar individu, apakah sebab ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian kesudahannya ia mau mencar ilmu.
Kegiatan untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa bukanlah hal mudah untuk dilaksanakan. Rendahnya kepedulian orang renta dan guru, merupakan salah satu penyebab sulitnya menumbuhkan motivasi belajar anak.. Fakta yang terjadi selama ini mengambarkan bahwa ketika ada permasalahan ihwal rendahnya motivasi belajar siswa, guru dan orang renta terkesan tak inginpeduli terhadap hal itu, guru membiarkan siswa malas berguru dan orang tua pun tidak acuh dengan kondisi berguru anak. Maka untuk menumbuhkan motivasi mencar ilmu siswa orang tua dan guru perlu mengenali penyebab rendahnya motivasi mencar ilmu siswa dan factor-faktor yang mempengaruhinya. 
Faktor-faktor yang mengakibatkan rendahnya motivasi berguru siswa diantaranya adalah selaku berikut:
  • Metode mengajar guru. Metode dan cara-cara mengajar guru yang monoton dan tidak mengasyikkan akan mensugesti motivasi belajar siswa
  • Tujuan kurikulum dan pengajaran yang tidak terperinci
  • Tidak adanya relevansi kurikulum dengan kebutuhan dan minat siswa 
  • Latar belakang ekonomi dan social budaya siswa
Sebagian besar siswa yang berekonomi lemah tidak mempunyai motivasi yang berpengaruh untuk mencar ilmu dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Contohnya siswa yang berasal dari pesisir pantai contohnya lebih memilih eksklusif melakukan pekerjaan melaut dari pada bersekolah, .
  • Kemajuan teknologi dan isu. Siswa hanya mempergunakan produk teknologi dan berita untuk memuaskan kebutuhan kesenangan saja. 
  • Merasa kurang bisa terhadap mata pelajaran tertentu, seperti matematika, dan bahasa inggris
  • Masalah pribadi siswa baik dengan orang renta, sahabat maupun dengan lingkungan sekitarnya.
  Download Gratis Silabus dan RPP SMP
Raymond dan Judith (2004:24) mengungkapkan ada empat dampak utama dalam motivasi belajar seorang anak yakni:
1. Budaya
Masing-masing kalangan atau etnis sudah memutuskan dan menyatakan secara tidak pribadi nilai-nilai yang berkenaan dengan pengetahuan baik dalam pemahaman akademis maupun tradisional. Nilai-nilai itu terungkap lewat efek agama, undang-undang politik untuk pendidikan serta melalui harapan-keinginan orang renta yang berkenaan dengan persiapan bawah umur mereka dalam keterkaitannya dengan sekolah. Hal–hal ini akan mensugesti motivasi berguru anak.
2. Keluarga 
Berdasarkan penelitian orang bau tanah memberi pengaruh utama dalam memotivasi mencar ilmu seorang anak. Pengaruh mereka kepada pertumbuhan motivasi berguru belum dewasa memeberi imbas yang sangat berpengaruh dalam setiap perkembangannya dan akan terus berlanjut sampai habis masa SMA dan sesudahnya.
3. Sekolah 
Ketika sampai pada motivasi belajar, para gurulah yang membuat sebuah perbedaan. Dalam banyak hal mereka tidak sekuat seperti orang renta. Tetapi mereka bisa membuat kehidupan sekolah mnjadi menggembirakan atau menawan. Dan kita mampu mengingat seorang guru yang memenuhi ruang kelas dengan kegembiraan dan impian serta membukakan pintu-pintu kita untuk mendapatkan wawasan yang fantastis.
4. Diri anak itu sendiri
Murid-murid yang mempunyai kemungkinan terbesar untuk berguru dengan serius, belajar dengan baik dan masih bisa menikmati belajar, memiliki perilaku dan karakter berilmu, berkualitas, memiliki identitas, bisa mengatur diri sendiri telah niscaya mempengaruhi motivasi belajarnya.
Dilihat dari peranannya, maka orang renta dan guru paling kuat dalam rangka memotivasi mencar ilmu siswa.Kerja sama antara kedua unsur ini akan menciptakan kekuatan hebat yang bisa menumbuhkan motivasi berguru anak. Untuk menciptakan kerja sama dalam rangka meraih tujuan yang bagus maka pola kolaborasi antara ke duanya harus dirancang sedemikian rupa. Kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh orang renta dan guru mesti teridentifikasi dengan terperinci. Karena dengan mengerti kekuatan dan kekurangan guru dan orang bau tanah akan mampu membuat desain yang sempurna untuk menumbuhkan motivasi anak.
Ciri- Ciri Guru yang Bisa Memotivasi Siswa
Salah satu ciri guru yang mampu memotivasi yaitu antusiasme, mereka peduli dan paham dengan apa yang diajarkannya dan mengkomunikasikannya dengan murid bahwa apa yang sedang mereka pelajari itu penting. Ia memberikan contoh yang dapat menjadi ilham bagi siswanya.
