Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan Data – Adalah bagian penting dr proses penelitian. Fase ini akan dijalankan setelah persetujuan anjuran observasi & sebelum analisis data.

Pakar metodologi sepakat bahwa metode yg paling berhubungan dgn pengumpulan data diputuskan oleh metode investigasi. Kebutuhan ini dinilai menurut proyek penelitian, perumusan problem & tujuan observasi.

Mengidentifikasi metode terbaik untuk menghimpun data dibutuhkan alasannya berbagai alasan. Para peneliti mesti mempunyai argumentasi yg masuk logika untuk membahas kenapa beberapa metode diseleksi, yg lain tidak.

Artikel ini merangkum aneka macam metode pengumpulan data dlm penelitian sosial. Jenis metode pengumpulan data yg akan dihidangkan di sini tersebar luas & sering disebutkan. Secara khusus, metode pengumpulan data sangat berlainan.

Dalam penelitian etnografi, misalnya, metode observasi partisipatif lazimnya dipakai. Bahkan, dlm observasi etnografi yg sama, ada beberapa metode yg lebih rincian, mirip autoethnography, netnography & sebagainya.

Untuk postingan yg lebih detail, saya sudah menulisnya di posting lain, tautannya saya akan masuk ke beberapa penjelasan.

Sebelum kita beralih ke jenis metode pengumpulan data, saya pikir penting untuk mengenali dengan-cara sekilas apa yg dimaksud dgn metode pengumpulan data. Pembaca di sini tahu ini dengan-cara intuitif. Saya hanya akan menerangkan sedikit lagi.

Memahami Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yaitu fase-fase proses penelitian di mana peneliti menerapkan metode & teknik ilmiah khusus untuk menghimpun data dengan-cara sistematis untuk dianalisis.

Dapat dilihat bahwa cara pengumpulan data dlm observasi mesti dijalankan dengan-cara ilmiah & sistematis. Data yg dikumpulkan dengan-cara acak menciptakan mutu penelusuran yg rendah, terdistorsi, & tak valid. Anda bahkan dapat mengatakan bahwa itu tak ilmiah.

  Isi Tritura – Tokoh, Tujuan, Latar Belakang, Plopor

Sebagaimana dicatat di atas, peneliti mesti bekerjasama dgn proyek penelitian, perumusan masalah, & tujuan penelitian sebelum menetapkan metode pengumpulan data mana yg akan digunakan.

Penelitian kuantitatif pastinya menggunakan jenis pengumpulan data yg berlainan dr observasi kualitatif.

Pertanyaan yg berhubungan dgn penelitian kualitatif hanya berkaitan dgn metode penelitian kualitatif yg harus dijawab.

Oleh sebab itu jenis pengumpulan data bersifat spesifik, yakni pengumpulan data kualitatif. Demikian pula, kalau usul membutuhkan data kuantitatif atau numerik.

Metode Pengumpulan Data

Berikut ialah beberapa metode untuk menghimpun data observasi beserta contohnya.

Survei Kuesioner

Para peneliti melaksanakan survei di mana angket atau kuesioner dibagikan selaku alat observasi.

Metode ini sungguh tipikal dr penelitian kuantitatif, di mana kuesioner menjadi wadah yg efektif & efisien untuk pengumpulan data yg nantinya akan diukur dengan-cara numerik.

Misalnya, penelitian perihal “Dampak Tingkat Pendidikan, Hubungan Sosial & Status Perkawinan pada Peluang Kerja di Sektor Formal”.

Peneliti dapat menghimpun data dgn mengembangkan kuesioner yg meliputi setidaknya pendidikan, status perkawinan, hubungan sosial, & kesempatan kerja formal.

Kumpulan Data Statistik

Penggunaan dataset statistik pula tipikal dr observasi kuantitatif. Perbedaannya adalah bahwa tatkala survei dikerjakan untuk menghimpun data eksklusif dr para peneliti, catatan statistik digunakan yg sudah tersedia.

Kumpulan data yg dipakai biasanya dikumpulkan oleh pihak ketiga yg berwenang. Metode ini biasanya lebih singkat karena peneliti cuma perlu mengakses dataset & kuesioner tak perlu didistribusikan di kawasan.

