Biologi termasuk ilmu pengetahuan alam (IPA) & sering pula disebut ilmu eksakta. Dapatkah ananda menerangkan kenapa disebut demikian? Dikatakan ilmu pengetahun alam alasannya biologi yaitu ilmu yg diperoleh dr fakta-fakta yg terjadi di alam (fenomena alam) & dapat diuji coba di laboratorium. Orang yg mempelajari atau meneliti suatu fenomena alam dinamakan ilmuwan atau “scientist”.
Seorang ilmuwan melakukan pekerjaan dengan-cara sistematis & teratur, memerlukan ketelitian, ketelitian, ketekunan, & ketabahan yg tinggi. Masih ingatkah ananda dgn ungkapan “metode ilmiah?” Siapa pun yg ingin meneliti suatu permasalahan biologi tentu harus bekerja sesuai dgn langkah-langkah metode ilmiah. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membicarakan semua hal yg bekerjasama dgn metode ilmiah dlm biologi, untuk silahkan amati penjelasan berikut.
Pengertian Metode Ilmiah dlm Biologi
Sebelum ditemukan metode ilmiah, pengetahuan diperoleh dgn banyak sekali cara yakni praduga, intuisi, & coba-coba (trial and error).
■ Prasangka merupakan pengetahuan yg didasarkan pada asumsi-asumsi yg diyakini kebenarannya tetapi belum tentu asumsi itu benar.
■ Intuisi merupakan pengetahuan yg didasarkan pada usulan seseorang yg didasarkan pada pengetahuannya yg terdahulu lewat proses yg tak disadari, muncul begitu saja sehingga kebenarannya sukar dibuktikan walaupun kadang-kadang masuk kecerdikan & sesuai dgn realita.
■ Trial and error merupakan wawasan yg diperoleh sesudah melaksanakan main-main atau untung-untungan.
Pengetahuan yg diperoleh dgn cara-cara tersebut tak relevan lagi dgn kondisi & keperluan kini lantaran kebenarannya tak dapat dibuktikan dengan-cara ilmiah. Lalu, tahukah ananda bagaimanakah pengetahuan yg ilmiah itu? Pengetahuan mampu dibilang ilmiah bila memenuhi empat syarat yakni objektif, metodik, sistematik, & berlaku umum.
Syarat
|
Keterangan
|
Objektif
|
yaitu sesuai dgn objeknya yg dapat dibuktikan dgn pengamatan, tak didasarkan atas persepsi peneliti/orang lain.
|
Metodik
|
yaitu pengetahuan itu didapatkan dgn melakukan cara-cara tertentu yg terencana & terkontrol.
|
Sistematik
|
yaitu tersusun dlm sistem (tidak berdiri sendiri) yg saling berhubungan dgn pengetahuan lain sehingga dapat menjelaskan sesuatu dengan-cara menyeluruh.
|
Berlaku Umum
|
yaitu pengetahuan itu berlaku untuk semua orang & dapat dibuktikan oleh siapa pun dgn langkahlangkah yg sama.
|
Biologi dikembangkan dgn metode ilmiah, balasannya kesimpulan yg ditarik mesti sah, benar, mampu dibuktikan, tak berdasar pada pandangan peneliti tetapi dr data-data & fakta. Dalam ilmu biologi, metode ilmiah didefinisikan sebagai berikut.
Metode ilmiah merupakan proses berpikir dengan-cara deduktif & induktif. Berpikir deduktif bermakna berpikir dr hal yg bersifat lazim ke hal-hal yg bersifat khusus. Dalam metode ilmiah tercermin dgn hadirnya hipotesis yg dibentuk menurut teori yg mendasari. Sedangkan berpikir induktif adalah berpikir dr hal yg bersifat khusus ke hal yg bersifat lazim. Hal ini tercermin dgn langkah penarikan kesimpulan menurut data & analisis yg sempurna.
|
Tujuan Metode Ilmiah dlm Biologi
Tujuan digunakannya metode ilmiah dlm banyak sekali penelitian utamanya di bidang sains yakni selaku berikut.
■ Mendapatkan pengetahuan ilmiah yg rasional & teruji sehingga merupakan wawasan yg dapat mengemban amanah.
■ Merupakan suatu pencapaian kepada kebenaran yg didasarkan oleh pertimbangan-pertimbangan yg logis.