Ciri-ciri guru yang bermutu dan mampu memotivasi siswa ialah guru yang melaksanakan hal-hal selaku berikut :
  1. Menjadi manajer yang baik yang bisa merencanakan,mengurus, mengorganisasikan serta mengecek kelasnya, murid-murid akan merasa aman dan tenteram bersamanya
  2. Fasilitator yang memperlakukan semua siswa menerima peluang untuk belajar dan bertanggungjawab
  3. Memberikan efek arus balik yang bersifat korektif
  4. Memberikan test-tes yang adil, penilaian yang bersifat informative
  5. Membantu murid-murid untuk menyadari bahwa mereka sedang berkembang dalam persaingan dan kelebihan.
  Cara Mudah Mengatasi Error Instalasi Aplikasi Dapodik Versi 2023c
Ciri-ciri keluarga yang efektif
Keluarga yang efektif mampu memotivasi anak untuk belajar. Ciri-cirinya adalah :
  1. Membuat suatu kontrol atas kehidupan mereka
  2. Mengkomunikasikan harapan-keinginan yang tinggi kepada bawah umur
  3. Memiliki cita-cita tentang kesuksesan anak di era depan
  4. Menanamkan persepsi bahwa kerja keras ialah kunci kesuksesan
  5. Mengarahkan waktu anak-anak dalam aktifitas yang berfaedah
  6. Membuat hukum yang positif seperti pembatasan menonton acara televise
  7. Memberikan tanggungjawab terhadap anak untuk menuntaskan masalah
  8. Sering berhubungan dengan guru
  9. Menekankan kehidupan spiritual terhadap anak.
Membangun Hubungan Kerja Sama
Selama ini relasi yang terjadi antara guru dan orang bau tanah masih terbatas pada hal-hal tertentu, orang renta ke sekolah atau menghubungi guru hanya alasannya ada dilema saja, begitupun sebaliknya guru menghubungi orang bau tanah apabila ada duduk perkara dengan anaknya. Orang renta ke sekolah cuma alasannya adalah diundang oleh pihak sekolah pada acara-acara tertentu. Jarang dijumpai orang bau tanah dan guru duduk bareng membahas upaya-upaya yang mampu dijalankan secara bersama untuk menunjang motivasi mencar ilmu anak. Maka dikala anak mendapatkan dilema terkait dengan motivasi belajarnya maka akan terjadi agresi saling menyalahkan antara guru dan orang bau tanah. 
Maka kita tak boleh mengulangi keadaan di atas. Guru dan orang renta harus menciptakan relasi aktual dalam rangka menumbuhkan semangat belajar anak. Ada banyak cara yang mampu dilakukan oleh guru dalam membuka pintu untuk membangun komunikasi eksklusif. Seiring dengan perkembangan teknologi info maka guru bisa mempergunakan sms, email, atau pesawat telepon untuk membuka komunikasi dengan orang bau tanah, atau kalaupun media-media komunikasi di atas belum memungkinkan untuk dipakai maka cara-cara manual mirip mengantarsurat atau kuisioner yang berisi info tentang perkembangan kognitif, psikomotorik dan afektif anak dapat dilaksanakan oleh guru. Guru mampu meluangkan waktu sekali sebulan untuk melakukan hal ini. 
Sebaliknya orang tua juga perlu mengambil inisiatif dalam membuka jalur komunikasi dengan guru. Orang renta hendaknya bisa menunjukkan gosip-berita yang berguna bagi guru ihwal kondisi anak di rumah. Orang renta bisa melakukannya dengan menelepon guru secara langsung di rumahnya atau melalui SMS, atau melalui telepon di luar jam mengajarnya. Orang bau tanah juga mampu membina korelasi dengan pihak sekolah dengan cara sedapat mungkin menghadiri ajakan dari pihak sekolah, sebab momen seperti rapat-rapat orang tua merupakan fasilitas yang efektif untuk memberikan pendapat, uneg-uneg serta usul nasehat bagi pihak sekolah. 
Untuk mendukung kerja sama yang baik maka guru dan orang renta harus mengetahui apa yang mampu mereka lakukan untuk menumbuhkan motivasi berguru anak. Guru harus menempatkan usaha memotivasi siswa pada penyusunan rencana pembelajarannya. Sebagai mana yang diungkapkan oleh Gagne yang dikutip oleh Abdul Majid (2008:69) Siswa sadar akan tujuan yang harus dicapai dan bersedia melibatkan diri. Hal ini sungguh berperan karena siswa harus berusaha untuk memeras otaknya sendiri. Kalau kadar motivasinya rendah siswa akan condong membiarkan urusan yang diajukan. Maka tugas guru dalam hal ini adalah mengakibatkan motivasi siswa dan menyadarkan siswa akan tujuan pembelajaran yang mesti diraih.