Metode Periodik Unsur – Kimia Oleh : Kevin Sinarjo (@W20-Kevin)

 

Abstrak

Dengan mempelajari tata cara periodik komponen suatu kimia, kita dapat mengetahui kemajuan tata cara periodik komponen beserta sifat- sifatnya yang dapat berguna bagi kehidupan sehari-hari.

 

Perkembangan Sistem Periodik Unsur

Adapun kemajuan tata cara periodik unsur yaitu sebagai berikut :

1.     Pengelompokan oleh Antoine Lavoisier

 

Perkembangan metode periodik bagian diawali pada tahun 1789 oleh Antoine Lavoisier. Pada tahun itu, Lavoisier sukses mengelompokkan 33 jenis bagian menurut sifat kimianya, contohnya gas, tanah, logam, dan nonlogam.

 

2.     Pengelompokan bagian Triade Dobereiner

 

Pada tahun 1817, seorang kimiawan asal Jerman, Johann Wolfgang Dobereiner, sukses menggolongkan bagian-bagian berdasarkan kenaikan massa dan kesamaan sifatnya. Setiap kelompok berisikan tiga unsur. Itulah mengapa penemuannya diketahui selaku Triade Dobereiner. Ketentuan dari triade ini yaitu massa bagian yang di tengah ialah rata-rata unsur permulaan dan risikonya.

 

 

 

 

 

3.     Pengelompokan komponen oktaf Newlands

 

Tampaknya, masih dari tanah Eropa ya Quipperian, tepatnya pada tahun 1864 seorang kimiawan asal Inggris, John Newlands, berhasil mengelompokkan bagian berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Berdasarkan hasil penelitiannya, Newlands mendapati bahwa komponen kedelapan sifatnya seperti dengan komponen pertama, bagian kesembilan mirip dengan bagian kedua, dan seterusnya. Keunikan sifat yang seperti itulah lalu disebut aturan oktaf. Kelemahan dari pengelompokkan oleh Newlands ini adalah hanya berlaku untuk unsur bermassa atom kecil.

 

4.     Tabel periodik komponen Mendeleev dan Lothar Mayer

 

  Lirik Nasib Desaku - Nasida Ria

Hukum oktaf yang didapatkan oleh Newlands, mendorong ilmuwan asal Rusia dan Jerman, yakni Dimitri Mendeleev dan Lothar Mayer, untuk meneliti kembali korelasi massa atom dan sifat kimia bagian. Penelitian keduanya konsentrasi pada besaran yang berbeda. Mendeleev meneliti hubungan antara massa atom dan sifat-sifat kimia. Sementara itu, Mayer meneliti relasi antara massa atom dan sifat-sifat fisika. Mendeleev berkesimpulan bahwa susunan bagian menurut kenaikan massa atomnya akan menghasilkan perulangan sifat secara periodik. Pernyataan ini dikenal sebagai hukum periodik unsur. Pada tahun 1871, Mendeleev sukses menerbitkan tabel periodik bagian dengan lajur tegak disebut kelompok dan lajur mendatar disebut kala.

 

5.     Tabel periodik terbaru (bentuk panjang)

 

Pada tahun 1914, Henry Moseley menyatakan bahwa sifat dasar atom itu terletak pada nomor atomnya, bukan nomor massanya. Dari serangkaian penelitian yang beliau lakukan, Henry Moseley berhasil memperbarui tabel periodik bagian yang digagas oleh Mendeleev. Tabel periodik komponen milik Moseley berisikan dua lajur, yakni lajur mendatar disebut kala dan lajur tegak disebut golongan. Tabel periodik Moseley inilah yang umum kamu gunakan di pelajaran Kimia. Berikut ini misalnya!

Adapun ketentuan lajurnya adalah sebagai berikut :

 

a.     Periode

 

Periode menunjukkan banyaknya kulit yang terisi elektron. Artinya, nomor abad sama dengan jumlah kulitnya. Jumlah masa yang ada di tabel periodik komponen ialah 7.

  • Periode 1 termasuk abad pendek karena menampung 2 komponen.
  • Periode 2 dan 3 termasuk abad pendek karena memuat 8 komponen.
  • Periode 4 dan 5 termasuk era panjang sebab berisi 18 unsur.
  • Periode 6 tergolong kurun sangat panjang alasannya adalah berisi 32 bagian.
  • Periode 7 termasuk periode belum lengkap karena belum semua unsurnya didapatkan.

 

 

b.     Golongan

 

Golongan disusun berdasarkan kemiripan sifat. Jumlah kelompok yang ada di tabel periodik unsur yakni 8. Kedelapan kalangan dibagai menjadi dua, ialah kelompok A (utama) dan B (transisi).