■ Untuk mencari ilmu pengetahuan yg dimulai dr penentuan dilema, pengumpulan data yg berhubungan , analisis data & interpretasi temuan, diakhiri dgn penarikan kesimpulan.
Tahapan Metode Ilmiah dlm Biologi & Contohnya
Bagaimana melaksanakan observasi, apakah observasi mesti dijalankan dgn alat-alat yg canggih & ongkos mahal? Tentu saja tidak, ananda dapat mencar ilmu melakukan penelitian dr hal-hal yg kecil. Penelitian dilaksanakan dgn tindakan ilmiah. Langkah-langkah dlm metode ilmiah adalah selaku berikut.
1. Merumuskan Masalah
Masalah merupakan pertanyaan apa, mengapa, atau bagaimana (ABDIKASIM: apa, bagaimana, di mana, kapan, siapa, mengapa) tentang objek yg akan diteliti. Masalah yg akan ananda teliti harus jelas batasannya. Sebaiknya persoalan pula mesti spesifik supaya memudahkan dlm pelaksanaan penelitian & melakukan kendali.
2. Mengajukan Hipotesis
Hipotesis menunjukkan kemungkinan-kemungkinan jawaban dr problem yg sedang diteliti. Jadi hipotesis merupakan dugaan sementara yg didukung oleh pengetahuan & teori relevan yg telah dimiliki. Hipotesis inilah yg harus ananda uji kebenarannya melalui pengamatan atau eksperimen. Ada dua jenis hipotesis dlm observasi yaitu hipotesis kerja & hipotesis nol.
Jenis Hipotesis
|
Pengertian
|
Contoh
|
Hipotesis Kerja
|
Hipotesis kerja atau hipotesis alternatif berisi dugaan yg menyatakan bahwa perlakuan yg ananda berikan dlm observasi berpengaruh terhadap variabel yg ananda amati.
|
Ada dampak santunan pupuk N kepada kenaikan kadar protein biji kacang hijau.
|
Hipotesis Nol
|
Hipotesis nol merupakan kebalikan dr hipotesis kerja yakni dugaan yg menyatakan tak ada imbas.
|
Tidak ada pengaruh sumbangan pupuk N kepada kenaikan kadar protein biji kacang hijau.
|
3. Menguji Hipotesis dgn Eksperimen
Hipotesis mesti diuji dgn mengumpulkan banyak sekali fakta-fakta & data yg relevan untuk mengetahui apakah fakta-fakta & data itu mendukung hipotesis yg ananda ejekan atau tidak. Fakta dapat berupa pengamatan atau pengamatan, contohnya pengamatan dengan-cara langsung atau dgn mikroskop. Data mampu ananda peroleh lewat percobaan/eksperimen baik di lapangan maupun di laboratorium.
Sebelum melaksanakan penelitian ananda mesti memahami aliran keamanan kerja di laboratorium & mengerti tahapan-tahapan yg akan dilaksanakan, termasuk variabel bebas, variabel terikat, & variabel kendali, serta parameter-parameter yg akan diperhatikan. Variabel yakni aspek-aspek yg berpengaruh dlm percobaan & memiliki nilai yg mampu berubah atau diubah.
Variabel yg muncul dlm penelitian ialah variabel bebas, variabel terikat, variabel kontrol, & variabel pengganggu (galat atau kesalahan).
■ Variabel bebas atau variabel percobaan merupakan variabel yg sengaja dibentuk tak sama untuk memperlihatkan pengaruhnya kepada variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yg mengalami perubahan karena perlakuan variabel bebas.
■ Variabel kendali merupakan variabel yg dibentuk sama dlm suatu penelitian, biasanya faktor lain diluar perlakuan yg dikenakan pada objek penelitian. Sedangkan variabel pengganggu ialah variabel yg tak diharapkan tetapi dapat menghipnotis hasil percobaan. Contohnya dlm observasi dampak dukungan pupuk N kepada peningkatan kadar protein biji kacang hijau variabel bebasnya ialah kadar pupuk N yg berbeda-beda,
■ Variabel terikat yaitu kadar protein pada biji kacang hijau yg disebabkan derma pupuk N, variabel kontrol berupa jenis kacang hijau, komposisi tanah, volume & frekuensi penyiraman, & lingkungan percobaan yg dibuat sama pada semua unit percobaan.