Misalnya, studi “Pengangguran yg sudah dilatih di Indonesia dlm tiga dekade terakhir”. Peneliti dapat memakai dataset hasil survei BPS atau forum lain yg melakukan survei.

Metode ini agak lebih efisien & banyak digunakan dlm observasi kuantitatif alasannya adalah penelitian kuantitatif yg mahal & lama, di mana peneliti membuat dataset mereka sendiri.

  Tolak Peluru

Wawancara

Metode ini umum dlm penelitian kuantitatif & kualitatif. Wawancara atau wawancara adalah proses pengumpulan data di mana informan menjawab pertanyaan pewawancara hanya untuk tujuan penelitian.

Jenis-jenis wawancara observasi sangat berbeda. Wawancara mampu terstruktur, semi terstruktur & tak terencana atau informal. Misalnya, penelitian wacana “Ancaman kepada kemajuan ekonomi negara oleh terorisme”.

Peneliti mampu menghimpun data dgn melaksanakan wawancara dgn berbagai hebat di bidang teorisme.

Sebelumnya, saya telah mempublikasikan literatur wawancara observasi lebih terinci kalau pembaca kepincut untuk mengeksplorasi berbagai jenis metode pengumpulan data ini.

Observasi

Observasi mampu dgn gampang diartikan selaku pengamatan. Tentunya bukan sekedar pengamatan alasannya dilaksanakan dgn akurasi & akurasi untuk menerima data penelitian.

Praktek pengamatan melibatkan memobilisasi sejumlah indera peneliti, khususnya melihat & mendengar, untuk menangkap fenomena di sekitarnya yg mampu digunakan selaku data.

Misalnya, para peneliti dlm penelitian ihwal “Kekerasan terhadap Kaum Muda di Desa Kincir” dapat memperhatikan dgn mendatangi desa kincir angin untuk menyaksikan di mana orang-orang muda biasanya berkumpul & betapa menariknya suasana desa mirip dialek surat kabar komunitas lokal & sebagainya.

Metode observasi banyak dipakai dlm observasi kualitatif. Seperti halnya wawancara, ada aneka macam jenis pengamatan, misalnya pengamatan partisipatif & non-partisipatif.

Fokus Grup (FGD)

Metode golongan fokus atau diskusi kalangan konsentrasi (FGD) bahu-membahu merupakan kombinasi dr format wawancara. Kelompok fokus melibatkan beberapa informan.

Format ideal untuk kalangan fokus yaitu tabel di mana informan & peneliti tak mengenal satu sama lain dengan-cara pribadi.

Ini dimaksudkan untuk meningkatkan obyektivitas proses & hasil diskusi oleh kalangan konsentrasi.FGD dipraktikkan lewat diskusi di mana satu orang bertindak selaku moderator.

  Pengertian Hukum Menurut Para Ahli

Moderator berasal dr peneliti sendiri yg mengajukan pertanyaan tanpa mengusik tanggapan masing-masing informan.

Perdebatan antar informan biasanya terjadi selama proses FGD. Di sini peneliti dapat mengekstraksi data dr mana materi dibahas & melalui proses perdebatan berlangsung.

Dokumen

Metode pengumpulan data terakhir yg dipakai dlm penelitian sosial ialah kontrol dokumen. Data dokumen mampu berbentukliteratur, buku harian, majalah, notulen rapat, korpus audio, video, foto, dll.

Pengumpulan dokumen dijalankan alasannya peneliti sungguh beropini bahwa beberapa dokumen berisi data penting. Tentu saja, tak semua dokumen dipakai.

Peneliti memilih & memfilter setiap dokumen yg mereka kumpulkan. Sebagai acuan, penelitian tentang “Stigma jilbab sehabis peristiwa 11 September”.

Peneliti mampu menentukan dokumen dlm bentuk laporan jurnalistik atau laporan penelitian yg penting untuk digunakan sebagai data.

Jika subjek yg diteliti ialah wanita Muslim yg menulis blog perihal perlakuan diskriminatif yg mereka alami sehubungan dgn kejadian 9/11, peneliti dapat memakai blog sebagai dokumen untuk analisis.

Baca Juga :