  Makalah Ilmu Ilmu Al Quran

 

Menentukan Letak Periode dan Golongan Suatu Unsur

Bagaimana cara memilih komponen dan golongan sebuah komponen, adalah sebagai berikut :

 

a)     Golongan A

 

Elektron terakhir bagian kalangan A berada di subkulit s atau p. Jika elektron terakhirnya berada di subkulit s, nomor golongannya sama dengan jumlah elektron terakhirnya. Jika elektron terakhirnya berada di subkulit p, nomor golongannya jumlah elektron terakhir pada subkulit s dan p (s + p).

 

b)     Golongan B

 

Unsur yang berada di kalangan B memiliki elektron terakhir di subkulit d. Nomor golongannya diputuskan dari hasil penjumlahan elektron di subkulit s dan d. Perhatikan ketentuan berikut :

 

·        sd1  -> kalangan IIIB

·        sd2-> golongan IVB

·        sd3-> golongan VB

·        sd5-> kelompok VIB

·        sd5-> kelompok VIIB

·        sd10-> kelompok IB

·        sd10  -> kelompok IIB

·        sd5 sd7 sd8   -> golongan VIIIB

 

 

Perhatikan SUPER “Solusi Quipper” berikut ini.

c)     Golongan transisi dalam (IIIB)

 

 transisi dalam mempunyai subkulit terakhir f. Contohnya lantanida di 4f dan aktinida di 5f.

 

 

Untuk lebih jelasnya, simak pola soal berikut ini.

 

Contoh Soal 1

 

Tentukan letak kurun dan kalangan komponen IINa dan 17Cl!

Pembahasan:

Pertama, Quipperian mesti menguraikan dulu kulit elektronnya.

Oleh alasannya adalah kulit tertinggi ialah kulit ke-3, maka komponen tersebut masuk dalam era 3. Elektron terakhir berada di subkulit s dengan jumlah 1. Artinya, unsur tersebut masuk golongan IA

Oleh alasannya kulit tertinggi adalah kulit ke-3, maka unsur tersebut masuk dalam era 3. Elektron terakhir berada di subkulit p dengan jumlah elektron valensi 7 (2 dari subkulit 3s dan 5 dari subkulit p). Artinya, unsur tersebut masuk kalangan VIIA.

  Ihyaul Mawat (Membuka Lahan Gres)

Jadi, komponen IINa dan 17Cl terletak di periode 3 dan kelompok IA serta VIIA.

 

d)     Elektron valensi

 

Elektron valensi adalah elektron yang berada di kulit terluar. 

 

e)     Kulit valensi

 

Kulit valensi menyatakan kulit tempat melekatnya elektron valensi.

f)       Blok

 

Blok menyatakan letak subkulit dari elektron valensi, contohnya s, (s+p), dan seterusnya.

 

Sifat Periodik Unsur

 

Adapun sifat keperiodikan bagian yakni selaku berikut :

 

                                I.            Jari-jari atom

 

Jari-jari atom ialah jarak antara inti atom dan kulit terluarnya. Ketentuan yang berhubungan dengan jari-jari atom ialah selaku berikut.

  • Dalam satu golongan, makin ke bawah jari-jari atomnya makin besar. Hal itu alasannya jum;ah kulitnya kian banyak. Contohnya, jari-jari atom K lebih besar ketimbang Li.
  • Dalam satu periode, makin ke kanan jari-jari atomnya kian kecil. Hal itu alasannya adalah jumlah kulitnya tetap, sedangkan muatan pada dasarnya bertambah banyak. Contohnya jari-jari atom Na lebih besar ketimbang Cl.
  • Jari-jari kation (ion aktual) lebih kecil ketimbang atom netralnya. Contohnya jari-jari atom Na lebih besar ketimbang Na+.
  • Jari-jari anion (ion negatif) lebih besar dibandingkan dengan atom netralnya.

 

                             II.            Energi ionisasi

 

Energi ionisasi adalah energi yang diharapkan untuk melepaskan satu elektron pada atom netral dalam bentuk gas. Dalam satu era, makin ke kanan, energi ionisasi akan semakin besar. Sementara itu, dalam satu golongan, semakin ke bawah energi ionisasi kian kecil. Namun, ketentuan tersebut tidak berlaku untuk komponen kurun 3 mirip Mg, Al, P, dan S.

 

                           III.            Afinitas electron

 

Afinitas elektron ialah energi yang dilepaskan oleh atom gas untuk berkembang menjadi ion negatif. Dalam satu kala, makin ke kanan, afinitas elektron makin besar. Dalam satu golongan, semakin ke bawah, afinitas elektron makin kecil.

 

                          IV.            Keelektronegatifan

 

Keelektronegatifan ialah kecenderungan suatu atom untuk mempesona elektron. Dalam satu era, semakin ke kanan keelektronegatifannya makin besar. Dalam satu kalangan, semakin ke bawah keelektronegatifannya makin kecil.