■ Variabel pengganggu yang dapat muncul contohnya serangan hama, keadaan cuaca yg diluar perkiraan, & sebagainya.
Perlu ananda ingat bahwa memberi perlakuan kepada satu individu atau satu kelompok saja untuk diperhatikan pengaruhnya balasan suatu perlakuan, tak direkomendasikan karena data yg diambil mesti mewakili seluruh populasi objek. Untuk itu dlm penelitian eksperimen perlu dikerjakan pengulangan yaitu perlakuan yg sama diulang pada individu atau kalangan lain yg disebut sampel.
Contohnya dlm observasi diatas, bila setiap kadar pupuk N diberikan pada 10 tumbuhan berarti pemberian satu kadar pupuk diulang 10 kali. Kamu pula mesti mempersiapkan bahan-bahan beserta peralatannya tergolong cara penggunaan alat & bagaimana mengatasi bahan terutama materi yg gampang rusak & bahan kimia berbahaya. Data yg diambil harus relevan dgn permasalahan yg dihadapi. Dalam pengumpulan data ini ananda harus menjunjung tinggi kejujuran & objektivitas supaya hasil observasi sesuai dgn realita yg ada.
4. Mengolah & Menganalisis Data
Data yg ananda peroleh dapat berupa data kuantitatif (berbentukangka-angka, contohnya tinggi, berat, panjang, luas, kandungan zat, & sebagainya) maupun data kualitatif (contohnya warna, tekstur, bentuk, & sebagainya). Kamu mesti menggunakan alat ukur yg sempurna & standar sehingga diperoleh data kuantitatif yg akurat.
Data yg sudah diperoleh kemudian dianalisis, ditafsirkan, & jikalau perlu diuji dengan-cara statistik selaku dasar untuk menolak atau menerima hipotesis yg sudah diajukan. Terdapat berbagai uji statistik yg berguna sebagai alat bantu dlm menganalisis data kuantitatif, misalnya analisis regresi, analisis varian, analisis kovarian, analisis jalur, & sebagainya.
Uji statistik tak mutlak diperlukan lantaran sifatnya cuma sebagai alat bantu. Tetapi berdasarkan pengalaman para peneliti, uji statistik membantu menganalisis data dengan-cara objektif dgn derajat keabsahan/kepercayaan tertentu sehingga kebanyakan observasi menggunakan uji statistik dlm analisis data.
5. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan diambil menurut data-data yg sudah dianalisis & diuji untuk menerima atau menolak hipotesis yg diajukan. Hipotesis diterima bila data-data yg dikumpulkan sesuai/mendukung pernyataan dlm hipotesis. Sebaliknya bila data-data tak sesuai maka hipotesis harus ditolak. Hipotesis yg diterima menjadi wawasan yg diperoleh dengan-cara ilmiah & menjadi cuilan dr ilmu pengetahuan.
Sedangkan hipotesis yg ditolak bukan memiliki arti observasi itu gagal. Mungkin ada beberapa hal yg dibenahi misalnya parameter yg diamati tak tepat, pengaturan variabel kurang sesuai, atau memang kenyataan bahwa hipotesis yg diajukan mesti ditolak. Kaprikornus segala sesuatu perlu dikaji ulang atau bahkan dilaksanakan penelitian ulang. Langkah-langkah dlm metode ilmiah harus ditempuh dengan-cara bertahap & berurutan karena langkah yg satu merupakan landasan untuk menjalankan langkah berikutnya.
Unsur-Unsur Metode Ilmiah dlm Biologi
Unsur-unsur dlm metode ilmiah meliputi karakterisasi, hipotesis, prediksi, eksperimen, penilaian & pengulangan. Berikut ini penjelasan singkatnya.
■ Karakterisasi yakni identifikasi sifat-sifat utama yg berhubungan milik subjek yg diteliti dgn pengamatan & pengukuran.
■ Hipotesis yakni dugaan teoritis sementara yg menjelaskan hasil pengukuran.
■ Prediksi yakni deduksi logis dr hipotesis.
■ Eksperimen yaitu pengujian atas hubungan karakterisasi dgn prediksi & hipotesis.
■ Evaluasi & pengulangan yaitu penilaian atas ketepatan hipotesis & prediksi berdasar hasil yg didapat dikala eksperimen, & pengulangan pada tahap-tahap tertentu apabila tak didapatkan hasil yg sesuai.
Kriteria Metode Ilmiah dlm Biologi
Supaya suatu metode yg dipakai dlm penelitian disebut metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai standar sebagai berikut.
1. Berdasarkan Fakta
Keterangan-keterangan yg ingin diperoleh dlm observasi, baik yg akan dikumpulkan & yg dianalisa haruslah menurut fakta-fakta yg konkret. Janganlah penemuan atau pembuktian didasarkan pada daya khayal, kira-kira, legenda-legenda atau kegiatan sejenis.
2. Bebas dr Prasangka
Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih & jauh dr pertimbangan subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dgn argumentasi & bukti yg lengkap & dgn pembuktian yg objektif.
3. Menggunakan Prinsip Analisa
Dalam memahami serta memberi arti kepada fenomena yg kompleks, mesti dipakai prinsip analisa. Semua duduk perkara harus dicari alasannya adalah-musabab serta pemecahannya dgn menggunakan analisa yg logis. Fakta yg mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibentuk deskripsinya saja, tetapi semua peristiwa mesti dicari karena-akhir dgn menggunakan analisa yg tajam.
4. Menggunakan Hipotesa
Dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dlm proses berpikir dgn menggunakan analisa. Hipotesa mesti ada untuk memandu jalan pikiran ke arah tujuan yg ingin dicapai sehingga hasil yg ingin diperoleh akan mengenai target dgn sempurna. Hipotesa merupakan pegangan yg khas dlm menuntun jalan pikiran peneliti.
5. Menggunakan Ukuran Objektif
Hasil eksperimen mesti diukur dgn suatu ukuran yg objektif, bukan subjektif. Hal ini ditujukan supaya hasil eksperimen dipahami dgn gampang oleh setiap orang, & seminimal mungkin dipengaruhi subjektivitas peneliti. Contoh ukuran objektif adalah satuan-satuan internasional seperti meter untuk mengukur panjang, & kilogram untuk mengukur massa. Contoh ukuran subjektif ialah ukuran yg relatif kepada benda yg tak pasti ukurannya, mirip sejengkal, semata kaki, & lain-lain.
6. Menggunakan Teknik Kuantifikasi
Kuantifikasi yaitu teknik kuantitatif dgn ukuran yg objektif akan memberikan hasil yg dapat dimengerti dengan-cara universal & minim subjektivitas peneliti. Namun, dapat pula dipakai teknik kualitatif apabila hasil yg didapatkan sulit dideskripsikan dgn suatu ketentuan kuantitatif. Contohnya, pertumbuhan tanaman dinyatakan dengan-cara kuantitatif (misal: berkembang 10 cm dlm 5 hari) & perkembangannya dinyatakan dengan-cara kualitatif (misal: berkembang bunga dlm 5 hari).
Karakteristik Metode Ilmiah dlm Biolog
Karakteristik atau sifat metode ilmiah ialah kritis & analitis, logis, objektif, empiri, & konseptual. Kelima karakteristik tersebut mesti selalu ada dlm setiap kegiatan ilmiah. Berikut penjelasan karakteristik-karakteristik tersebut.
■ Bersifat kritis & analitis
Metode ilmiah mempunyai arti peneliti dgn rinci melakukan pengamatan & eksperimen untuk memperoleh hasil yg berkaitan & akurat.
■ Bersifat logis
Metode ilmiah mempunyai arti tindakan yg dikerjakan peneliti dapat diterangkan dgn logis, bukan berdasar firasat atau hal lain yg tak dapat dijelaskan dgn akal.
■ Bersifat obyektif
Hasil-hasil yg didapat harus merupakan hasil yg objektif, artinya hasil itu tak eksklusif cuma mampu dilaksanakan oleh peneliti & bukan merupakan hasil rekayasa.
■ Bersifat empiris
Hasil didapatkan dr peristiwa positif yg benar-benar terjadi, bukan karangan atau berbasis hanya dr opini peneliti sendiri atau orang lain.
■ Bersifat konseptual
Berfokus pada hal-hal yg berhubungan dgn rancangan-rancangan suatu fenomena. Penelitian bukan terbatas cuma pada fakta-fakta yg mampu dinikmati atau dilihat dengan-cara faktual, tetapi pula penjelasan konsep bagaimana fakta-fakta tersebut terjadi & kaitan diantaranya.